Berita Tarakan Terkini

Ramadhan dan Mendekati Idul Fitri, Bongkar Muat Peti Kemas Sembako Lebih Mendominasi di Tarakan

Ramadhan dan jelang Idul Fitri, kapal pengangkut peti kemas berisikan sembako banyak bersandar di Tarakan, Kalimantan Utara.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Memasuki awal Ramadhan, kedatangan peti kemas yang mendominasi mengangkut sembako. Kedatangan kapal pengangkut peti kemas juga mengangkut kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri.

Diakui Hamsah, Terminal Head Pada Terminal Peti Kemas (TPK) Pelindo !V Tarakan, memang menjelang lebaran selalunya komoditi beras, minyak goreng dan sembako lainnya pasti didatangkan pelaku usaha. Ini lantaran Tarakan menjadi daerah konsumsi.

“Untuk cabai, bawang merah bawang putih, ada juga diangkut pakai kapal Pelni. Kalau barang konstruksi bangunan ada peti kemas ada juga yang mencarter kapal sendiri,” paparnya.

Baca juga: Pelabuhan Kelapis Pintu Masuk Komoditas di Malinau, Dishub Prioritaskan Bongkar Muat Kapal Sembako

Dijelaskan Hamsah, untuk peti kemas yang masuk ke Tarakan dan dilakukan pembongkaran di Pelabuhan sendiri mendominasi ke Tarakan adalah dominan kebutuhan pokok, semen dan bahan bangunan.

Sementara lanjutnya, untuk dari Tarakan ke Surabaya dominan hasil perikanan dan rumput laut.
Persentase ada 20 persen full dari rumput laut dan ikan dari Tarakan-Surabaya ataupun Tarakan-Makassar sementara 80 persen container saat balik ke Tarakan kosong.

Dijelaskannya, sebenarnya potensi ekspor dari Tarakan pertama ada dari rumput laut, hasil perikanan dan seperti udang, ikan hasil pertambahakan dinilai cukup potensi.

Baca juga: Pelabuhan Tideng Pale tak Representatif Untuk Aktivitas Bongkar Muat Barang, Bupati Ungkap Alasannya

“Ada juga plywood hasil pengolahan hutan. Jadi potensi komoditi ekspor cukup menjanjikan dari dua perusahan di sini ada PT Idec dan PT Intraca. Ke depannya kertas juga potensi akan menjadi homsebase-nya di sini,” papar Hamsah.

Potensi barang lain adalah besi tua. Jumlah luas lahan peti kemas saat ini ada sekitar 3,3 hektare dan menurutnya masih menjamin aktiivtas bongkar muat karena diakuinya pemanfaatan baru 60 persen dari luas lahan.

“Jadi masih ada 40 persen tidak terpakai artinya tidak overload. Sirkulasi peti kemas di Pelabuhan kan, dua kapal datang per minggu,” ujarnya.

Hamsah, Terminal Head Pada Terminal Peti Kemas (TPK) Pelindo 4 Kota Tarakan.
Hamsah, Terminal Head Pada Terminal Peti Kemas (TPK) Pelindo 4 Kota Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Kontribusi ke Pelindo dari sisi retribusi atau tarif bongkar muat mencapai Rp 1 juta per kontainer per sekali bongkar muat.

“Pengguna jasa bayar pada saat bermohon. Jadi barangnya hendak keluar, bayar dulu per single kontainer,” terangnya.

Jumlah peti kemas dilakukan bongkar muat lanjutnya, rerata 4.000-an per bulannya. Per tahun bisa mencapai 50.000 peti kemas yang melakukan bongkar muat dan dikirim keluar Kaltara.

Baca juga: Empat Kontainer Minyak Goreng akan Tiba di Tarakan, Antisipasi Kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri

“Targetnya saat ini sekitar 60.000 peti kemas, tapi melihat dua bulan terakhir,4.000-an. Dari jumlah kapal datang 10 kapal per bulannya. Kadang 12 kapal, kadang 8 kapal. Jadi ini khusus peti kemas saja, beda lagi dengan kapal barang dan kapal penumpang,” sebut Hamsah.

Ia menjelaskan ada dua metode yakni direct ekspor dan direct call. Dari Pelabuhan Malundung Tarakan, baru bisa menerapkan direct ekspor, karena penyelesaian dokumen ekspor selesai di Tarakan dan dikirim via Surabaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved