Liga Italia
Gestur Borgol Jose Mourinho Muncul Lagi, Bentuk Protes Pelatih AS Roma usai Dihukum Dua Laga
Diketahui, hukuman itu merupakan imbas dari pertikaian The Special One dengan wasit keempat Marco Sarra dalam laga kontra Cremonese di Liga Italia.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho kembali menunjukkan gestur ikoniknya yakni tangan terborgol sebagai bentuk protes.
Dilaporkan, Federasi Sepak Bola Itlaia (FIGC) menolak permohonan banding yang diajukan AS Roma terkait hukuman dua laga yang diberikan pihak Serie A terhadap Jose Mourinho.
Itu artinya, Jose Mourinho dipastikan tidak akan menampakkan batang hidungnya di laga AS Roma kontra Sassuolo dan Derby della Capitale vs Lazio.
Diketahui, hukuman itu merupakan imbas dari pertikaian The Special One dengan wasit keempat Marco Sarra dalam laga kontra Cremonese di Liga Italia pekan 24.
Sanksi itu sebenarnya bisa diberlakukan di laga kontra Juventus kemarin akan tetapi hal itu diundur menunggu hasil penyelidikan FIGC.
Setelah permohonan banding ditolak, Jose Mourinho tidak bisa mengelak dari hukumannya.
Terkait hal ini, manajemen AS Roma telah mengambil langkah lebih lanjut, begitu pula dengan Jose Mourinho.
Melalui akun Instagram resminya, pelatih asal Portugal ini mengunggah potret dirinya.

Baca juga: Chelsea Saingi Man United Rekrut Tammy Abraham dari AS Roma, Sang Pemain Akrab dengan Liga Inggris
Dalam unggahan itu, Jose Mourinho menyilangkan tangan yang dikenal sebagai gestur borgol yang lekat dengannya.
Meski caption postingan itu tidak menjelaskan, gestur ikonik Jose Mourinho itu disinyalir sebagai bentuk protes atas keputusan FIGC dan pihak Serie A.
Untuk diketahui, ini bukan kali pertama Jose Mourinho menunjukkan gestur borgol.
Gaya ikonik pelatih 60 tahun ini pertama kali muncul ketika dia menukangi Inter Milan pada musim 2009/2010.
Saat itu, Jose Mourinho menunjukkan gestur borgol setelah wasit mengeluarkan dua pemain Inter Milan dari laga kontra Sampdoria.
Mou melakukan aksi borgol itu untuk menyindir para wasit Serie A yang dianggapnya selalu membuat keputusan yang merugikan Inter.