BREAKING NEWS - Air Pantai Bunyu Berubah Warna, Benarkah Tumpahan Limbah Tambang Batu Bara?

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Fenomena alam, berubahnya warna air laut seakan telah dianggap biasa saja oleh warga Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Kondisi ini terjadi sejak hampir sebulan terakhir, dugaan masyarakat berubahnya warna air karena limpahan limbah tambang batu bara yang jebol tanggulnya beberapa waktu lalu.

"Sudah lama memang begitu. Airnya menjadi kecokelatan.

Jadi macam ada dua warna. Yang agak ke tengah masih lumayan jernih, kalau di pinggir (pantai) keruh betul," kata salah seorang nelayan setempat.

Pemandangan ini masih terlihat hingga Minggu (2/4/2023).

"Pemandangan yang jadi biasa saja di pesisir tepi barat Pulau Bunyu (dapat dilihat dari pelabuhan).

Itu tadi pagi waktu mau berangkat ke laut / 2 April 2023," demikian tertulis di salah satu akun media sosial, yang diposting pada Minggu pagi.

Baca juga: Polresta Bulungan Belum Tetapkan Tersangka Kasus Jebolnya Kolam Limbah Tambang Batubara di Bunyu

"Limbah cair ini sangat berbahaya untuk kelangsungan flora fauna.

Apalagi di daerah itu menjadi lokasi nelayan kita untuk merengge (menjala ikan)," lanjutnya.

Pencemaran air laut diduga kuat akibat luapan limbah dari jebolnya tanggul kolam limbah tambang batu bara.

"Mungkin saja memang dari limbah. Karena jarak lokasi tanggul yang jebol, tidak jauh dari pantai.

Itu, tidak sampai 200 meter," kata Suhadi, Kepala Desa Bunyu Barat.

Senada disampaikan Penyuluh Perikanan Swadaya Pulau Bunyu Hariyono.

Ia menyebut, kondisi itu sudah dilaporkan melalui ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara.