Liga Italia
Adrien Rabiot Mantap Tinggalkan Juventus, Kualifikasi Liga Champions jadi Faktor Utama
Kontrak Adrien Rabiot di Turin akan berakhir pada Juni 2023. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda dari sang pemain maupun Juventus tuk perpanjang kontrak
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM - Adrien Rabiot mengisyaratkan masa depannya bersama Juventus tidak akan lama lagi.
Setelah delapan tahun memperkuat Juventus, Adrien Rabiot akan mengucapkan selamat tinggal pada akhir musim.
Kontrak Adrien Rabiot di Turin akan berakhir pada Juni 2023. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda dari sang pemain maupun Juventus untuk memperpanjang kerja sama.
Belum lagi, gelandang 27 tahun itu memang disebut-sebut akan melanjutkan kariernya di Premier League.

Baca juga: Jadi Kameo 40 Detik di Laga AS Roma vs Juventus, Moise Kean Bikin Kesal Massimiliano Allegri
Sebelum Juventus tersandung skandal pemalsuan laporan keuangan, Adrien Rabiot sempat meminta kenaikan gaji hingga 10 juta euro per tahun.
Hal itu adalah syarat satu-satunya untuk membuat Adrien Rabiot bertahan.
Agen Adrien Rabiot yang tidak lain adalah sang ibunda, menilai Kenaikan gaji itu layak menyusul dengan bersinarnya sang pemain di beberapa musim belakangan.
Ditambah, penggawa Les Bleus ini juga moncer di Piala Dunia 2022.
Sepanjang musim ini, Adrien Rabiot telah mendulang tujuh gol dan dua assist dari 29 laga di semua ajang.
Dengan torehan lima gol di Serie A sejauh ini, Adrien Rabiot menjadi gelandang paling produktif kedua setelah Teun Koopmeiners dari Atalanta (6 gol).
Juventus semakin tidak punya harapan memagari Adrien Rabiot setelah FIGC menjatuhkan sanksi pengurangan 15 poin.
Dilansir TribunKaltara.com dari Football Italia, mantan pemain PSG ini mengisyaratkan masa depannya.
Dia tidak memungkiri bahwa kualifikasi Liga Champions menjadi pertimbangan penting baginya.
"Liga Champions adalah kompetisi penting dan kami bisa mencapainya melalui Serie A atau Liga Europa," kata Adrien Rabiot kepada DAZN.
"Tentunya, itu akan penting untuk masa depanku." ungkapnya menambahkan.

Baca juga: Klasemen Liga Italia Usai AS Roma Taklukkan Juventus: AC Milan Keluar Zona Liga Champions
Sementara itu posisi Juventus di klasemen Liga Italia saat ini terjebak di urutan delapan.
Kekalahan Juventus atas AS Roma di Liga Italia pekan 25 membuat Bianconeri semakin berjarak dari kualifikasi Liga Champions.
Terkait hal itu, Juventus telah menempuh langkah hukum.
Raksasa Liga Italia ini resmi mengajukan banding ke Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI).
Klub yang bermarkas di Kota Turin itu berhak mengajukan banding dalam waktu 30 hari setelah sanksi dijatuhkan pada 30 Januari 2023.

Baca juga: Di Maria dan Adrien Rabiot Masuk Daftar Jual Juventus, 3 Pemain Bintang Lain Juga Bakal Dilepas
Permohonan banding itu diajukan sebelum Derby della Mole tepatnya pada 28 Februari 2023.
Laporan tersebut mengklaim bahwa hasil banding akan diumumkan dalam kurun waktu 15 hari ke depan.
Tanpa penalti poin, Juventus akan mengimbangi Inter Milan dengan raihan 50 poin.
Juventus menunggak gaji Paulo Dybala
Skandal plusvalenza Juventus atau yang biasa disebut Investigasi Prisma memasuki babak baru. Si Nyonya Tua diketahui menunggak gaji Paulo Dybala.
Striker AS Roma itu kini menagih haknya dan memberi batas waktu bagi Juventus untuk membayarkan sisa gajinya.
Fakta baru itu terkuak ketika Paulo Dybala memberi keterangan kepada Kantor Kejaksaan Federal pada 21 Februari lalu.
Ini merupakan kali kedua Paulo Dybala memberikan kesaksiannya setelah diperiksa pada Januari lalu.
Menurut Gazzetta dello Sport, penggawa AS Roma ini mengaku bahwa Juventus masih berutang 3,7 juta euro atau sekitar 60 miliar rupiah kepadanya.
"Saya tidak ingat kapan gaji terakhir saya dibayarkan, tapi saya tahu betul bahwa Juventus masih berutang uang kepada saya," ungkap Paulo Dybala.

Baca juga: Terkuak, Juventus Menunggak Gaji Paulo Dybala, Striker AS Roma Kini Tagih Haknya
Uang tersebut merupakan bagian dari perjanjian yang dibuat Juventus dengan sejumlah pemainnya termasuk dengan La Joya.
Dalam kasus Paulo Dybala, pemain asal Argentina itu sepakat merelakan empat bulan gajinya untuk membantu Juventus di tengah situasi pandemi pada musim 2020/2021.
Fakta di bawah meja, Paulo Dybala dan Juventus sepakat bahwa sang pemain hanya diminta menyerahkan satu bulan gajinya untuk membantu klub.
Sedangkan tiga bulan sisanya akan dibayar di musim berikutnya sebagai kenaikan gaji dan atau ketika sang pemain hengkang.
Sayangnya, Juventus tak kunjung membayarkan hak Paulo Dybala sampai kontrak pemain 28 tahun itu berakhir dan harus angkat kaki dengan status bebas transfer di akhir musim 2021/2022.
Penggawa AS Roma ini menjelaskan, Juventus memiliki batas waktu sampai April 2023 untuk melunasi tunggakan gajinya.
Apabila dalam kurun waktu tersebut Bianconeri tidak segera melunasi kewajibannya, Paulo Dybala akan menempuh langkah hukum.
"Pengacara saya akan mengajukan permintaan secara tertulis, bahkan saya berharap saya tidak akan sejauh itu,"
"Saya ingin uang saya kembali tetapi tanpa mengajukan gugatan apa pun, menghindari masalah bagi saya dan Juventus," terang Paulo Dybala via GDS.
Sebelumnya, Paulo Dybala telah memberikan keterangan perdananya kepada pihak kejaksaan yang menangani investigasi Prisma atau skandal plusvalenza Juventus.
Diduga, Juventus melakukan manipulasi dengan tidak memuat laporan asli pembayaran gaji pemain.
Baca juga: AC Milan, Inter, dan Juventus Merapat, Firmino Bakal jadi Pemain Gratisan usai Tinggalkan Liverpool
Dengan kata lain upah Paulo Dybala dan rekan-rekannya diberikan Juventus di bawah meja.
Dilaporkan Calciomercato.com, pada Maret 2020 silam Juventus mengumumkan bahwa para pemain dan staf bersedia memberikan gaji mereka selama 4 bulan untuk membantu keuangan klub di tengah situasi pandemi.
Akan tetapi, menurut Paulo Dybala pernyataan raksasa Liga Italia Serie A itu tidak benar adanya.
Alih-alih memberikan gaji empat bulan untuk klub, penyerang asal Argentina dan para penggawa Bianconeri yang lain hanya sepakat merelakan satu bulan upah mereka.
"Kami seharusnya menerima gaji tiga bulan, laporan itu tidak mencerminkan apa yang terjadi," ungkap Paulo Dybala.
"Usulannya memang memberikan gaji hingga empat bulan, tetapi kami para pemain tidak setuju.
Kesepakatannya, kami akan menerima gaji untuk tiga bulan pada musim berikutnya dan merelakan yang satu bulan," jelasnya.
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.