Berita Nasional Terkini

Jokowi Lantik Menteri Pengganti Kader Nasdem, Surya Paloh Datangi Istana, Bahas Reshuffle Kabinet?

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh datangi Istana, hitungan jam usai Jokowi lantik Budi Arie Setiadi jadi Menkominfo, apa yang dibahas?

Editor: Amiruddin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
FOTO Pertemuan Surya Paloh Jokowi di Istana Negara, Kamis (26/1/2023) lalu. Terbaru, hitungan jam usai Jokowi lantik Budi Arie Setiadi jadi Menkominfo, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh datangi Istana. Surya Paloh ke Istana Negara untuk bertemu Jokowi. 

TRIBUNKALTARA.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Menteri baru di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (17/7/2023) kemarin.

Sosok Menteri baru yang dilantik Jokowi adalah Budi Arie Setiadi

Nama Budi Arie Setiadi merupakan pentolan relawan Jokowi di Pilpres

Sebelumnya Budi Arie Setiadi merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

Kini Budi Arie Setiadi dilantik jadi Menkominfo gantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi BTS BAKTI Kominfo.

Diketahui Johny G Plate yang juga merupakan eks Sekjen Partai Nasdem, telah ditahan oleh Kejaksaan Agung

Proses hukum terhadap eks Sekjen Partai Nasdem Johny G Plate itu sementara bergulir di pengadilan.

Hitungan jam usai Jokowi lantik Budi Arie Setiadi jadi Menkominfo, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Paloh datangi Istana

Surya Paloh ke Istana Negara untuk bertemu Jokowi.

Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi menarik perhatian usai dilakukan reshuffle kabinet

Apalagi Jokowi dan Surya Paloh terakhir kali bertemu pada 26 Januari 2023 lalu.

Melansir laman Kompas.com pada Selasa 18 Juli 2023 pagi, Informasi pertemuan Paloh dan Jokowi dibagikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim.

Baca juga: Hadiri Apel Siaga Perubahan Nasdem, Pengurus Golkar Buka Suara, Singgung Ulang Tahun Surya Paloh Paloh

Ia mengungkapkan, keduanya berbincang selama hampir satu jam hingga menjelang maghrib.

“Jam 17.20 WIB sampai maghrib, sejaman,” ujar Taslim dihubungi awak media.

Meski begitu, Taslim menampik bahwa pertemuan kedua figur itu membahas soal kocok ulang atau reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi, Senin pagi.

“Ndak bahas reshuffle, itu memang wilayah presiden,” sebut dia.

Merasa ditinggalkan Jokowi

Dalam pertemuan awal tahun ini, Surya Paloh mengungkapkan bahwa Jokowi menerimanya dengan baik selama 1 jam 20 menit.

Pertemuan itu berlangsung beberapa waktu setelah Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Oktober 2022.

Paloh pun merasa tak ada yang berbeda dari suasana kebatinan mantan Wali Kota Solo itu.

“Saya tidak melihat ada perubahan.

Suasana penerimaan baik, dalam apa saja yang saya pahami, dalam memahami komunikasi ya,” kata Surya Paloh ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 2 Februari 2023.

Namun, hubungan keduanya kembali merenggang ketika Surya Paloh tak diajak Jokowi bertemu dengan enam ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah pada 2 Mei 2023.

Surya Paloh merasa sudah tak lagi dibutuhkan oleh Jokowi.

"Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya,” ungkap Surya Paloh setelah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara, Menteng, 5 Mei 2023.

“Dan beliau tidak menganggap lagi Nasdem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara,” sambung dia.

Presiden Jokowi bersama Ketum Projo Budi Arie Setiadi. Ketum Projo kini dilantik menjadi Menkominfo menggantikan Johnny G Plate (instagram/@budiariesetiadi)
Presiden Jokowi bersama Ketum Projo Budi Arie Setiadi. Ketum Projo kini dilantik menjadi Menkominfo menggantikan Johnny G Plate (instagram/@budiariesetiadi) (instagram/@budiariesetiadi)

Baca juga: Elite Golkar Hadiri Apel Siaga Perubahan Nasdem, Jajaran Surya Paloh Paloh Singgung soal Koalisi Perubahan

Kritik Jokowi soal revolusi mental

Terbaru, Surya Paloh secara terang-terangan mengritik soal penerapan revolusi mental, salah satu kebijakan Jokowi yang digaungkan pada periode pertama pemerintahannya.

Kritik itu disampaikan Surya Paloh ketika memberikan pidato di hadapan puluhan ribu simpatisan dan kadernya saat Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Ia menilai gagasan Jokowi soal revolusi mental yang disampaikan pada 2014 belum sepenuhnya terwujud.

“Tapi, sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani kita nyatakan tenggelam,” tuturnya.

Jokowi pun telah menanggapi kritik tersebut.

Ia mengatakan bakal menyelesaikan berbagai pekerjaan yang dinilai belum rampung.

“Ya semuanya yang belum maksimal, dimaksimalkan,” sebut Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (Kolase TribunKaltara.com/BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN dan Tribunnews/Jeprima)

Redam ketegangan

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai pertemuan keduanya sebagai upaya meredam ketegangan politik.

Ia mengatakan, Jokowi cukup kaget dengan kritik yang disampaikan Surya Paloh saat menggelar Apel Siaga Perubahan.

“Jadi dia (Jokowi) merasa ini mungkin enggak perlu setegang itu.

Kalau dibiarkan, mungkin akan mengganggu, kan Jokowi ini tujuannya mau soft landing,” ujar Firman pada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Menurutnya, Jokowi menyadari bahwa Surya Paloh merupakan seorang politisi yang tak mudah ditaklukan.

Maka, ia mengundangnya untuk berbicara agar situasi politik Tanah Air tak terlampau panas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Bahasa saya, dia (Jokowi) ingin membuat situasi enggak terlalu tajam, agak sedikit meredam, karena Surya Paloh Paloh ini petarung juga dan dia (Surya Paloh) punya tools untuk itu dan dia (Jokowi) khawatir mengganggu soft landingnya dengan kritik-kritik tajam dan lain-lain,” tutur dia.

Di sisi lain, Firman memandang pertemuan keduanya tak lantas berpengaruh pada konstelasi politik saat ini.

Sebab, Jokowi dan Surya Paloh sudah memiliki pilihan politik yang berbeda.

“Entah kemudian ada kelanjutan di mana akhirnya, Jokowi titip nama (untuk bakal calon wakil presiden Anies), mungkin saja, tapi tentu Surya Paloh Paloh tidak akan mudah dipengaruhi, karena kelihatannya kalau dilihat dari gestur masing-masing sudah fokus pada pilihannya masing-masing,” imbuh dia.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertemuan Surya Paloh Paloh-Jokowi di Istana Dinilai untuk Kendorkan Tensi Politik", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2023/07/18/06474101/pertemuan-Surya Paloh-paloh-jokowi-di-istana-dinilai-untuk-kendorkan-tensi-politik.
Penulis : Tatang Guritno
Editor : Dani Prabowo
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved