Kasus Pencurian di Homestay 86 Syariah, Polresta Bulungan Sebut Bangunan Milik Pejabat Kaltara

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Polresta Bulungan berhasil mengungkap kasus pencurian yang terjadi di Homestay 86 Syariah di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara.

Dua orang pelaku yakni D dan SS menjadi otak dalam aksi pencurian tersebut. D dan SS berhasil mencuri puluhan barang-barang homestay.

Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha mengatakan barang yang dicuri diantaranya 8 unit AC, 12 unit TV LCD, 1 unit mesin cuci, 6 unit kasur dan 1 unit kulkas showcase.

Menurutnya kerugian yang ditimbulkan dari pencurian tersebut mencapai Rp108 juta.

Baca juga: Polresta Bulungan Sebut Barang Curian Homestay 86 Syariah Dijual Secara Online

Kombes Pol Agus Nugraha menuturkan homestay tersebut adalah milik dari salah satu pejabat di Kaltara. Meskipun ia belum mau menjelaskan siapa pejabat yang dimaksud.

"Jadi tempat itu milik pejabat tertentu, tapi itu masih kita dalami," kata Kombes Pol Agus Nugraha.

Adapun di lokasi Homestay 86 Syariah, yang berada simpang Jalan Manunggal dan Jalan Jelarai pada Selasa (21/3/2023) tampak kosong.

Hanya terlihat dua orang pria yang duduk di kursi di teras depan bangunan satu lantai berwarna krem itu.

Namun pria itu tidak mengetahui pemilik homestay tersebut. "Saya kurang tahu, saya hanya duduk saja di sini," kata dia.

Tak hanya kosong, plang papan nama penunjuk Homestay 86 Syariah juga telah ditutup dengan spanduk berwarna putih.

TribunKaltara.com mencoba mengonfirmasi kepemilikan Homestay 86 Syariah kepada Asisten 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara, Bustan.

Baca juga: Polresta Bulungan Ungkap Modus Pencurian Homestay 86 Syariah: Kondisi Rumah Kosong dan Gunakan Mobil

Sebab nama Bustan tertera sebagai pelapor dalam diagram kronologi yang disampaikan oleh Polresta Bulungan dalam pers rilis pengungkapan kasus pencurian tersebut.

Namun hingga berita ini dinaikan, Bustan tak kunjung merespons pertanyaan dan menjawab telepon yang disampaikan ke pesan WhatsApp dan nomor teleponnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi