Kumpulan Pantun Kreatif dan Kekinian yang Bisa Disebar Lewat Media Sosial, Ide Caption Menarik

TRIBUNKALTARA.COM- Simak kumpulan pantun kreatif berbagai tema yang bisa jadi ide caption menarik untuk kamu sebar lewat media sosial.

Perkembangan media sosial yang kian pesat, membuat kamu lebih mudah untuk membuat sebuah konten.

Salah satunya dengan menjadikan pantun sebagai bahan untuk postingan pribadimu.

Saat mengunggah pantun di media sosial, kamu bis amengangkat topik atau tema apa saja mulai dari masalah cinta, persahabatan, jenaka, nasihat dan banyak lainnya.

Biar kamu tidak kehabisan ide, kumpulan pantun kreatif dalam artikel ini bisa menjadi rekomendasi.

Apa tanda rumah lokananta
Semua mewah terlihat baru
Apa tanda tumbuhnya cinta
Terasa di dada ada cemburu.

Kolam kecil banyak ikan
Ikan besar untuk jualan
Sunnah Nabi diutamakan
Itulah sebaik-baik jalan.

Dari Bogor ke Surabaya
Tengah jalan melihat buaya
Lingkungan kotor bawa bahaya
Pasti banyak keluar biaya.

Pohon palem tempat si kumbang
Sungai mengalir ke Samarinda
Jika hutan banyak ditebang
Bencana banjir datang melanda.

Makan malam, masaknya kalkun
Kalkun ditangkap di tengah gurun
Hendaklah kamu membaca tekun
Agar nilai tak jadi turun.

Jangan masuk ke tengah gua
Cintaku utuh tiada mendua.

Kayu beringin mudah dipahat
Tumbuh dekat rumah Camat
Lingkungan bersih badan sehat
Gairah hidup terasa nikmat.

Anak katak namanya kecebong
Suka tinggal di kolong-kolong
Punya uang janganlah sombong
Gunakan harta buat menolong.

Burung jalak cari makanan
Hinggap sejenak di atas papan
Jangan merusak pepohonan
Agar selamat di masa depan.

Buah tomat merah warnanya
Bulat bentuknya, sedap dilihat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar sekolah bersih dan sehat.

Dari Krukut ke Cianjur
Makan duku sambil berkumur
Jangan takut berkata jujur
Kelak hidup menjadi makmur.

Kuda berlari menuju kubangan
Burung hinggap di atas dahan
Jauhkan diri dari kesombongan
Karena mengundang permusuhan.

Langit cerah seindah melati
Cintaku tercurah setulus hati.

Burung puyuh ekornya buntung
I love you tak terhitung.

Jikalau ikan di dalam kolam
Bunganya tumbuh di tengah taman
Jikalau cintaku sudah mendalam
Jaraknya jauh tak ku hiraukan.

Sungai Kapuas di tengah hutan
Cintaku luas bagai lautan.

Anak pantai main selancar
Kipas kincir diminta pacar
Aliran sungai harus lancar
Agar banjir tidak terpencar.

Air kemasan mereknya Aqua
Minum setengah, simpan di wadah
Siapa pun orang hidup bertakwa
Cerita akhirnya selalu indah.

Kerjakan PR janganlah malas
Bisa-bisa tak naik kelas
Berbuat baik haruslah ikhlas
Tiada berharap mendapat balas.

Main curang namanya jahat
Dapat balasan dunia akhirat
Bila lingkungan tiada sehat
Maka kehidupan terasa berat.

Jiwa pilu karena nestapa
Minum jamu dari kelapa
Salat dzuhur jangan dilupa
Walaupun kamu sesibuk apa.

Pergi ke pantai ketemu jodoh
Dari Makasar asal orangnya
Kalau diri merasa bodoh
Rajin membaca adalah obatnya.

Tali kawat sebagai penahan
Ikat lidi jumlahnya delapan
Mari rawat tumbuh-tumbuhan
Karena jadi sumber kehidupan.

Istana pasir terlihat megah
Pasir halus berwarna merah
Semua penyakit dapat dicegah
Jaga kesehatan secara terarah.

Beli murah buah kelapa
Hujan lebat basahlah kemeja
Hari ceria aku menyapa
Sahabat membaca di mana saja.

Usia kakek sekarang tua
Tapi kumisnya terlihat lebat
Lama sudah tiada bersua
Rindu menggema buat sahabat.

Jangan pegang kayu yang rapuh
Agar selamat sampai ke darat
Meski jarak membentang jauh
Bukan berarti hilang sahabat.

Masak enak tambah selada
Hujan lebat tak jua reda
Olahraga dengan bersepeda
Sambil balapan dengan kuda.

Kartun anak judulnya Dora
Cinta di dada slalu menggelora.

Buah kedondong di dalam gerbong
Jadi orang janganlah sombong.

Tukang ojek menuju parkir
Singgah di taman membawa cangkir
Jika hidup selalu kikir
Semua teman akan menyingkir.

Tengah malam dapat berita
Berita besar ada di koran
Ayo bersihkan lingkungan kita
Dari sampah serta kotoran.

Kulit panu, kudis dan kurap
Hanya kasihmu yang kuharap.

Bunga wangi bernama selasih
Tumbuh liar di pinggir kali
Saat dirimu curahkan kasih
Hidup yang hampa gairah kembali.

Kulit panas terkena matahari
Janganlah malas dan lupa diri.

Pasangan besi harus dibenahi
Diikat tali sama Pak Polisi
Kebutuhan nutrisi harus terpenuhi
Mari konsumsi makanan bergizi.

Pohon perdu tumbuh di rawa
Daunnya coklat seperti delima
Ada rindu di dalam jiwa
Rindu kepada sahabat lama.

Kalau angkat barang yang berat
Meluncur peluh mandi keringat
Jangan lupakan makanan berserat
Agar tubuh sehat walafiat.

Taman safari ada pengemis
Bajunya compang dan agak tipis
Tekun membaca, jangan pesimis
Segala rintangan harus ditepis.

Sinar menyala seperti kilat
Indah nampak di atas awan
Rinduku berat pada sahabat
Orangnya ramah serta dermawan.

Wanita lugu memakai hijab
Orangnya cantik, suka tertawa
Amanah itu bertanggung jawab
Jangan sampai buat kecewa.

Baca juga: Kumpulan Pantun Motivasi, Kata-kata Bijak yang Bisa Meningkatkan Semangat Hidup, Bagikan ke Sosmed

Ada kera memakan tomat
Biarin aja, peduli amat!

Makan roti dicampur pare
Minuman Jepang bernama sake
Boleh pagi ataupun sore
Berolahraga membuat oke.

Ke apotek membeli kutek
Yang berwajah jutek, seperti ketek.

Nyiur melambai pohon kelapa
Angin datang bawa aroma
Lama sudah tidak berjumpa
Di mana gerangan sahabat lama?

Batu bata terlihat silau
Sinarnya semu membuat galau
Bila permata sungguh berkilau
Maka dirimu sangat gemilau.

Datang petugas akan memeriksa
Bawa koper milik penguasa
Kalau kerja jangan dipaksa
Nanti badan sakit terasa.

Baca juga: Kumpulan Pantun Viral di TikTok yang Dijamin Seru dan Bikin Ngakak, Cocok jadi Konten Media Sosial

Berangkat ke desa jumpa kerabat
Tetangga sepi tidak terlihat
Semua karya yang terlihat hebat
Berawal dari tubuh yang sehat.

Mama berangkat menuju pasar
Memakai baju yang agak lebar
Lekaslah bangun di saat fajar
Tunaikan subuh dengan sabar.

Baju robek harus dijarit
Senyum manismu buatku menjerit.

Main gitar sama suami
Dendangkan lagu tentang petani
Alam sekitar indah bersemi
Kita hidup dengan harmoni.

Ada penemu membawa bata
Bening matamu seindah permata.

Jalan menanjak kaki pun gempor
Cintamu hangat bagaikan kompor.

(*)