Liga Italia
Demi Gabung Juventus, Cristiano Giuntoli Sampai Gontok-gontokan dengan Presiden Napoli
Cristiano Giuntoli sudah beberapa kali menyatakan keinginannya untuk bergabung Juventus dalam pertemuan bersama Presiden Napoli.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Demi bergabung Juventus, Cristiano Giuntoli sampai gontok-gontokan dengan Presiden Napoli.
Direktur olahraga Napoli dilaporkan berselisih dengan petinggi Partenopei, Aurelio De Laurentiis.
Restu dari petinggi Partenopei itu menjadi kendala besar kepindahan Cristiano Giuntoli ke sisi Juventus.
Diketahui, klub Liga Italia, Juventus membidik Cristiano Giuntoli untuk menjabat direktur olahraga Bianconeri yang baru.
Juventus berambisi memboyong otak di balik kesuksesan transfer Napoli untuk diterapkan di Turin.
Hal itu selaras dengan misi Juventus yang sedang merancang masa depan dengan menghadirkan pemain muda nan potensial.

Akan tetapi, menjelang pembukaan bursa transfer musim panas, negosiasi Si Nyonya Tua dengan Cristiano Giuntoli tidak kunjung menemukan titik terang.
Pria 51 tahun itu sebenarnya bersedia membelot ke Turin akan tetapi kontraknya bersama Napoli masih berjalan setahun lagi.
Melansir Calciomercato.com, Aurelio De Laurentiis tidak memberi lampu hijau untuk kepindahan Cristiano Giuntoli.
Presiden Napoli lewat konferensi pers berulang kali menegaskan direktur olahraga timnya itu masih terikat kontrak sampai 2024.
Baca juga: Allegri Harap-harap cemas, Nasib Sang Juru Taktik di Juventus Ditentukan Pekan Ini
“Dia adalah direktur olahraga, dia memiliki kontrak dengan kami hingga 30 Juni 2024. Jadi saya tidak mengerti mengapa Anda bertanya tentang dia,” kata De Laurentiis saat konferensi pers untuk mempresentasikan kamp pelatihan pramusim mereka.
Masih dalam laporan yang sama, Cristiano Giuntoli sudah beberapa kali menyatakan keinginannya untuk bergabung Juventus dalam pertemuan bersama presiden Napoli.
Akan tetapi, jawaban petinggi juara Liga Italia masih sama. Pihaknya tidak tertarik memutus kontrak Giuntoli.
Sementara itu, Juventus sendiri juga tidak bersedia membayar penalti apabila Cristiano Giuntoli memilih hengkang secara sepihak.
Padahal, itu adalah satu-satunya solusi agar Cristiano Giuntoli bisa memutuskan kontrak dengan Napoli.
Sejauh ini, mantan direktur olahraga Spezia dan Juventus akan memikirkan cara untuk meninggalkan Napoli.
Baca juga: Siap Bangkit, Juventus Percepat Kedatangan Cristiano Giuntoli, Si Ahli Transfer Milik Napoli
Sementara urusan transfer pemain pada musim panas ini, Juventus telah menunjuk direktur olahraga Next Gen, Giovanni Manna.
Pernyataan CEO Juventus terkait perburuan Giuntoli
Secara terpisah, CEO Juventus, Maurizio Scanavino buka suara soal perekrutan direktur olahraga Cristiano Giuntoli.
"Giuntoli masih memiliki kontrak satu tahun dengan Napoli dan tidak adil bagi kami untuk berkomentar lebih lanjut,"
"Kami perlu memiliki poin tegas untuk bergerak maju menuju masa depan, meninggalkan ketidakpastian di belakang kami. Skenario yang tidak terkonsolidasi tidak ada dalam penilaian kami di saat " jelas CEO Juventus.
Sebagai informasi, kontak pertama Juventus dengan Cristiano Giuntoli berlangsung pada Desember tahun lalu.

Direktur olahraga Napoli itu diketahui sudah 8 tahun bekerja sama dengan direktur Aurelio De Laurentiis.
Dia berperan penting dalam mendatangkan pemain unggulan yang jauh dari sorotan media dan dibanderol harga yang murah meriah.
Baca juga: Jalan Terjal Juventus Dapatkan Ahli Transfer Napoli, Tottenham dan Man United Ikut Minati Giuntoli
Salah satu bukti keberhasilan Cristiano Giuntoli adalah Khvicha Kvaratskhelia yang didatangkan pada bursa transfer musim panas kemarin.
Dari situ, Juventus tertarik membajak Cristiano Giuntoli untuk menggantikan Maurizio Arrivabene yang terseret kasus capital gain.
Massimiliano Allegri dipastikan tetap membesut skuad Bianconeri
Selain direktur olahraga Giuntoli, CEO Juventus juga menegaskan status Massimiliano Allegri.
Kepada Sky Sport Italia, pelatih 55 tahun itu akan melanjutkan tahun ketiganya bersama Juventus pada musim depan.
"Allegri tidak pernah didiskusikan. Ada kesepakatan total untuk semua skenario masa depan, baik itu pasar, organisasi, atau olahraga secara umum,"
"Dengan pelatih kami selalu mengadakan pertemuan, atau pembicaraan, setiap hari," ujarnya, dikutip dari Sky Sports Italia.
"Kami melewati badai ini bersama-sama dan hubungan kami telah terkonsolidasi dengan cepat dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik untuk tim dan klub," jelas Scanavino.
Pernyataan itu selaras dengan apa yang telah diisyaratkan Allegri sebelumnya.
Baca juga: Juventus Semakin Dekat Datangkan Giuntoli, Otak di Balik Kesuksesan Napoli di Liga Italia
Pelatih kelahiran Livorno, Italia itu tidak akan meninggalkan Juventus pada akhir musim ini.
Terlepas hasil mengecewakan yakni tersingkir dari final UEL dan gagal mengamankan tiket UCL tahun depan, Massimiliano Allegri pantang mundur dari kursi pelatih.
Pria 55 tahun seakan tidak bergeming ketika taktiknya menuai protes sana-sini terutama dari para pemain seperti Wojciech Szczesny, Federico Chiesa, hingga Juan Cuadrado.
Dalam sebuah wawancara pasca laga pamungkas melawan Udinese, Allegri menegaskan tidak ada pembahasan pemutusan kontrak dengan Juventus.
"Tidak ada negosiasi, saya memiliki kontrak dua tahun dan saya tersedia untuk klub untuk merencanakan dan bekerja dengan apa yang akan disediakan klub untuk saya," ungkap Allegri.
"Klub memiliki satu bulan untuk merencanakan pasar transfer dengan lebih baik untuk musim selanjutnya," jelas pelatih Bianconeri.
Allegri secara tidak langsung menolak pemutusan kontrak sehingga Juventus harus berpikir ulang jika ingin menyingkirkan pelatihnya.
Pasalnya, La Vecchia Signora harus membayar pesangon yang tidak sedikit untuk mengirim Allegri pulang ke kampung halamanya.
Dilaporkan, Juventus harus menghabiskan biaya sekitar 45 juta euro untuk pemecatan Allegri.
Tim Hitam-Putih yang sedang terpuruk karena capital gain jelas tidak ingin gegabah. (*)
Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.