Liga Champions

AC Milan vs Inter Milan Berlangsung Panas, Terungkap Kata-kata Makian Bastoni ke Brahim Diaz

Adu cekcok pemain AC Milan dan Inter Milan terjadi saat semifinal Liga Champions, terungkap kata-kata makian Alessandro Bastoni ke Brahim Diaz.

Twitter/@EnjoyInter
Bek Inter Milan diadang sejumlah pemain AC Milan dalam duel semifinal Liga Champions, Kamis (11/5/2023). Adu cekcok pemain AC Milan dan Inter Milan terjadi saat semifinal Liga Champions, terungkap kata-kata makian Alessandro Bastoni ke Brahim Diaz. (Twitter/@EnjoyInter) 

TRIBUNKALTARA.COM - Adu cekcok pemain AC Milan dan Inter Milan terjadi saat semifinal Liga Champions, terungkap kata-kata makian Alessandro Bastoni ke Brahim Diaz.

AC Milan dibantai sempurna oleh Inter Milan di semifinal Liga Champions, Kamis (11/5/2023).

Duel bertajuk Derby della Madonnina di kancah Eropa tersebut dimenangkan Inter Milan atas AC Milan dengan skor 2-0.

Gol-gol Inter Milan ke gawang Mike Maignan dicetak Edin Dzeko dan Henrikh Mkhitaryan pada menit ke-8 dan 11.

Bentrok duo raksasa Liga Italia berlangsung dengan tensi tinggi.

Suasana memanas ketika bek raksasa Inter berpostur 190 centimeter, Alessandro Bastoni, adu mulut dengan Brahim Diaz yang bertubuh lebih kecil (171 cm).

Peristiwanya berlangsung ketika kedua pemain berebut bola di dekat pinggir lapangan.

Duel pemain AC Milan vs Inter Milan pada Derby della Madonnina di leg pertama babak semifinal Liga Champions, Kamis (11/5/2023).
Duel pemain AC Milan vs Inter Milan pada Derby della Madonnina di leg pertama babak semifinal Liga Champions, Kamis (11/5/2023). (acmilan.com)

Baca juga: Pelipur Lara Tifosi AC Milan usai Dibenamkan Inter di UCL, Rafael Leao Sepakat Teken Kontrak

Diaz terus mendorong Bastoni meski si kulit bulat sudah melewati garis.

Bastoni pun langsung bereaksi dengan mendorong balik Diaz dan berteriak.

"Anda ngapain?" kata palang pintu asal Italia itu di depan wajah sang penyerang Milan.

Adu cekcok tidak berlanjut ke pertarungan fisik setelah wasit Jesus Gil Manzano datang melerai.

Pertengkaran Bastoni vs Diaz bukan satu-satunya momen panas dalam pertandingan dini hari tadi.

Sempat terjadi beberapa konfrontasi pada babak pertama, termasuk ketika VAR menggagalkan penalti untuk Inter.

Tim asuhan Simone Inzaghi tak jadi mendapat hadiah tendangan dari titik putih usai Lautaro Martinez dinyatakan melakukan diving.

Sejumlah pemain Milan pun meminta pengadil lapangan untuk memberikan kartu kuning atas aksi teatrikal Martinez, tetapi diabaikan.

Kemenangan 2-0 menjadi modal berharga bagi Inter untuk menyambut leg kedua pada 16 Mei mendatang.

Skuad asuhan Simone Inzaghi hanya perlu hasil imbang untuk menyegel tiket ke final.

Sudah lebih dari 10 tahun Inter tidak mencicipi partai puncak Liga Champions.

Kali terakhir mereka merasakannya adalah musim 2009–2010 dengan Jose Mourinho sebagai pelatih.

Pada musim tersebut, tim kota mode Italia keluar sebagai kampiun menyusul kemenangan 2-0 atas Bayern Muenchen.

Inter tak sekadar mendekati final untuk musim ini, melainkan juga mengakhiri tren buruk dalam pertemuan melawan Milan di Liga Champions.

Inter berhasil meraih kemenangan perdana atas Milan di kompetisi tertinggi antarklub Eropa.

Sebelumnya, Nerazzurri menderita dua kekalahan dan dua kali imbang ketika bersua Rossoneri.

Pioli singgung mental pemain AC Milan

AC Milan diamuk Inter Milan di semifinal Liga Champions, Stefano Pioli singgung kondisi mental anak asuhnya.

bagi AC Milan, kekalahan dari Inter Milan membuat mereka harus berusaha keras pada leg kedua.

I Rossoneri setidaknya harus menang dengan selisih tiga gol apabila ingin lolos ke partai puncak.

Seusai laga, pelatih AC Milan, Stefano Pioli, menyatakan kekecewaannya.

Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, Pioli mengaku bahwa Inter Milan memang bermain apik sepanjang babak pertama.

Sementara itu, tim asuhannya bermain bagus di paruh kedua.

Akan tetapi, AC Milan tidak mampu mencetak gol sama sekali untuk memperkecil ketertinggalan.

"Faktanya adalah Inter bermain lebih baik di babak pertama dan mencetak dua gol," ucap Pioli.

"Milan bermain lebih baik di babak kedua dan tidak mencetak gol."

"Inilah sepak bola di level ini. Inter lebih berkualitas dan lebih efisien di babak pertama, sementara kami membuat terlalu banyak kesalahan untuk level ini," imbuhnya.

Stefano Pioli menambahkan bahwa gol Edin Dzeko pada menit ke-8 benar-benar membuat mental AC Milan hancur.

Hal itulah yang membuat Davide Calabria dkk. akhirnya banyak melakukan kesalahan.

Meski demikian, Pioli yakin bahwa AC Milan masih bisa memberikan perlawanan pada leg kedua kepada anak-anak asuh Simone Inzaghi.

"Sampai menit ketujuh, Inter bahkan belum pernah melangkah ke area penalti kami, lalu mencetak gol di sepak pojok pertama," kata Pioli melanjutkan.

"Jelas, kami seharusnya lebih berkonsentrasi."

"Kami menginginkan hasil yang berbeda, tetapi kami harus tetap percaya, karena sebua insiden bisa mengubah segalanya di leg kedua."

"Kami bermaksud untuk kompak, intens, dan agresif, tetapi Inter lebih baik dalam banyak situasi 50-50 dan itu membantu mereka mengendalikan permainan."

"Mereka juga melakukannya dengan baik untuk mengonversi dua peluang awal itu, yang menyulitkan kami secara taktis dan mental."

"Saya melihat reaksi yang kuat dan itulah yang harus kami bangun untuk pertandingan berikutnya," tutur Pioli.

Leg kedua antara AC Milan dan Inter Milan akan berlangsung pada Selasa (16/5/2023) waktu setempat atau Rabu pukul 02.00 WIB.

Dalam leg kedua nanti, I Nerazzurri akan berstatus sebagai tuan rumah dengan menjamu I Rossoneri di Stadion Giuseppe Meazza.

(*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved