Kasus Covid-19 Kembali Merebak di Kaltara, Dinas Kesehatan Tegaskan Warga Patuhi Protokol Kesehatan

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) H Usman menegaskan, meski Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah mencabut status darurat global terhadap Covid-19, bukan berarti lantas mengabaikan protokol kesehatan (Prokes).

Apalagi di Kalimantan Utara (Kaltara) dalam beberapa hari ditemukan adanya tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

"Dengan adanya tambahan kasus di Kaltara, kita menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap covid 19 dengan sub varian baru," ungkap Usman.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat melakukan pencegahan, agar tidak tertular oleh Covid-19. Dengan cara menjaga kebersihan, lewat pola hidup sehat.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Merebak di Sekolah, Kadisdikbud Nunukan: Pembelajaran Berjalan Normal

Yaitu, mencuci tangan, mengurangi kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak, makan makanan yang matang atau tidak mentah, dan tentunya dengan menjaga daya tahan tubuh dengan minum vitamin, olahraga dan vaksin.

Sebelumnya diketahui, di tengah keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan Covid-19 sudah tidak menjadi kondisi darurat kesehatan global, atau telah berakhir, di Kalimantan Utara (Kaltara) justru dikabarkan ada 13 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Berdasarkan informasi yang diterima Dinkes Kaltara, sub varian baru kali ini bernama Arcturus atau XBB 1.16. Penyakit ini sudah masuk ke Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

"Artinya sudah masuk ke negara kita, gejalanya hampir sama dengan Covid-19, tapi penularannya tidak semasif itu," jelasnya.

Usman menyebut, pihaknya sudah mendata jumlah kasus yang ditemukan di Kaltara. Diinformasikan, ada 13 orang di Kaltara yang terkonfirmasi positif Covid-19 per tanggal 4 Mei 2023.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Kembali Masuk di Kaltara, Dinkes Nunukan Minta Warga Segera Vaksin Booster

Dia menyebut, ke-13 ini tersebar di 3 kabupaten kota. Yakni, di Tarakan sebanyak 10 orang, Kabupaten Tana Tidung 2 orang dan Kabupaten Bulungan 1 orang.

(*)

Penulis : Edy Nugroho