Viral di Medsos

Netizen Ramai-ramai Rujak Alshad Buntut Matinya Anak Harimau Penangkarannya, KLHK Turun Tangan

Netizen ramai-ramai mencekam selebgram Ahmad Alshad karena dianggap lalai saat salah satu hewan liar penangkarannya berjenis anak harimau mati.

Editor: Fawdi
instagram/@alshadahmad
Alshad Ahmad dan Harimau peliharaannya Cenora (instagram/@alshadahmad) 

TRIBUNKALTARA.COM - Netizen ramai-ramai mencekam selebgram Ahmad Alshad karena dianggap lalai saat salah satu hewan liar penangkarannya berjenis anak harimau mati.

Nama selebgram Ahmad Alshad menjadi bulan-bulanan warganet atau netizen.

Pasalnya selebriti yang terkenal karena konten penangkaran hewan liarnya itu mengumumkan bahwa salah satu peliharaannya yakni anak harimau dengan nama Cenora telah mati.

Pengumuman kematian anak harimau itu pun menjadi viral di media sosial Twitter dan Instagram.

Tak ayal netizen ramai-ramai "merujak" Ahmad Alshad, lantaran dianggap tidak becus dalam memelihara hewan liar.

Dirangkum Tribunnews.com, Cenora menambah daftar hewan peliharaan yang mati di bawah pengawasan Ahmad Alshad.

Salah satu netizen di Twitter dengan akun @kucimggg terang-terangan membuat utas mengenai daftar nama tokoh publik yang harus dikutuk karena memelihara hewan liar.

Di mana salah satu tokoh tersebut tak lain adalah Ahmad Alshad.

Banyak netizen kemudian mempertanyakan peran dari instansi pemerintah seperti BKSDA yang tidak menindak Ahmad Alshad meskipun telah berulang kali hewan liar di bawah penangkarannya justru mati.

Baca juga: Rekam Jejak Bobby Joseph yang Ditangkap karena Kasus Narkoba, dari Artis Terkenal Kemudian Bangkrut

Baca juga: Artis Andhara Early Tinggalkan Dunia Hiburan, Kini Jualan Makanan dan Jadi Sopir Antar Jemput Anak 

Sebelumnya lewat postingan terbaru, Ahmad Alshad mengungkapkan perasaan sedihnya harus kembali kehilangan anak harimaunya.

Ia pun mengungkapkan curahan hatinya setelah Cenora mati.

Sembari mengunggah foto menggendong Cenora, Alshad mengenang kembali tingkah lucu Cenora selama dirawatnya.

Diceritakan Alshad, Cenora baru saja bisa makan daging segar hingga belajar melompat.

"Cenora sayang..

Anak harimau yang cantik, baik, tenang, kalem, selalu bisa nemenin dan jagain adiknya, selalu manja dan sayang banget ke papahnya..

Ga nyangka Cenora pergi secepet ini, kita semua berduka yang mendalam. Padahal kemaren baru kesenengan karena nyobain daging enak ya, baru bisa belajar loncat2, baru kemaren papah ajak mau maen ke Villa biar bisa lari2 yang puas di halaman yang gede," tulis Alshad.

Kini Cenora tak bisa bertahan hidup, Alshad hanya bisa mengucakan selamat tinggal pada bayi harimau Benggala itu.

"Selamat istirahat ya sayang, makasih atas kehadiran kamu disini yang selalu bikin kita semua bahagia, happy, terhibur karena lucunya, gemesnya dan tingkah2 kamu.

Papah sayang banget sama Cenora," sambungnya.

 

Penyebab Kematian Belum Diketahui


Ahmad Alshad sendiri mengklaim penyebab kematian Cenora bukan karena virus maupun bakteri.

Namun, ia akan mengumumkan penyebab kematian harimaunya melalui saluran YouTubenya setelah hasil lab keluar.

Dia juga berbesar hati menerima kritik dan saran yang diberikan padanya.

"Guys, terima kasih atas doa dan dukungan dari kalian buat Cenora maupun gue," tulis Instagram Stories, @alshadahmad, Senin (24/7/2023).

"Terima kasih juga untuk masukan ke gue, karena kalian semua sayang dan care ke Cenora," lanjutnya.

Terkait kematian anak harimaunya, Alshad sampai berunding dengan empat dokter untuk mencari tahu penyebab Cenora tak bisa bertahan hidup.

Pun ia sudah mengetahui dugaan sementara terkait kematian bayi harimau yang masih berusia dua bulan itu.

"Di sini kita udah berunding dengan 4 dokter hewan mengenai apa yang terjadi dengan Cenora

Sudah ada dugaan sementara penyebab Cenora gak bertahan hidup," jelasnya.

Karena itu, adik Ipar Tara Budiman ini meminta warganet bersabar.

"Tapi tetap kita kirim sampel ke lab untuk bukti yang lebih pasti. Daripada menebak-nebak tanpa mengetahui apa yang terjadi, mending kita tunggu hasil akhirnya,"

"Pasti akan gue ceritain ke temen-temen semua ya. Gue juga masih nunggu hasil labnya," tutup Alshad.

 

 


KLHK Turun Tangan

Adapun kematian harimau Alshad ini telah ditanggapi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) KLHK
Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko menuturkan, yang bersangkutan memang memiliki izin penangkaran.

Karena itu tim KLHK segera menyelidiki kasus kematian harimau Benggala itu.

"Ada izin untuk penangkaran itu. Tim sedang teliti untuk kasus ini. Yang jelas harimau milik Alhsad ini adalah jenis Benggala bukan harimau Sumatera yang dilindungi," ujar Prof Satyawan saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (25/7/2023).

Hal senada juga disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Irawan Asaad.

Pihaknya kini tengah melakukan BAP untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian harimau.

"Kami akan turunkan tim untuk lakukan BAP. Ini harimau benggala (eksotik/bukan satwa asli Indonesia) sehingga statusnya tidak dilindungi UU," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, pemerintah terus melakukan sosialisasi agar masyarakat yang telah memiliki satwa liar untuk mengikuti berbagai prosedur yang sudah ditentukan.

"Kami lakukan asaessment dan audit, serta pengawasan sesuai yakni Permen 19 tahun 2005," tutur Irwan.

 

 

(*)

 

(Berita Viral di Medsos Lainnya)

 

(TribunKaltara.com/Fawdi)

 

 

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kontroversi Alshad Ahmad: Dituding Hamili Eks Pacar, Kini Dikritik karena 7 Harimau Peliharaan Mati, https://www.tribunnews.com/seleb/2023/07/26/kontroversi-alshad-ahmad-dituding-hamili-eks-pacar-kini-dikritik-karena-7-harimau-peliharaan-mati?page=4
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: bunga pradipta p

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved