Workshop Literasi Digital Kemenkominfo di Bengkayang: Hemat Waktu Belajar dengan Teknologi Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Workshop Literasi Digital yang diikuti pelajar Kabupaten Bengkayang Kalbar.

HO/Kemenkominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Workshop Literasi Digital yang diikuti pelajar Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. 

TRIBUNKALTARA.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo) menyelenggarakan Workshop Literasi Digital yang diikuti pelajar Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.

Secara spesifik, workshop Literasi Digital diikuti peserta Didik SMP dan SMA dari Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Capkala, Manterado, dan Samalantan di kabupaten tersebut.

Seperti kegiatan Literasi Digital yang sebelum-sebelumnya, kali ini Kemenkominfo juga menggandeng Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Workshop ini sebagai bentuk peran aktif Kemenkominfo dalam menghentikan penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta internet.

Sebab berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Kata data Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.

Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital" dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Adapun waktu penyelenggaraan yaitu 15 Mei 2023.

Baca juga: Pelajar Sambas Kalbar Ikuti Workshop Kemenkominfo, Bahas Fenomena Viral di Media Sosial

Tema yang diangkat adalah Menghemat waktu untuk belajar dengan teknologi digital.

Narasumber yang hadir ada 3, yaitu yang pertama anggota ISKI, Sartika S Wardanhi dengan pembahasan tentang Budaya Digital.

Menurutnya, budaya bermedia digital adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, membangun wawasan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi sebenarnya sih apa yang adik-adik lakukan di dunia nyata itu sebenarnya sama saja sebaiknya sama apa yang kamu lakukan di dunia virtual karena yang membedakan hanyalah dunianya saja gitu tapi aktivitas di dalamnya kalau kamu di dunia hari-hari kamu kehidupan sehari-hari kamu sopan dengan yang lebih tua.

"Menghargai perbedaan yang itu juga nilai-nilai yang mesti kamu bawa terapkan ketika kamu berselancar di media sosial gitu ya," terangnya.


Pada kesempatan yang sama, narasumber yang kedua yaitu Praktisi Komunikasi Digital, Reiza Praselanova, menyampaikan tentang etika digital.

"netiket itu adalah cara kita bertata krama berkomunikasi menggunakan internet, kenapa kita harus beretika. Jaga etika karena darah hati yang harus dijaga, kita beretika karena kita manusia.”

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved