Viral di Medsos

Dimutasi Mbak Ita, Eks Camat Ade Bhakti Tancap Gas, Siap Semprot dan Terima Laporan Warga Semarang

Usai dimutasi Wali Kota Semarang Mbak Ita, bekas Camat Gajahmungkur Ade Bhakti tancap gas, siap semprot dan terima aduan warga Semarang.

|
Editor: Fawdi
kolase (Instagram @adhebakti)
Bekas Camat Gajahmungkur, Ade Bhakti saat menjalani hari pertama berdinas di Dinas Pemadam Kebakaran usai dimutasi Wali Kota Semarang, Mbak Ita. kolase (Instagram @adhebakti) 

TRIBUNKALTARA.COM - Usai dimutasi Walikota Semarang Mbak Ita, bekas Camat Gajahmungkur Ade Bhakti tancap gas, siap semprot dan terima aduan warga Semarang.

Bekas Camat Gajahmungkur, Semarang, Ade Bhakti tancap gas usai dimutasi Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.

Diketahui Ade Bhakti masuk dalam daftar 349 pejabat Pemkot Semarang yang dimutasi oleh Walikota Mbak Ita.

Buntut mutasi Ade Bhakti itu menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Tak ayal mutasi Ade Bhakti juga viral di media sosial.

Meski tak lagi jadi Camat Gajahmungkur, Ade Bhakti mengaku tak mengubah cara kerjanya saat bertugas di Dinas Pemadam Kebakaran.

Gaya kerjanya yang turun ke lapangan dan berdialog langsung dengan masyarakat ia pastikan akan tetap dipertahankan.

Dengan berseloroh Ade Bhakti siap menerima laporan semua warga Semarang.

Sekaligus siap untuk menyiram atau semprot semua hal yang berkaitan dengan tugasnya di Dinas Pemadam Kebakaran.

"Ita itu semprot, sekarang semua orang Semarang boleh lapor,

"Lapor apa saja tak tanggapi, boleh dong, Damkar kan wilayahnya se-Kota Semarang," kata Ade Bhakti lewat akun @adebhakti

"Semarang ini ada 8 pos pemadam, dan ada juga teman-teman yang stand by untuk menangani laporan yang non kebakaran," ujarnya.

"Nanti kita angkat hal-hal baru di Pemadam Kebakaran lewat konten-konten dan ide-ide," ungkapnya.

Dimutasi Gegara Konten Nasi Goreng?

Seorang Camat di Kota Semarang yakni Ade Bhakti menjadi perbincangan warganet.

Pasalnya ia dimutasi dari posisinya dari Camat Gajahmungkur ke posisi baru sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran.

Nama Camat Ade Bhakti memang cukup kondang di media sosial.

Pasalnya akun media sosialnya memiliki banyak pengikut.

Di Instagram saja pengikutnya menacapai 148 ribu orang.

Dalam media sosialnya, Ade Bhakti kerap menunjukan kesehariannya sebagai Camat Gajahmungkur.

Ia kerap memposting keluhan warga sekaligus mencarikan solusi bersama instansi lain.

Selain itu ia juga kerap membagikan konten kulineran di Kota Semarang.

Tak ayal banyak warganet menaruh simpati kepada Camat Gajahmungkur.

Namun dalam beberapa postingan terakhir, Ade Bhakti kerap membagikan konten tentang makan nasi goreng.

Sejumlah warganet menduga konten nasi goreng sebagai sindiran Ade Bhakti terhadap kebijakan Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.

Pasalnya Mbak Ita mengadakan lomba memasak Nasi Goreng di bulan Agustus dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan.

Selang beberapa lama setelah konten nasi goreng beredar dalam media sosial Ade Bhakti, nama Ade Bhakti masuk dalam 349 pegawai yang dimutasi Mbak Ita.

Kata Ade Bhakti dalam akun Instagramnya, ia tidak masalah tidak menjadi Camat Gajahmungkur lagi.

Namun demikian ada perasaaan tanya baginya karena ia merasa cukup berprestasi menjadi Camat Gajahmungkur.

"Ade Bhakti bukan camat lagi saya ditugaskan di Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade Bhakti di akun Instagram @adebhakti

"Evaluasi kinerja kemacamatan peringkat satu, dari 51 dinas kami peringkat 5, stunting dari awal masuk 60-an sekarang tinggal 30-an, apalagi?" katanya.

"Apapun tugasnya ASN harus siap di mana saja, siap, siap, siap, asalkan bukan karena nasi goreng," tuturnya.

Alasan Mutasi dan Rotasi Pegawai

Sementara itu, dilansir dari TribunJateng.com Mbak Ita memastikan mutasi dan rotasi pegawai serta pejabat di lingkup Pemkot Semarang bukan berdasarkan suka atau tidak suka.

Kata Mbak Ita mutasi dan rotasi didasarkan pada kebutuhan organisasi dan kesesuaian latar belakang pendidikan.

Selain itu mutasi dan rotasi juga dilakukan karena ada banyak pegawai yang sudah memasuki masa penisun.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN)

Baca juga: Viral Aksi Mahasiswa UIN Salatiga Saat Wisuda, Naik Benso Diesel, Balas Jasa Orang Tua

"Saya menyampaikan bahwa tidak ada namanya like and dislike. Saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya," papar Ita, usai pelantikan, Selasa (1/8/2023) dikutip TribunJateng.com

"Yang kemarin-kemarin bukan tidak cocok atau tidak sesuai, mereka-mereka ada yang bukan passion sehingga kami tempatkan sesuai kompetensi masing-masing," jelasnya.

Selain itu, lanjut Ita, mutasi dan promosi jabatan ini untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan mengingat cukup banyak pegawai yang pensiun. Dengan mutasi dan promosi ini, pegawai yang pensiun per 1 Agustus sudah memilki gantinya.

"Kami jadi satu tim yang bisa menjadi tim bergerak bersama dalam melayani masyarakat," ucapnya.

Mbak Ita Soal Lomba Masak Nasi Goreng

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mengatakan, hingga kini sudah ada 7.100 kelompok dari 177 kelurahan yang telah mengikuti lomba serta mengunggah video masak nasi goreng.

Rencananya, akan diambil 177 dari setiap kelurahan untuk mengikuti final lomba masak nasi goreng di Jalan Pemuda pada 27 Agustus mendatang.

Hadiah berupa uang pembinaan.

"Masing-masing ada juara, termasuk yel-yel dan video di medsos akan kami beri hadiah. Ibu-ibu semangat melakukan yel-yel masa tidak dinilai," terang Ita, sapaannya, saat pembukaan rangkaian kegiatan HUT ke-78 RI, di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (28/7/2023) dikutip TribunJateng.com

Ita mengungkapkan alasan memilih menu nasi goreng untuk perlombaan ini.

Menurutnya, memasak nasi goreng terbilang mudah. Mayoritas orang juga doyan makanan tersebut.

"Itu sebenarnya lebih bagaimana mengajak masyarakat atau ibu-ibu cinta masak. Sekarang banyak euforia orang pesan online. Bagaimana mengajak ibu-ibu bisa memasak di rumah. Yg paling mudah nasi goreng," ujarnya.

Ita melanjutkan, bahan untuk membuat nasi goreng juga mudah ditemukan.

Bapanas, Dinas Ketahanan Provinsi Jateng, dan Pemkot Semarang menggelar pasar murah beberapa waktu lalu. 
Bapanas, Dinas Ketahanan Provinsi Jateng, dan Pemkot Semarang menggelar pasar murah beberapa waktu lalu.  (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN)

Baca juga: Viral Siswa SMA di Banjarmasin Tikam Teman Sekolah di Dalam Kelas, Diduga Kesal Jadi Korban Bully

Dalam perlombaan ini masyarakat diminta menggunakan bahan dari hasil urban farming.

Sehingga, lomba ini juga bagian dari menggalakan pertanian perkotaan.

"Kami harap mulai melakukan kegiatan pertanian perkotaan. Filosofinya, ibu-ibu kembali lagi memasak, mengambil bahan dari sekitar lingkungan rumah kita," paparnya.

Selain itu, sambung dia, menu nasi goreng juga mudah dipadukan dengan berbagai lauk pauk, diantaranya telur, ayam, daging, maupun ikan.

Sehingga, satu piring nasi goreng sudah mengandung karbohidrat, protein, hingga vitamin.

Adapun perlombaan ini, peserta merupakan kelompok. Setiap peserta wajib mengunggah video memasak di akun Youtube mulai mendapatkan bahan dari hasil urban farming hingga proses memasak.

Peserta terbaik di tingkat RT akan mewakili kelurahan untuk bertanding final pada puncak peringatan HUT ke-78 RI di Kota Semarang.

(*)

(Berita viral di Medsos Lainnya)

(TribunKaltara.com/Fawdi)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved