Berita Nasional Terkini

Mantan Pejabat DJP Rafael Diduga Pakai Rekening Konsultan Pajak untuk Samarkan Harta, Kabur ke LN?

Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ), Rafael Alun Trisambodo diduga melakukan transaksi dan menyimpang harta melalui konsultan pajak.

Editor: Sumarsono
TribuMedan
Rafael Alun Trisambodo, mantan pejabat DJP kini menjadi sorotan PPTK. Diduga ada transaksi uang dan harta miliknya melalui pihak lain. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ), Rafael Alun Trisambodo diduga melakukan transaksi dan menyimpang harta melalui konsultan pajak.

Rekening - rekening untuk tranksasi itu sebagai nominee Rafael Alun.

Nominee adalah penggunaan nama orang lain — yang selama ini menjadi modus pelaku korupsi dalam pencucian uang  ( TPPU ).

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) mengungkap, dalam temuannya rekening konsultan pajak atau nominee tersebut yang menjadi kepanjangan tangan Rafael.

"Konsultan pajak tersebut diduga berperan sebagai nominee atau orang yang digunakan eks pejabat Pajak tersebut dalam melakukan transaksi," kata Ketua PPATK Ivan Yustiavandana dalam keterangannya, Senin (6/3).

Ivan tidak menyebut siapa konsultan pajak yang dimaksud. PPATK hanya mengatakan ada beberapa orang yang diduga menjadi nominee bagi Rafael.

"Iya ada pemblokiran terhadap konsultan pajak yang diduga sebagai nominee RAT  ( Rafael Alun Trisambodo ) serta beberapa pihak terkait lainnya," kata Ivan saat dihubungi, Jumat (3/3).

Pemblokiran tersebut dilakukan lantaran PPATK menengarai adanya praktik pencucian uang secara profesional.

"Kita mensinyalir ada PML (professional money launderer) yang selama ini bertindak untuk kepentingan RAT ( Rafael Alun Trisambodo )," ujarnya.

Namun Ivan tidak merinci berapa nilai rekening yang diblokir tersebut. Ia menyebut hal itu belum bisa disampaikan karena penelusuran masih berkembang.

Baca juga: Hampir 10 Jam Mantan Pejabat DJP Rafael Jalani Pemeriksaan KPK, Pejabat Pajak lain akan Diperiksa  

"[Nilainya] signifikan. Enggak bisa kami sampaikan, ya. Masih berkembang terus," tutur Ivan.

Terkait konsultan pajak yang menjadi nomine Rafael tersebut, menurut Ivan diduga sudah ada yang kabur ke luar negeri.

"Ya, kami mendengar pengaduan masyarakat mengenai hal tersebut [kabur ke luar negeri]. Berdasarkan data yang ada, kami menduga ada mantan pegawai pajak yang bekerja pada konsultan tersebut," kata Ivan.

KPK Kantongi 2 Nama

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved