Berita Nasional Terkini
Jokowi Blak-blakan Alasan Bos Partai Nasdem Surya Paloh tak Hadir di Istana: Memang Nggak Diundang
Pertemuan partai pendukung pemerintah dengan Jokowi berlangsung di Istana Kepresidenan namun tak dihadiri bos Partai Nasdem Surya Paloh.
TRIBUNKALTARA.COM - Kabar terbaru dari Presiden Jokowi yang beber alasan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak hadir dalam pertemuan dengan partai pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pertemuan partai pendukung pemerintah dengan Jokowi berlangsung di Istana Kepresidenan pada Selasa (2/5/2023).
Namun dalam pertemuan itu, bos Partai Nasdem yakni Surya Paloh tak hadir.
Padahal, Partai Nasdem merupakan partai pendukung pemerintah.
Ada tiga menteri asal Partai Nasdem di kabinet Jokowi.
Yakni Menkominfo Johnny G Plate, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar.
Lantas apa sebenarnya alasan bos Partai Nasdem Surya Paloh sehingga tak datang ke Istana Kepresidenan.
Baca juga: Bersua Surya Paloh di Hambalang, Prabowo Blak-blakan Singgung Oposisi
“Ya memang nggak diundang,” kata Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Jokowi mengatakan Nasdem saat ini sudah memiliki koalisi sendiri dalam Pilpres 2024.
Sementara itu partai yang diundang ke Istana merupakan partai pendukung pemerintah yang menjalin kerjasama politik ke depan.
Jokowi khawatir bila Nasdem diundang, maka partai yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 itu akan mengetahui startegi politik partai-partai di luar koalisi Nasdem pada Pilpres 2024.
“Nasdem itu ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri, dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerjasama politik yang lain.
Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini tahu strateginya.
Kan mestinya tidak seperti itu,” katanya.
Untuk diketahui, Nasdem yang merupakan partai koalisi pemerintah kini justru mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 bersama dengan PKS dan Demokrat yang merupakan partai oposisi.
Sementara partai pendukung pemerintah yang lain seperti PDIP dan PPP telah mendukung Ganjar.
Lalu Partai Gerindra mendukung Prabowo Subianto.
Sementara Golkar, PAN, dan PKB belum memutuskan capres yang akan didukung.
Meskipun demikian kata Jokowi, sikap Nasdem tersebut dalam politik wajar wajar saja.
Dirinyapun boleh bersikap karena seorang presiden selain sebagai pejabat publik juga merupakan pejabat politik.
“Dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa. Dan saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik.
Jadi biasa kalau saya berbicara politik ya boleh dong. Ya kan, saya berbicara berkaitan dengan pelayanan publik juga bisa dong.
Ya memang ini tugas, tugas seorang presiden.
Hanya memang kalau sudah ada ketetapan KPU saya itu (angkat tangan),” pungkasnya.
Presiden Jokowi sebelumnya mengumpulkan para Ketua Umum Parpol koalisi pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (2/5/2023) lalu.
Dari tujuh Ketum Parpol koalisi pemerintah, hanya dari Ketum Partai Nasdem Surya Paloh yang tidak hadir di Istana.
Terkait hal itu Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengaku tidak mengetahuinya.
Airlangga mengatakan belum menerima penjelasan mengenai ketidakhadiran Ketum Nasdem Surya Paloh.
“Penjelasannya belum kita terima,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sementara itu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan Surya Paloh tidak hadir bertemu Jokowi di Istana karena sedang berada di luar negeri.
“Sedang di luar negeri,” kata Prabowo.
Hal senada juga disampaikan Plt Ketua Umum PPP Mauhamad Mardiono.
Menurutnya Surya Paloh sedang tidak berada di Indonesia sehingga tidak hadir dalam pertemuan.
“Sedang tidak di tanah air,” katanya.
Mardiono mengaku tidak mengetahui apakah Surya Paloh diundang dalam pertemuan atau tidak.
Ia mengatakan bukan sebagai tuan rumah di acara itu sehingga tidak mengetahui siapa saja yang diundang ataupun tidak diundang.
“Kalau itu saya tidak tahu, karena bukan tuan rumah.
Tentu yang tahu adalah tuan rumah, jadi tadi saya tidak menanyakan apakah Nasdem diundang,” katanya.
Presiden Jokowi mengumpulkan para Ketum Parpol di Istana hari ini untuk bersilaturahmi lebaran.
Pertemuan itu berlangsung lebih dari dua jam yakni dari pukul 19.00-21.30 WIB.
(*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Beberkan Alasan Ketum Nasdem Surya Paloh Tidak Diundang ke Istana: Sudah Punya Koalisi Baru, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/05/04/jokowi-beberkan-alasan-ketum-Nasdem-surya-paloh-tidak-diundang-ke-istana-sudah-punya-koalisi-baru?page=all.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dodi Esvandi
Partai Nasdem
Nasdem
Presiden Jokowi
Jokowi
TribunKaltara.com
Gerindra
PPP
Pilpres
Anies Baswedan
Surya Paloh
Sosok Kombes Wira Satya, Akpol 1996 Promosi Jenderal usai Mutasi Polri |
![]() |
---|
Kapolda Kaltara Irjen Djati Wiyoto Abadhy Beri Penghargaan ke Personel dan Warga Sipil Berprestasi |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Reza Arief Dewanto, Eks Kapolresta Samarinda Kini Wadankorbrimob usai Mutasi Polri |
![]() |
---|
Sosok Kombes Budi Hermanto, Akpol 2000 Kabid Humas Polda Metro Jaya Hasil Mutasi Polri |
![]() |
---|
Sosok Kombes Ade Safri, Promosi Jenderal Usai Mutasi Polri, Dulu Tetapkan Firli Bahuri Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.