Berita Tarakan Terkini
Hari Ini Umat Hindu Lakukan Catur Brata Penyepian, Berikut Makna dan Rangkaian Tahun Baru Saka 1945
Dalam pelaksanaan Catur Brata Penyepian bagi Umat Hindu ada empat pantangan yang harus di lakukan yakni amati karya, geni, lelungan dan lelanguan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Hari ini, Rabu (22/3/2023) Umat Hindu melaksanakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945,. Umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, salah satu perayaan Hari Raya Nyepi, dimana umat Hindu melaksanakan empat pantangan. Empat Pantangan itu adalah amati karya, amati geni, amati lelungan dan amati lelanguan.
Dikatakan Namatian I Nengah Pariana, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Tarakan, rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi yang sudah dimulai sejak Minggu kemarin dengan upacara Melasti di Pantai Amal. Selanjutnya pada Selasa (21/3/2023) malam tadi, dilaksanakan ibadah di Pura Agung Giri Jagat Nata, Jalan Asparagus Kelurahan Karang Anya, Tarakan, Kalimantan Utara.
Dijelaskan I Nengah, untuk kegiatan Melasti, adalah pensucian pembersihan simbl-simbol Tuhan ada di pura. Pensucian ke sumber mata air, karena tak ada sumber mata air, maka dilaksanakan pada Minggu (19/3/2023) di perairan Pantai Amal.
Baca juga: 17 Pantun Ucapan Hari Raya Nyepi 2023, Penuh Makna, Yuk Bagikan ke Teman yang Merayakan
“Selanjutnya, kegiatan ibadah berlanjut di pura dan para ibu-ibu membuat sesajen serta bapak-bapak menyiapkan segala peralatannya yang dibutuhkan untuk kegiatan pada malam, inti kegiatan Nyepi,yaitu pembersihan alam,” urainya.
Rangkaian ibadah di pura dimulai dari pembersihan alam atau caru tawur agung kesangen. Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, dilakukan mecangu yaitu membersihkan alam dimulai pukul 17.00 WITA. Sarana digunakan ada beberapa persembahan hewan ada lima ekor ayam dengan symbol mata angin.
“Kita yakin alam dijaga oleh makhluk di semua penjuru mata angin, ada di Utara, Timur dan Selatan, Barat serta Tengah, sore hari dilaksanakan Mecaru intinya pensucian alam,” ujarnya.
Baca juga: Hari Raya Nyepi, 3 Napi Narkotika di Lapas Nunukan Dapat Remisi, Wayan: Jadi Insan yang Lebih Baik
Pensucian diri dilakukan karena dipercaya, semua yang hidup ini pasti ada baik dan buruk sehingga perlu diperbaiki. “Semoga apa yang kurang baik, masih belum baik di tahun tahun sebelumnya yaitu di Tahun Aaka 1944 kemarin bisa lebih baik di Tahun Saka 1945 hari ini,” ungkap I Nengah.
Kegiatan perayaan dimulai pukul 17.00 WITA, berlanjut pukul 19.00 WITA. Rangkaian ibadah selanjutnya pada malam hari, dilanjutkan persembahyangan bersama dan ada permohonan agar semua kegiatan, semua makhluk termasuk manusia mendapatkan kebahagiaan, keharmonisan hidup.
Adapun pakaian yang digunakan rerata menggunakan baju berwarna putih adalah lambing kesucian, mengharapkan kesucian pada umat Hindu saat menghadap ke Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kemudian ada beras, Bernama bije, adalah symbol kemakmuran. Diharapkan bisa selalu mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga berkah yang baik menimbulkan kemakmuran. “Siapapun yang mengenakan itu doanya berharap kemakmuran. Beras itu simbolis kemakmuran, beras symbol Dewi Sri, pemberi kemakmuran,” urainya.
Adapun kalua kegiatan memercikkan air adalah air suci yang digunakan dan dipercikkannya air suci didoakan selalu memiliki pikiran yang baik, bukan pikiran kotor.
Selanjutnya, pemakaian ikat pinggang lanjutnya, semua yang masuk ke dalam pura sebagai pengikat. Segala sesuai fisik pengikat agar tidak lepas. “Simbol filosopinya semua hal-hal yang ada pada diri kita harus dikuatkan diteguhkan sehingga punya kpribadian yang kuat, mempersatukan dan menguatkan,” terangnya.
Baca juga: Hari Ini Nyepi, Besok Umat Hindu Laksanakan Ngembak Geni, Berikut Penjelasan PHDI Kaltara
Begitu juga pengikat kepala bernama udeng. Udeng ini bermakna untuk pengikat dalam artian mengikat pikiran saat melaksanakan sembahyang agar lebih konsentrasi. “Dalam pengikat kepala ada ujung dengan arah ke atas agar pikiran kita diarahkan menuju kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, diikat dulu biar konsentrasi beribadah,” urainya.
Di sini lanjutnya, tonggak dari Tahun Baru Saka 1945. Sebelum memulai kehidupan besok, ada pembersihan diri.
Dan akan ada Catur Brata Penyepian hari ini sampai esok hari. Catur artinya empat, Brata adalah ketahanan tubuh. Catur Brata diartikan empat pantangan untuk membuat umat manusia tetap kuat. Adapun pantangannya pertama, tidak boleh menyalakan api disebut amati geni.
25 Orang Warga Binaan Lapas Tarakan Ikut VCT, Antisipasi Penularan HIV dan Penyakit Menular Lainnya |
![]() |
---|
Merawat Situs Cagar Budaya, Disbudporapar Tarakan Libatkan Masyarakat di Tiga Wilayah Ini |
![]() |
---|
Sidang Kedua Kasus Pembunuhan Arya Gading Berlanjut, Kuasa Hukum Terdakwa Berharap Sidang Online |
![]() |
---|
Kaltara Genap Miliki Empat Guru Besar, Prof Adri Patton Sampaikan Progres Fakultas Kedokteran |
![]() |
---|
Umat Kristiani GPSDI El-Shalom Tarakan Ibadah Isa Almasih, Begini Khutbah Pendeta Andarias Donga |
![]() |
---|