Liga Italia

Karakter Permainan Reijnders Lebih Dinamis dan Agresif, Publik AC Milan Siap Menyambut Sang Pemain

Tijjani Reijnders disebut pemain yang bisa bermain lebih dinamis dan agresif, publik AC Milan siap menyambut kedatangan sang pemain.

Instagram/@tijjanir
Gelandang AZ Alkmaar Tijjani Reijnders. Tijjani Reijnders disebut pemain yang bisa bermain lebih dinamis dan agresif, publik AC Milan siap menyambut kedatangan sang pemain. (Instagram/@tijjanir) 

TRIBUNKALTARA.COM - Tijjani Reijnders disebut pemain yang bisa bermain lebih dinamis dan agresif, publik AC Milan siap menyambut kedatangan sang pemain.

Tijjani Reijnders akan menjadi rekrutan kelima AC Milan di musim panas 2023.

AC Milan sebelumnya mendapatkan 4 pemain di bursa transfer musim panas tahun ini.

Marco Sportiello, Ruben Loftus-Cheek, Luka Romero, dan Christian Pulisic telah lebih dulu merapat ke San Siro.

Sportiello direkrut oleh AC Milan dari Atalanta secara gratis.

I Rossonero mengikat pemain berusia 31 tahun itu dengan kontrak kerja yang berlaku sampai Juni 2027.

Artinya, Sportiello akan menjadi deputi Mike Maignan hingga empat tahun ke depan.

Gelandang AZ Alkmaar Tijjani Reijnders. (Instagram/@tijjanir)
Gelandang AZ Alkmaar Tijjani Reijnders. (Instagram/@tijjanir) (Instagram/@tijjanir)

Baca juga: Kepergian Tonali dari AC Milan akan Berefek Panjang, Tanggungjawab Pioli Bakal Bertambah Musim Depan

Kemudian Loftus-Cheek direkrut oleh AC Milan dari klub Liga Inggris, Chelsea.

Bersama AC Milan, Loftus-Cheek akan mendapat kontrak berdurasi empat tahun.

Adapun Romero bergabung dengan AC Milan dengan status bebas transfer dari Lazio.

Bersama I Rossoneri, junior Lionel Messi itu menandatangani kontrak dengan AC Milan sampai 30 Juni 2027 dan menggunakan nomor punggung 18.

Tijjani Reijnders bakal membawa dua berkah untuk AC Milan.

Setelah berlarut-larut, AC Milan akhirnya berhasil mencapai kata sepakat untuk mendapatkan Tijjani Reijnders dari AZ Alkmaar.

Menurut laporan Fabrizio Romano yang dikutip BolaSport.com, AC Milan dan AZ Alkmaar telah menyepakati biaya transfer Reijnders.

Baca juga: AC Milan Pertimbangkan Rekrut Hugo Ekitike, Sang Pemain Alami Tahun Debut yang Sulit di PSG

I Rossoneri dilaporkan harus membayar biaya sebesar 20 juta euro atau setara Rp530 miliar untuk merekrut pemain yang punya darah Indonesia itu.

Romano kemudian mengatakan bahwa Reijnders akan menjalani tes medis Minggu depan dan bakal menandatangani kontrak berdurasi 4 tahun.

Artinya, Reijnders bakal main di AC Milan hingga Juni 2027.

Setelah kesepakatan terjalin, transfer Reijnders ke AC Milan mendapat komentar dari Massimo Ambrosini.

Mantan pemain I Rossoneri itu menyebut bahwa Reijnders akan membawa dua berkah untuk AC Milan.

Pertama, dalam pandangan Ambrosini, dia bisa memberikan agresivitas di lini tengah AC Milan.

Kedua, pemain berusia 24 tahun itu bisa diandalkan untuk mencetak gol.

"Dia akan menjadi gelandang deep-lying milik Pioli," kata Massimo Ambrosini, dikutip BolaSport.com dari Sempre Milan.

"Dia bukan gelandang deep-lying klasik, seperti Jorginho."

"Sebaliknya, dia dinamis dan agresif, sama seperti AC Milan."

"Rossoneri akan lebih menekan lawan mereka."

"Reijnders juga bisa mencetak gol, itu sangat penting."

"AC Milan kehilangan gol dari gelandang mereka, kesenjangan dengan Napoli di Serie A dan Inter Milan di Liga Champions juga dibuktikan dengan itu," ujar Ambrosini menambahkan.

Efek kepergian Tonali, tanggungjawab Pioli bakal lebih besar

Kepergian Sandro Tonali dari AC Milan akan berefek panjang, tanggungjawab Stefano Pioli musim depan akan bertambah.

Keputusan manajemen AC Milan melepas Sandro Tonali membuat publik Italia terkejut, utamanya fans klub.

Bagaimana tidak, Sandro Tonali adalah pemain berkualitas tinggi yang dimiliki AC Milan dan juga menjadi kesayangan Milanisti.

Gelandang 23 tahun itu dicintai tifosi karena dia sendiri adalah suporter AC Milan sejak kecil.

Cerita Tonali yang rela digaji rendah supaya bisa memperkuat AC Milan sangat membekas di hati suporter Setan Merah.

Tidak heran jika ada sebagian Milanisti yang masih merasa tidak rela kehilangan Sandro Tonali.

Padahal, Rossoneri sudah cukup aktif menggunakan uang penjualan Tonali untuk berbelanja di bursa transfer.

AC Milan sudah mengamankan Marco Sportiello, Ruben Loftus-Cheek, Luka Romero, Christian Pulisic, dan sebentar lagi Tijjani Reijnders.

Salah satu Milanisti yang masih belum bisa move on dari kepergian Sandro Tonali adalah Massimo Ambrosini.

Gelandang AC Milan pada selang 1995-2013 itu bahkan merasa mantan klubnya sudah kehilangan jiwa karena tak lagi punya Tonali.

"Kepergian Tonali adalah kejutan yang tak menyenangkan," ujar Ambrosini seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

"Bukan hanya karena Milan kehilangan seorang pemain yang sangat bagus."

"Tetapi, mereka juga kehilangan jiwa."

"Tonali memiliki jiwa Milan yang lebih besar daripada mereka semua yang bertahan."

"Secara paradoks, dari pandangan teknikal, kehilangan Tonali bisa diganti orang lain," lanjut mantan pemain yang mengoleksi 489 penampilan buat AC Milan di semua ajang itu.

"Tetapi, menemukan sesuatu yang spesial yang dibawa Tonali ke lapangan adalah permasalahan yang lebih rumit."

Ambrosini lanjut menyatakan bahwa para pemain lama AC Milan sekarang harus bisa bersama-sama menunjukkan jiwa seperti Tonali.

Dia secara khusus menyebut 3 nama: Theo Hernandez, Fikayo Tomori, dan Mike Maignan.

"Siapa pun yang bertahan. Saya pikir Theo, Tomori, dan Maignan."

"Mereka harus membagi-bagi kepingan jiwa yang biasa ditunjukkan Tonali."

"Kemudian tanpa Paolo Maldini, AC Milan bahkan juga kehilangan sebagian jiwa mereka di luar lapangan."

"Tanggung jawab untuk pelatih Stefano Pioli akan bertambah."

"Dia harus menangani banyak peran sekaligus. Ini tidak akan mudah," pungkasnya.

(*)

 

 

 

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved