Pieter Huistra Ungkap Penyebab Borneo FC Imbang Lawan PSIS di Liga 1: Bermain Sedikit Menunggu

TRIBUNKALTARA.COM - Pertandingan lanjutan Liga 1 pekan ke-5 musim 2023/2024 antara PSIS Semarang vs Borneo FC berakhir imbang 0-0.

Laga PSIS Semarang vs Borneo FC berbalut Big Match tersebut digelar, pada Jumat (28/7/2023), pukul 16.00 WITA, di Stadion Jatidiri.

Usai pertandingan imbang PSIS Semarang vs Borneo FC, pelatih Pesut Etam, Pieter Huistra memberikan komentarnya.

Seperti terlihat dalam jalannya pertandingan, jual beli serangan sejak awal laga antara PSIS Semarang vs Borneo FC terjadi sejak menit pertama laga.

Bermain di kandang Laskar Mahesa Jenar-Julukan PSIS Semarang tampil sangat menekan.

Baca juga: Update Borneo FC di Liga 1, Pesut Etam Pinjamkan Eks Persebaya ke Liga 2 Usai Hadapi PSIS Semarang

Hal tersebut terlihat dari PSIS Semarang tak pernah kendur-kendurnya memberikan serangan melalui para pemainnya ke arah gawang Borneo FC.

Namun, penampilan cemerlang dari para pemain Borneo FC sangat meyakinkan untuk membendung serangan PSIS Semarang.

Terlebih, dengan gemilangnya penampilan Nadeo Argawinata di babak pertama dan kedua pertandingan antara PSIS Semarang vs Borneo FC membuat kokohnya lini belakang Pesut Etam.

Tak ayal, untuk menciptakan gol, kedua kesebelasan melakukan bongkar pasang pemainnya.

Bahkan, di kubu Borneo FC, Win Naing Tun yang baru saja masuk di babak kedua, harus digantikan dengan pemain asing lainnya, yakni Felippe Cadenazzi.

Tahan Imbang PSIS Semarang, Pieter Huistra Ungkap Borneo FC bermain sedikit menunggu dalam pertandingan lanjutan BRI liga 1 Pekan ke 5, pada Jumat (28/7/2023).

Pelatih Borneo FC Pieter Huistra mengatakan di babak pertama para pemainnya berusaha menekan dan mengacaukan pertahanan dari PSIS Semarang.Ia mengakui bahwa pemainnya sudah melakukannya dengan baik di 15 sampai 20 menit babak pertama dimulai.

"Di babak pertama, kami berusaha untuk menekan mereka dan menggangu perlawanan dari PSIS. Kami melakukannya dengan baik di 15-20 menit pertama," ucap Pieter Huistra saat sesi Konferensi Pers usai pertandingan.Pada Jum'at,(28/7/2023).

Lanjut ia menjelaskan beberapa kali para pemainnya kecolongan dan harus menghadapi situasi berbahaya dari serangan para pemain PSIS Semarang.

Namun,dirinya memberikan sedikit arahan untuk bermain menunggu dan hingga akhirnya dapat kembali menguasai jalannya pertandingan.

"Setelah itu, beberapa kali lawan dapat bermain dan sekaligus berbahaya. Kami memutuskan untuk bermain lebih kompak dan sedikit menunggu. Dan setelah itu, kami dapat mengontrol kembali,"jelasnya.

Lebih lanjut di babak kedua para pemainnya sedikit menemukan kesulitan dan peluang yang telah diciptakan belum bisa berbuah gol.

Baca juga: Reaksi Pieter Huistra, Borneo FC Imbang Lawan PSIS Semarang di Liga 1, Gagal Menang Tandang Lagi

Namun menurutnya ini merupakan hasil yang adil mengingat kedua tim sudah memberikan penampilan terbaiknya.

Dan skor berakhir imbang 0-0 hingga babak kedua usai.

"Dan di babak kedua tidak terlalu seimbang bagi kedua tim. Ada beberapa perubahan. Kedua tim bisa menghalau penyerangan dari tim lawan dan berakhir dengan skor 0-0,"tutupnya.

Gagal Menang Tandang Lagi

Berikut dalih Pieter Huistra usai Borneo FC lawan PSIS Semarang di Liga 1.

Main di Stadion Jatidiri, Borneo FC main imbang lawan PSIS Semarang di Liga 1 dengan skor 0-0 pada Jumat 28 Juli 2023.

Itu artinya, Borneo FC kembali gagal menang di partai tandang di Liga 1.

Padahal sebelumnya, Borneo FC incar kemenangan perdana di laga tandang.

Dua laga tandang sebelumnya, Borneo FC hanya raih satu poin.

Tercatat Borneo FC imbang 1-1 lawan Persik Kediri di Liga 1.

Selanjutnya, Borneo FC kalah lawan Persis Solo di Liga 1.

Teranyar, Borneo FC imbang lawan PSIS Semarang di Liga 1.

Kini Borneo FC huni posisi empat klasemen sementara Liga 1 dengan delapan poin.

Sementara PSIS Semarang huni posisi tiga klasemen sementara Liga 1 juga dengan delapan poin.

Lantas apa kata Pieter Huistra usai Borneo FC kembali gagal menang dalam laga tandang di Liga 1?

"Kami melakukannya dengan baik di 15 sampai 20 menit pertama," ungkap Pieter Huistra di laman Tribun Kaltim pada Sabtu 29 Juli 2023.

Baca juga: Alasan Gilbert Agius, PSIS Semarang tak Bisa Kalahkan Borneo FC di Liga 1, Beda saat Lawan Persebaya

Dia menjelaskan, beberapa kali para pemainnya kecolongan dan harus menghadapi situasi berbahaya dari serangan para pemain PSIS Semarang.

Namun dirinya memberikan sedikit arahan untuk bermain menunggu dan hingga akhirnya dapat kembali menguasai jalannya pertandingan.

Setelah itu, beberapa kali lawan dapat bermain dan sekaligus berbahaya.

"Kami memutuskan untuk bermain lebih kompak dan sedikit menunggu.

Dan setelah itu, kami dapat mengontrol kembali," tuturnya.

Pada laga babak kedua, para pemainnya sedikit menemukan kesulitan dan peluang yang telah diciptakan belum bisa berbuah gol.

Namun menurutnya, ini merupakan hasil yang adil, mengingat kedua tim sudah memberikan penampilan terbaiknya.

Dan skor berakhir imbang 0-0 hingga babak kedua usai.

Di babak kedua, tidak terlalu seimbang bagi kedua tim. Ada beberapa perubahan.

"Kedua tim bisa menghalau penyerangan dari tim lawan dan berakhir dengan skor 0-0," tutupnya.

Klasemen Liga 1 2023/2024

1 DEWA UNITED FC 10

2 PERSITA TANGERANG 10

3 BORNEO FC SAMARINDA 8

4 PSIS SEMARANG 8

5 PS BARITO PUTERA 7

6 PSM MAKASSAR 7

7 MADURA UNITED FC 7

8 RANS NUSANTARA FC 7

9 BALI UNITED FC 6

10 PERSIB BANDUNG 6

11 PERSIJA JAKARTA 5

12 PERSIKABO 1973 5

13 PERSEBAYA SURABAYA 5

14 PSS SLEMAN 5

15 PERSIS SOLO 4

16 PERSIK KEDIRI 4

17 AREMA FC 1

18 BHAYANGKARA FC 0

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Usai Laga Liga 1 PSIS vs Borneo FC, Pieter Huistra Beberkan Pola Bermain Pesut Etam , https://kaltim.tribunnews.com/2023/07/28/usai-laga-liga-1-psis-vs-borneo-fc-pieter-huistra-beberkan-pola-bermain-pesut-etam.
Penulis: Rahmat Pratama | Editor: Budi Susilo