Dilantik Jadi Ketua DPC PDL Nunukan, Welson Singgung Akses Transportasi dan Ekonomi di Krayan

Ekonomi di Krayan

Tak hanya soal transportasi, Welson juga menyampaikan bahwa sampai saat ini Krayan masih mengalami masalah ekonomi.

Kebijakan lockdown sejak Pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Malaysia membuat masyarakat Krayan tak bisa lagi menjual hasil alam ke negeri jiran.

"Beras Krayan belum bisa dipasarkan ke Malaysia. Jadi sejak Malaysia lockdown hasil alam hanya bisa dijual lokal Krayan saja. Bahkan seperti buah Nanas, ada yang sampai busuk di pohon," imbuhnya.

Minta Pemerintah Pusat Beri Atensi

Ia berharap kepada pemerintah pusat agar mendorong percepatan pembangunan akses jalan darat ke wilayah Krayan.

Welson meyakini konektivitas wilayah yang semakin baik akan meminimalisir permasalahan ekonomi di perbatasan.

"Jalan darat dari Malinau ke Krayan progresnya sudah 75 persen. Harapan kami tahun 2024 sudah bisa dilewati oleh warga walaupun masih ada jembatan darurat," pungkasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Kaltim Resmikan PTSP Lapas Nunukan

Ia menyebut pemerintah pusat telah menganggarkan sekira Rp400 Miliar untuk pembangunan akses jalan menuju Krayan.

"Setiap tahun itu pemerintah pusat anggarkan Rp400 miliar untuk pembangunan jalan ke Krayan. Ada empat perusahaan yang mengerjakan itu sejak 2016," beber Welson.

Sekadar diketahui pelantikan Ketua DPC Persekutuan Dayak Lundayeh Kabupaten Nunukan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Nunukan Asmin Laura dan jajaran Forkopimda.

Penulis: Febrianus Felis