Cerita Personel Polres Nunukan, Tetap Semangat Siaga di Posko Terpadu Jelang Idul Fitri

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dibalik orang yang mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, ada sejumlah petugas keamanan yang selalu siaga untuk menjaga dan memastikan arus mudik berjalan dengan lancar.

Seperti yang dikatakan oleh seorang personel Polres Nunukan Aipda Ma'ruf.

Pria berdarah Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan itu mengaku sudah 20 tahun mengabdi sebagai anggota Polri yang bertugas di Polres Nunukan.

Setiap tahun menjelang Idul Fitri, Ma'ruf dan personel Polres Nunukan yang lainnya kerap kali mendapat tugas jaga di Posko Terpadu Angkutan Idul Fitri.

"Saya dan dua Polwan tugas jaganya di posko bandara udara saat Idul Fitri.

Tahun ini sesuai surat perintah Bapak Kapolres Nunukan ada tiga personel yang berjaga di bandara.

Dua polwan umat Nasrani, kalau saya beragama Islam," kata Ma'ruf kepada TribunKaltara.com, Jumat (21/04/2023), pukul 19.00 Wita.

Saat ditanyai mengenai mudik, Ma'ruf mengaku selama 20 tahun menjadi anggota Polri di Polres Nunukan belum pernah mudik saat Idul Fitri.

"Berjaga di posko saat lebaran itu sudah jadi tugas kami anggota Polri. Jadi nggak ada istilah mudik. Nah, nanti begitu selesai lebaran mau ambil cuti silakan. Jatah cuti maksimal 14 hari," ucapnya.

Bahkan, meski hari ini merupakan puasa terakhir bagi umat muslim, Ma'ruf mengaku masih siaga di Posko Terpadu Angkutan Idul Fitri.

"Untuk urusan di rumah, tunggu selesai semua kerja baru bantu istri. Jadi kalau kerja ya fokus kerja, asal jangan pernah tinggalkan salat," ujarnya.

Baca juga: H-1 Hari Raya Idul Fitri, 8 Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Dijadwalkan Berangkat Hari Ini

Menurut Ma'ruf posko pengamanan maupun pelayanan untuk Idul Fitri mulai diaktifkan sejak tanggal 18 April hingga 1 Mei 2023.

Selain anggota Polri, di pos jaga juga siaga personel dari Kodim 0911/ Nunukan, TNI AU, dan security bandara.

"Jadi untuk tugas kami di bandara ya melayani, memberikan rasa aman, kepada masyarakat yang mau mudik. Baik itu ke Tarakan, Long Bawan, maupun Long Layu," tuturnya.

Animo penumpang pesawat di bulan Ramadan beber Ma'ruf mayoritas dari Long Bawan, Krayan ke Nunukan. Begitupun sebaliknya.

Hal itu disebabkan, lantaran untuk mengakses dataran tinggi Krayan hanya bisa dilakukan dengan transportasi pesawat.

Dua jenis pesawat yang melayani penerbangan dengan rute Tarakan-Nunukan-Long Bawan atau Long Layu (begitu juga sebaliknya yakni Pesawat Cessna Grand Caravan Cargo PK-SNF milik PT Smart Aviation dan Pesawat Susi Air.

"Kalau ke Tarakan masih bisa naik speedboat. Harga tiket pesawat dari Nunukan-Tarakan Rp500 ribu dengan lama penerbangan 20 menit. Kalau ke Long Bawan harga tiket Rp460 ribu selama 50-60 menit. Kapasitas pesawat 12 orang," ungkapnya.

Baca juga: Jelang Idul Fitri 1444 H, Kapolda Kaltara Laksanakan Pengecekan Pos Pelayanan Terpadu Tahun 2023

Untuk pesawat Susi Air dijadwalkan penerbangan setiap hari Selasa (tiap minggu sekali). Untuk pesawat milik PT Smart Aviation dijadwalkan empat kali penerbangan dalam seminggu.

"Empat kali seminggu itu hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Tapi untuk besok tidak ada penerbangan. Kecuali kalau ada yang carter karena darurat sakit. Makanya besok kami tetap siaga di posko," imbuhnya.

Dia berpesan kepada warga Nunukan yang melaksanakan mudik lebaran agar tetap menjaga keamanan diri dan barang bawaan masing-masing.

"Semoga selamat sampai di kampung halaman dan merayakan Idul Fitri bersama sanak keluarga," pungkas Ma'ruf.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

Follow Helo TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official