Bantah Tuduhan KDRT hingga Kekerasan Seksual, Rizal Djibran Siap Lapor Balik Sang Istri ke Polisi

TRIBUNKALTARA.COM- Rizal Djibran membantah semua tuduhan yang dilaporkan sang istri, Maisarah Nur Zakat atau Sarah perihal KDRT hingga kekerasan seksual.

Tak terima semua tuduhan yang dilayangkan padanya, Rizal Djibran berencana melaporkan balik istrinya itu.

Seperti diketahui, Rizal Djibran dilaporkan atas tuduhan KDRT dan perilaku seks menyimpang.

Rizal Djibran dan Sarah sendiri saat ini diketahui juga dalam proses perceraian.

Kuasa Hukum Rizal Djibran, Deni Lubis buka suara perihal pemeriksaan yang baru-baru ini dijalani kliennya.

Menurut Deni Lubis, Rizal Djibran menjalani pemeriksaan perdananya sebagai terlapor.

Sang aktor diberi 25 pertanyaan oleh penyidik terkait laporan yang diajukan Sarah.

Deni Lubis menyebutkan ada tiga poin yang penting pada agenda pemeriksaan Rizal Djibran.

"Pertama adalah terkait dengan permintaan dari Polda Metro Jaya atas laporan dari sana terkait dengan perbuatan KDRT dan penyimpangan yang dilaporkan kita lalu mengklarifikasi dan menjelaskan," terang Deni Lubis

"Kedua kita menjelaskan dan klarifikasi atas 25 pertanyaan."

"Yang ketiga adalah terkait dengan bantahan ataupun fakta sebenarnya dari versi Rizal," sambungnya.

Di sisi lain, Rizal Djibran menyesalkan aksi yang dilakukan sang istri.

Ia menilai istrinya itu  telah membuka aib keluarga.

Kubu Sarah Mengaku Sudah Memprediksi jika Rizal Djibran akan Membantah Semua Tuduhan

Kuasa hukum Sarah,Tris Harijanto, menyebutkan bahwa ia sudah memprediksi jika Rizal Djibran tak akan mengakui perbuatannya.

"Sebenarnya sebelum dilakukan pemeriksaan hari ini pun juga saya sudah memprediksi,"

"Namanya terlapor itu dia tidak secara polos dan lugu itu langsung mengakuinya, kalau begitu penjara cepat dong penuhnya," ujar Tris Harijanto.

Menurut Tris, yang namanya terlapor dia mempunyai Hak untuk bebas memberikan keterangan.

"Yng penting penyidik harus bisa menyikapi

"Apa yang menjadi fakta dan bukti dari pihak saksi yang terpenting sudah didengarkan," tandasnya.

Rizal Djibran Sebut Tuduhan Sarah Fitnah

Rizal Djibran menyebut kabar dugaan telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Sarah hanyalah fitnah.

Diketahui, Rizal Djibran telah memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait laporan Sarah pada Jumat (3/3/2023).

Dikutip dari YouTube Seleb Oncam News, Sabtu (4/3/2023), Rizal Djibran menjawab 25 pertanyaan yang diajukan.

"Saya beserta kuasa hukum saya, manajer saya datang ke sini untuk memenui panggilan dari Polda Metro Jaya."

"Seharusnya itu kemarin hari Kamis, karena ada perubahan jadwal jadi dijadwalkan hari ini hari Jumat, 3 Maret 2023."

"25 pertanyaan diberikan kepada saya dan saya sudah menjabarkan semuanya," terang Rizal Djibran.

Baca juga: Profil Rizal Djibran, Dulu Berjaya Sebagai Aktor Kolosal, kini Dilapor Polisi karena Kasus KDRT

Lebih lanjut, Rizal Djibran memberikan bantahan terkait laporan KDRT yang diajukan oleh Sarah.

Pihak Rizal Djibran pun akan memberikan bukti perihal laporan tersebut.

Baca juga: Merasa Dizalimi karena Dugaan KDRT, Istri Rizal Djibran Harap sang Suami Dihukum Maksimal

"Yang dituduhkan semuanya itu fitnah pastinya, tidak benar ya."

"Kita akan pembuktian aja nanti, nanti tunggu proses hukum ya," ucapnya.

 Sementara itu, kuasa hukum Rizal membeberkan hal yang disampaikan dalam panggilan kliennya.

"Terkait dengan permintaan atau panggilan dari Polda Metro Jaya atas laporan dari Sarah terkait dengan perbuatan KDRT dan penyimpangan."

"Yang kita jelaskan dan klarifikasi adalah atas 25 pertanyaan, tentang diri beliau, kesehatan beliau, dan terkait substansi apa yang dilaporkan oleh Sarah terhadap beliau," jelas kuasa hukum.

Kuasa hukum pun menegaskan bahwa laporan Sarah tidak benar.

Baca juga: Dituduh KDRT hingga Penyimpangan Seksual, Rizal Djibran Kesal Rumah Tangganya jadi Konsumsi Publik

"Terkait dengan bantahan atau pun fakta sebenarnya versi Rizal, atas segala yang dia sampaikan menurut Rizal secara bukti fakta yang ada itu adalah tidak benar dan sudah dia nyatakan beliau dalam berita acara klarifikasi."

(*)