Kumpulan Pantun

Kumpulan Pantun Sindiran Biar Kena Mental, Ampuh Menyadarkan Seseorang yang Kadang gak Peka

Simak kumpulan pantun sindiran biar kena mental untuk seseorang yang kadang gak peka

Editor: Hajrah
Freepik
Ilustrasi - Simak kumpulan pantun sindiran biar kena mental untuk seseorang yang kadang gak peka 

TRIBUNKALTARA.COM- Simak kumpulan pantun sindiran berisi kata-kata menohok untuk menyinggung seseorang yang kadang gak peka.

Seperti diketahui, sindiran merupakan gaya bahasa yang kerap digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa menyampaikan secara langsung.

Barangkali kamu ingin meluapkan unek-unek tertentu, maka kumpulan pantun sindiran bisa jadi cara yang unik.

Apalagi kata-kata yang terdapat dalam pantun sindiran tak ayal bikin yang membaca, kena mental.

Berikut selengkapnya kumpulan pantun sindiran.

Monyet berjudi sama buaye
Jangan ngadi-ngadi lu ye

Obat tabib sangat manjur
Badan sakit ditutup selimut
Ku sangka teman yang jujur
Rupanya musuh dalam selimut

Dahulu elok si gandaria
Indah bagaikan bunga taman
Daripada kehilangan bahagia
Lebih baik kehilangan teman

Pulang sekolah langsung makan
Makannya dengan goreng kentang
Katanya teman beneran teman
Tapi menusuk dari belakang

Pulang mancing langsung ke rumah
Di perjalanan turun hujan
Ketika bersama sangat ramah
Bersama orang lain, kita diceritakan

Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau ada maunya saja

Siapa mengangkat batu
Batu berat hanya terdorong
Siapa teman yang baik itu?
Dulu ditolong sekarang menggonggong

Makan nasi ditambah bakwan
Tiba-tiba dicuri rusa
Tidak heran melihat teman
Datang terlambat tanpa dosa

Anggrek cantik di tepi taman
Mekar indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih hutang, malah pergi

Minum es doger dingin-dingin
Tambah enak ditambah perasa
Punya teman susah dibilangin
Kalau sudah malang baru terasa

Bikin cireng pakai tepung kanji
Cirengnya hilang dibawa Surti
Hanya kamu pemberi janji,
Tapi tak pernah memberi bukti

Pemandangan indah di saat petang
Indah dipandang bersama pacar
Saat susah dikasih hutang,
Sekarang kaya belum juga dibayar.

Cari baju di akhir pekan
Berjalan kaki perlahan-lahan
Berkali-kali sudah dimaafkan
Jangan lagi ulang kesalahan

Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau ada maunya saja

Obat tabib sangat manjur
Badan sakit ditutup selimut
Kusangka teman yang jujur
Rupanya musuh dalam selimut

Pagi hari tanam bawang
Ada ular berkelat kelit
Seringkali pinjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit.

Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di waktu hujan badannya basah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar hutangnya sangat susah

Raja membangun satu dinasti
Jangan ada yang mencelakai
Lain di mulut lain di hati
Berteman hanya melukai

Hidup bahagia karena iman
Nafsu maksiat akan terkekang
Bagaimana disebut teman
Dia menusuk dari belakang

Bagus hati bila tabah
Ketika membaca surat biru
Jika dinasehati tak juga berubah
Baiknya ku cari sahabat baru

Enak sekali kue ketan
Ketan dari ladang selatan
Kenapa dia mengaku teman
Tapi melakukan penghianatan

Apalah arti sebuah taman
Hanya indah di waktu pagi
Apalah artinya seorang teman
Ditagih hutang, malah pergi

Aku punya sebidang taman
Untuk bersantai di waktu petang
Aku punya seorang teman
Kalau datang meminta utang

Hiasan indah berupa mutiara
Pemberian dari sang raja
Hiduplah secara sederhana
Walau kaya nggak usah pamer harta

Lampu menyala ganti-gantian
Sangat cerah jadi perhatian
Aku berjuang mati-matian
Tapi pacar tidak pengertian.

Bahu luka harus diperban
Kepala diikat dengan sorban
Aku sudah banyak berkorban
Tapi hanya dianggap beban.

Ke Makasar mencari batu
Batu permata seperti serbuk
Punya pacar tak ada waktu
Karena dirinya terlalu sibuk.

Ke pulau Jawa bertemu Mutia
Datang bersama si nenek tua
Sepenuh jiwa aku setia
Dia malah tega mendua.

Singgah sebentar di perhentian
Perahu layar tiba ke tepian
Karena pacar kurang perhatian
Aku merasa jadi kesepian.

Jalan-jalan ke gunung Semeru
Cuacanya cerah, langitnya biru
Punya pacar terlalu cemburu
Bagai dipelototi setiap penjuru.

Daun acar dibikin sambal
Campur kentang berkulit tebal
Punya pacar pandai ngegombal
Tapi terkadang membuat sebal.

Kue dibuat bahannya kanji
Diaduk rata menjadi roti
Muak dengan seribu janji
Tak satu pun yang ditepati.

Bunga mekar di rawa-rawa
Bentuknya lucu bikin tertawa
Ku punya pacar teristimewa
Tetapi sering bikin kecewa.

Nasib apes namanya sialan
Mari atasi dengan pelan-pelan
Janjinya ngajak jalan-jalan
Tapi semua hanya bualan.

Batang ilalang dijadikan peti
Peti dibawa ke Linggarjati
Aku berjuang setengah mati
Tapi semua tidak berarti.

Datang pencuri berwajah bengis
Dia membawa kotak aksesoris
Sakit hati membuat menangis
Setiap diingat terasa teriris.

Mata berkunang setelah muntah
Karena makan serabi mentah
Kekasih hilang antah berantah
Hatiku luka tercabik patah.

Anak penyu dimakan ikan
I love you tapi menyakitkan.

Masak bumbu jangan ditindih
Nanti membuat matanya pedih
Hangat cintamu tak lagi mendidih
Itu yang buat hatiku bersedih.

Sedikit energi, lelah badannya
Pegal kaki, jauh jalannya
Sakit gigi gampang obatnya
Sakit hati lama sembuhnya.

Makan ikan bersama roti
Roti dibawa kedalam peti
Aku berikan cinta sejati
Tapi kuterima patah hati.

Sakit kepala hutang ditagih
Minum obat supaya pulih
Apa sebab aku bersedih?
Ku punya cinta, tapi tak dipilih.

Baca juga: Kumpulan Pantun Viral di TikTok yang Dijamin Seru dan Bikin Ngakak, Cocok jadi Konten Media Sosial

Ikan hiu makan kuaci
I miss you, walau dibenci.

Ikan hiu di laut asin
I love you, tapi diputusin.

Panas kulit terasa pedih
Obati dengan daun selasih
Malam ini hatiku bersedih
Nasib malang ditinggal kekasih.

Pedagang jamu membawa kain
Jamunya dibuat dari aling-aling
Bila hatimu ada yang lain
Silakan saja engkau berpaling.

Ikan hiu dikasih formalin
I miss you tapi dikibulin.

Ada tamu banyak uangnya
Anjing lepas, putus talinya
Kucinta kamu apa adanya
Tapi dihempas, tiada gunanya.

Baca juga: Kumpulan Pantun Kreatif dan Kekinian yang Bisa Disebar Lewat Media Sosial, Ide Caption Menarik

Siang hari terdengar petir
Kakak mengira sebuah sihir
Sakit hati terasa getir
Cinta kita telah berakhir.

Pohon jati berbuah manggis
Kuatkan hati jangan menangis.

Di pagi hari ada pelangi
Ibu menanam pohon kemangi
Patah hati karena dibohongi
Hidup merana tak lagi mewangi.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved