Berita Daerah Terkini

Masyarakat Kaltim Keluhkan Jalan Trans Kalimantan Rusak Parah, Kondisi Malam Gelap Tidak Ada Sinyal

Kerusakan infrastruktur jalan Trans Kalimantan yang merupakan akses  penghubung satu-satunya lintas Kutai Barat, Kalimantan Timur kondisi rusak parah.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Kondisi jalan Trans Kalimantan arah Kutai Barat, Kalimantan Timur rusak parah, sehingga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. 

TRIBUNKALTARA.COM - Kerusakan infrastruktur jalan Trans Kalimantan yang merupakan akses  penghubung satu-satunya lintas Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur kondisinya semakin parah.

Upaya pemerintah memperbaiki jalan tersebut sudah berkali-kali direncanakan, namun belum terwujud. 

Padahal kondisi jalan yang rusak parah sangat mengancam keselamatan pengendara yang melintas.

Hampir seluruh badan jalan raya sudah dipenuhi lobang yang menganga.

Saat musim hujan,  kondisi jalan menjadi kolam air, berlumpur yang licin. Sangat membahayakan.

Titik kerusakan jalan yang paling parah terpantau mulai dari Muara Lawa, Kecamatan Bongan hingga memasuki kawasan perempatan Kalimantan Tengah.

Pengendara yang sering melintasi jalan tersebut mengaku hanya bisa pasrah. Sebab menunggu janji perbaikan dari pemerintah tidak pernah terealisasi.

"Kami masyarakat kecil yang menggantungkan hidup di jalan seperti ini hanya bisa pasrah saja menikmati fasilitas yang diberikan pemerintah.

Sejujurnya kami sangat berharap rencana perbaikan (jalan trans Kalimantan) itu segera terwujud, jangan hanya janji-janji," tutur Wawan, saat ditemui pada Kamis  (13/4/2023).

Wawan merupakan warga yang tinggal di Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat.

Baca juga: Jalan Rusak dan Banjir Masih Jadi PR Wali Kota Tarakan Khairul, Drainase Target Tuntas 2023

Sehari-hari ia menggantungkan hidup di jalan raya sebagai supir travel lintas Kutai Barat - Tenggarong - Samarinda- Balikpapan.

Akibat jalan rusak parah,  kata Wawan, para penumpang saat ini kebanyakan memilih moda transportasi sungai.

Naik kapal ketimbang  moda transportasi darat.  Kondisi tersebut membuat dirinya dan rekan-rekan seprofesinya harus bekerja lebih keras mencari alternatif sumber penghasilan lain di luar travel untuk menafkahi keluarga. 

"Tolonglah kepada para pemangku kebijakan. Semangat kami ini jangan dirusak oleh harapan-harapan seperti yang dijanjikan,  karena sampai sekarang janji itu belum terwujud,"keluhnya.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved