Anak Tenggelam di Sungai

Kesetiaan Sang Bibi Tunggu Keponakan Pulang, Berharap Ditemukan Selamat, tapi Takdir Berkata Lain

Mariyandeni gan wajah pasrah menanti harap cemas kabar sang keponakan saat proses pencarian di sungai Pos Ambalat, di belakang Islamic Center.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Maryani, Bibi Reyhan dan Ibu Reyhan saat pertama kali melihat jasad anaknya ditemukan tak kuasa menahan tangis. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Mariyani, dengan wajah pasrah menanti harap cemas kabar sang keponakan saat proses pencarian di sepanjang Sungai Pos Ambalat berlokasi di Kelurahan Kampung Empat tepatnya di sungai belakang Islamic Center Kota Tarakan.

Sembari menanti personel Basarnas, BPBD kembali dari titik lokasi yang mengutari sungai yang dijadikan akses warga untuk keluar masuk menuju tambak atau pun melaut.

Sungai berlokasi di belakang Islamic Center Ini sendiri saling terhubung dengan sungai yang ada di RT 10 Kelurahan Kampung Empat, tepat di area depan rumah almarhum Reyhan.

Pantauan awak media tepat di depan rumah tinggalnya bersama orangtua, ada Drainase besar yang menghubungkan sampai ke muara.

Baca juga: BREAKING NEWS Bocah 4 Tahun di Tarakan Dilaporkan Tenggelam di Sungai, Basarnas Lakukan Pencarian

Pihak keluarga tak kuasa menahan tangis saat jasad korban ditemukan 3 KM dari titik jatuh.
Pihak keluarga tak kuasa menahan tangis saat jasad korban ditemukan 3 KM dari titik jatuh. (TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH)

Sang Bibi almarhum, Maryani tampak setia menanti bersama sang adik menunggu kabar sang keponakan.

Ia menceritakan, ia tak tahu bagaimana keponakannya bisa sampai mengalami kejadian itu.

Ia juga tak bisa memastikan apakah terjatuh, atau tenggelam, atau seperti apa.

Posisinya saat itu, pagi hujan mengguyur deras.

Kemudian di area rumahnya banjir.

Rumah tinggalnya tidak jauh dari rumah tinggal sang keponakan.

Rumahnya juga saat itu sedang kebanjiran dan menguras air di kamar.

"Nah ibunya datang menanyakan lihat Reyhan kah, saya bilang gak ada. Ibunya sudah nangis. Saya pergi carilah. Itu jam 11.00 WITA. Habis saya mandi saya cari keliling," papar Mariyani.

Kemudian selanjutnya, ia kemudian segera menginformasikan ke Ibu RT untuk lapor polisi.

"Kemudian sudah dilaporkan, dapat informasi kalau ada yang lihat, ada anak minta tolong. Tinggal kepala sama tangan. Dan saya yakin itu Reyhan karena dia suka main di paret, senang lihat penuh, kita Ndak tahu jatuhnya kepleset atau gimana. Itupun udah dari jam sepuluh baru ditahu jam setengah 12," paparnya.

Biasanya Reihan main di paret depan rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved