Hikmah Ramadhan

Habituasi Ramadhan, Pembentuk Kepribadian Muslim Paripurna

Bulan istimewa yang dinantikan oleh seluruh orang yang beriman kepada Allah telah tiba, yakni bulan suci Ramadhan.

Editor: Sumarsono
HO
Dian Sandi Utama, SEI, MM, MPd, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Utara/Dekan Fakultas Sains INSTEKMU Tarakan 

Oleh: Dian Sandi Utama, SEI, MM, MPd, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Utara/Dekan Fakultas Sains INSTEKMU Tarakan

TRIBUNKALTARA.COM - Bulan istimewa yang dinantikan oleh seluruh orang yang beriman kepada Allah telah tiba, yakni bulan suci Ramadhan.

Istimewa tidak hanya pada hadiah yang akan Allah berikan berupa pengampunan dosa dan berujung pada surga yang penuh dengan kenikmatan.

Namun juga karena Ramadhan adalah momen atau bulan untuk tarbiyah, bulan pendidikan bagi kepribadian setiap muslim.

Selama bulan Ramadhan, setiap muslim dikondisikan oleh Allah dalam segala hal, baik mudah dalam berbuat kebaikan ataupun serasa sulit untuk berbuat kemaksiatan.

Itu semua Allah tetapkan dalam rangka membina dan mendidik hamba-Nya agar memiliki karakter muslim sejati. Dalam istilah pendidikan, pola yang demikian ini disebut dengan istilah habituasi.

Secara etimologi kata habitus atau habituasi dapat bermakna pembiasaan pada, dengan swa, atau untuk sesuatu.

Penyesuaian supaya menjadi terbiasa (terlatih) pada habitat dan sebagainya, kata pembiasaan tersusun dari kata “biasa” yang mendapatkan prefiks “pe-” dan surfiks “-an”.

Baca juga: Ramadhan Berkualitas: Jangan Biarkan Puasa tanpa Bermakna

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kata “biasa” bermakna lazim atau umum, seperti sedia kala, dan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-sehari.

Kemudian tambahan prefiks “pe-” dan surfiks “-an” menunjukkan arti proses, sehingga pembiasaan dapat di artikan sebagai proses membuat sesuatu atau membuat seseorang menjadi terbiasa.

Teori habitus pertama kali dicetuskan oleh pemikir Prancis yang dikenal sebagai sosiolog, antropolog, yaitu Pierre Felix Bourdieu.

Bourdieu merumuskan konsep habitus sebagai analisis sosiologis dan falsafati atas perilaku manusia.

Habitus adalah nilai-nilai sosial yang dihayati oleh manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai-nilai yang berlangsung lama, sehingga mengendap menjadi cara berpikir dan pola perilaku yang menetap di dalam diri manusia tersebut.

Istilah habitus dapat dijabarkan sebagai suatu sistem atau perangkat disposisi yang bertahan lama dan diperoleh melalui latihan berulang-ulang.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved