Berita Tarakan Terkini

Bedah Buku “1000 JALAN PENGABDIAN” dr Khairul, Siasat Menikah dan Cerita Lucu saat Bawa Seserahan

Buku berjudul “ 1000 JALAN PENGABDIAN ” Refleksi Empat Tahun Kepemimpinan dr Khairul ini menceritakan bagaimana lika-liku perjalanan hidupnya.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
Wali Kota Tarakan, dr Khairul memberikan secara simbolis buku kepada sang istri, Sitti Rujiah, kemudian kepada dr.Ary Yusnita yang merupakan puteri dr Jusuf SK, dan Sofyan Hianggio, putera dari H.Udin Hianggio, usai acara bedah buku "1000 JALAN PENGABDIAN", Refleksi Empat Tahun Kepemimpinan, Kamis (2/3/2023). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN –  Buku berjudul “ 1000 JALAN PENGABDIAN ” Refleksi Empat Tahun Kepemimpinan dr Khairul ini menceritakan bagaimana lika-liku perjalanan masa kecil hingga Wali Kota Tarakan.

Dalam buku ini juga menceritakan penggalan romantisme percintaan dr Khairul bertemu dengan Rujiah yang kini menjadi istrinya dan melahirkan satu putera dan tiga orang puteri.

Acara bedah buku yang dilaksanakan Kamis (2/3/2023) berlangsung di Kayan Multifunction Hall Tarakan Plaza.

Buku ini mengawali cerita  dr Khairul yang lahir di Parepare, kota kecil di Sulawesi Selatan.

Ibunya bernama Halifah, ayahnya bernama Abdul Latif, pasangan berdarah bugis. Sejak kecil, Khairul ternyata hanya tinggal berdua dengan ibunya karena ayahnya merantau ke Kaltim.

Kebutuhan hidup ia dan ibunya hanya bergantung pada pendapatan dari hasil jualan sang ibu. Itu juga yang menanamkan jiwa kemandirian karena sedari kecil hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Setelahnya, dr Khairul dititipkan ke rumah keluarga ibunya, agar ia bisa bersekolah kebetulan saudara dari ibunya adalah seorang guru di Enrekang.

Baca juga: Bedah Buku 1000 JALAN PENGABDIAN Refleksi Empat Tahun Kepemimpinan Khairul, Part 1

Namun hanya setahun bertahan, Khairul kecil nekat pulang sendirian ke Parepare pada tahun 1970-an saat itu.

Transportasi sulit saat itu, dan ia berjalan kaki dari baraka menuju Pasar Cekke belranjut menumpang truk dan akhirnya sampailah di Parepare.

Dr Khairul kecil juga ternyata dikenal nakal karena sering berkelahi sampai harus berpindah sekolah.

Kemudian ia memulai bersekolah kembali di SDN Teladan Nomor 27 Samarinda Seberang  dan ditempa oleh Afdal, gurunya.

Menurut dr Khairul, di sinilah titik baliknya ia berubah dalam sikap dan perilaku sampai akhirnya menjadi murid berprestasi saat itu.

Lulus dari sekolah dasar, Khairul melanjutkan ke jenjang SMP Muhammadiyah Samarinda.

Karena sekolah jauh, setiap hari menumpang pikap yang lewat dan melepas baju seragamnya agar tidak kotor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved