Liga 1

Juru Taktik Persija Thomas Doll Meradang Gegara Pemain PSM Makassar, Bernardo Tavares Pasang Badan

Soal kritik keras juru taktik Persija Jakarta Thomas Doll di Liga 1, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares pasang badan.

Editor: Amiruddin
Instagram @persija
FOTO Aksi pemain Persija Jakarta Ryo Matsumura (merah) cetak gol ke gawang PSM Makassar. Soal kritik keras juru taktik Persija Jakarta Thomas Doll di Liga 1, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares pasang badan. 

“Saya kira kalau Anda mengikuti cara bermain kita, kita adalah tim yang memang memberikan bola kepada lawan dan mengandalkan transisi, bermain dengan cepat,” ucapnya.

Lebih lanjut, pelatih berusia 43 tahun itu juga mengungkapkan bagaimana para pemainnya tampil seperti itu.

Ia menilai pemain kelelahan karena memang tipe atau karakter PSM adalah bekerja meski tanpa bola.

Sehingga para pemain tetap berlari meski tak memegang bola.

Sehingga banyak pemain kelelahan dan hal itu bisa terjadi dengan ada pemain yang berjatuhan.

“Kami lebih banyak bekerja tanpa bola,” kata Tavares.

“Pada saat Anda berlari sekian jauh dan lama, ini akan membuat fisik dan mental Anda turun, hal inilah yang terjadi kepada pemain,” tuturnya.

Sementara itu, Thomas Doll memang dibuat geram karena pemain-pemain PSM yang berjatuhan tak hanya satu kali.

Bahkan satu pemain ada yang berjatuhan lebih dari lima kali dan ia menilai hal itu sangat membuang-buang waktu.

Tentu situasi itu membuat pertandingan tak bisa berjalan sesuai dengan ritme yang bagus karena selalu terhenti di tengah jalan.

“Setiap tiga menit, seorang pemain malah jatuh di tanah (sehingga laga terhenti). 

Pemain nomor 4 dari PSM Makassar, setelah 6 menit di lapangan, enam kali dia jatuh, tetapi nyatanya dia bisa bermain selama 90 menit,” kata Thomas Doll.

“Di Eropa, kejadian seperti ini tidak bisa terjadi. 

Kalau mereka keluar terlalu lama (mengulur waktu) mereka bisa kena kartu kuning. Lalu jika hal ini terjadi untuk kedua kalinya, akan dikenakan kartu merah," ujarnya.

“Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa merusak sepak bola. 

Sumber: BolaSport.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved