Ramadhan

Jelang Ramadhan 1444 H, Simak Bacaan Niat Puasa Sebulan Penuh dalam Tulisan Arab dan Latin

Jelang Ramadhan 1444 H, ketahui bacaan niat puasa sebulan penuh, simak dalam tulisan Arab dan Latin.

TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
Ilustrasi- Ramadhan. Jelang Ramadhan 1444 H, ketahui bacaan niat puasa sebulan penuh, simak dalam tulisan Arab dan Latin. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

TRIBUNKALTARA.COM - Jelang Ramadhan 1444 H ketahui bacaan niat puasa sebulan penuh.

Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023.

Artinya, Ramadhan versi Muhammadiyah sisa seminggu lagi alias tujuh hari jika dihitung dari Kamis (16/3/2023).

Adapun Penentuan awal puasa oleh Muhammadiyah ini berdasarkan hasil hisab yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Sementara itu, pemerintah dan Ormas besar Islam Nahdlatul Ulama belum menentukan awal Ramadhan 1444 H.

Kepastian awal puasa Ramadhan 2023 nanti, dapat merujuk pada hasil rapat yang dilakukan Kementerian Agama RI (Kemenag).

Bagi orang yang hendak melaksanakan puasa Ramadan, ia wajib untuk berniat puasa. Terhitung sejak matahari terbenam sampai terbit fajar.

Berikut adalah lafal niat harian puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta’âlâ.”

Menurut mazhab Syafi’i, niat puasa Ramadan wajib dilakukan pada setiap malamnya. Artinya, satu niat untuk satu kali berpuasa.

Sementara menurut Imam Malik, diperbolehkan satu kali niat puasa untuk satu bulan puasa penuh bulan Ramadan.

Oleh karena itu kita disunnahkan berniat untuk satu bulan penuh pada malam pertama Ramadan, dengan tetap niat untuk puasa-puasa berikutnya.

Supaya andaikan nanti lupa niat, maka niat pada malam pertama itu bisa mencukupi. (Qalyubi, Hâsyiyah Qalyûbî, juz 5, h. 365).

Berikut lafal niat puasa Ramadan untuk satu bulan penuh.

Berikut adalah lafal niat untuk satu bulan penuh, sebagaimana dijelaskan oleh KH A Idris Marzuki (w. 2014 M) dalam kitab Sabîl al-Hudâ:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya berniat puasa selama satu bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta’âlâ.” (KH A Idris Marzuki, Sabîl al-Hudâ, h. 51).

Doa menyambut Ramadhan

Berikut ini doa menyambut Ramadan disebutkan dalam hadits sahih, disertai bacaan niat puasa satu bulan penuh.

Sebuah doa disarankan Ustadz Adi Hidayat untuk dibaca dalam menyambut Bulan Suci Ramadan.

Dari ceramah Ustadz Adi Hidayat Lc MA yang diunggah pada kanal youtube Haziq Channel, disampaikan bahwa ada banyak doa menjelang Ramadan yang populer dan kuat dari segi riwayatnya.

Namun dari sekian banyak doa, ada satu doa yang paling populer, kuat dari sisi hadisnya, dan paling lengkap redaksinya.

“Ada banyak doa yang sampai kepada kita, bisa populer, riwayatnya juga bisa kuat.

Tapi dari sekian doa ini riwayat yang paling populer, kemudian kuat dari sisi hadisnya, dan paling lengkap redaksinya,” kata ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya.

Doa tersebut bersumber dari riwayat imam at-Tirmidzi.

Berikut lafal beserta arti dan penjabarannya doa menjelang ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.

اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله

Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.

“Ya Allah mohon hadirkan awal rama0dan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam Rabbi wa Rabbukallahu.”

Dalam penjabaran tafsiran dari doa tersebut, kata Naa pada kalimat ‘alainaa merupakan kependekan dari kata Nahnuu, yang berarti kami.

Kata nahnuu merupakan kata ganti jamak (banyak) yang mengisyaratkan kepada umat muslim untuk menyertakan orang lain ketika melakukan kebaikan.

Sekalipun kebaikan itu melalui sebuah doa.

Kata bil yumni merupakan harapan atau permintaan pertama kepada Allah agar dapat menjalani bulan Ramadan dengan keadaan hati yang tenang.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada sebagian orang yang tidak mendapatkan ketenangan hati ketika bulan Ramadan tiba dengan berbagai alasan.

Seperti orang yang belum terbiasa berpuasa, orang yang memikirkan perihal ekonomi yang belum siap menghadapi pengeluaran di bulan Ramadan, dan sebagainya.

Kata wal Imani merupakan permintaan kedua yang menjadi persoalan serius.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan bahwa kata wal Imani dalam doa tersebut mengisyaratkan seakan-akan dalam Ramadan kekuatan atau semangat iman cenderung menurun.

“Hati-hati, ada isyarat dalam kalimat ini seakan-akan orang-orang yang kedapatan Ramadan itu cenderung menurun spiritnya saat Ramadan, bukan stabil,” ujar ustadz Adi Hidayat.

“Padahal di awalnya allah berikan kekuaatan iman yang sama,” sambungnya.

Ustadz Adi Hidayat mencontohkan perihal menurunnya spirit (semangat) iman tersebut seperti berkurangnya jumlah saf tarawih di masjid ketika pertengahan Ramadan hingga seterusnya.

Kata berikutnya wassalamati yang berarti sehat dan selamat, merupakan permohonan untuk diberi kesehatan dan keselamatan agar tetap mampu menjalani ibadah di bulan ramadan.

Wal Islami merupakan permohonan ke-empat yang dipanjatkan kepada Allah SWT dalam doa tersebut yang berarti kekuatan islam.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan perbedaan antara kekuatan iman dengan kekuatan islam.

Kekuatan iman merupakan spirit atau semangat.

Sedangkan kekuatan islam merupakan ragam, jenis, banyak dan juga kualitas dari ibadah yang dilakukan.

Kalimat Rabbi wa Rabbukallahu merupakan kalimat yang menegaskan bahwa lakukan ibadah hanya karena Allah SWT.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved