Liga Italia
AC Milan Bertaji dengan Pemain-pemain Muda, Penggawa Rossoneri Rata-rata Berusia 24 Tahun 323 Hari
AC Milan semakin bertaji dengan pemain-pemain muda, rata-rata penggawa Rossoneri berusia 24 tahun 323 hari.
TRIBUNKALTARA.COM - AC Milan semakin bertaji dengan pemain-pemain muda, rata-rata penggawa Rossoneri berusia 24 tahun 323 hari.
Saat ini AC Milan berada di peringkat kedua klasemen Liga Italia.
Pasukan Stefano Pioli hanya kalah selisih gol dari Inter Milan yang berada di puncak klasemen.
Dua tim asal Milan itu merupakan tim yang sejauh ini mampu mencatatkan kemenangan dalam tiga pertandingan awal Serie A.
Kelihatannya AC Milan memiliki masa depan cerah dengan para pemain mudanya.
Sejak kepemilikan klub diambil alih oleh Elliott Management pada 2018 dan sekarang berada di bawah RedBird Capital, rencana AC Milan tetap tak berubah.
Rossoneri menjadikan pemain muda sebagai pondasi tim untuk meraih prestasi.

Baca juga: AC Milan Tampil Sempurna di Liga Italia, Pakem Strategi Ala Pioli Berjalan Apik Musim Ini
Pada musim 2020/21, bahkan sebelas pertama AC Milan memiliki rata-rata umur 24 tahun 323 hari.
Saat itu AC Milan bahkan sempat memiliki tim termuda nomor tiga di lima liga top Eropa di bawah Nice dan Stuttgart.
Sementara itu, saat ini klub yang bermarkas di San Siro tersebut memiliki 28 pemain yang jika dirata-rata berada di angka 25.7 tahun.
Rata-rata tersebut membuat Rossoneri menjadi tim termuda nomor 10 di Liga Italia.
25 pemain milik Inter Milan saat ini rata-rata berusia 28.2 tahun.
Kemudian Lazio berada di peringkat ke-19 dengan rata-rata umur 27 tahun.
AS Roma (26.7), Juventus (26.6), Atalanta (26.2), dan Napoli (26).
Itu berarti AC Milan adalah satu-satunya dari 'tujuh klub teratas' di Italia yang memiliki rata-rata usia di bawah 26 tahun.
Meski diisi oleh penggawa-penggawa muda, Rossoneri tetap menunjukkan tajinya dengan gagah sempurna.
Keuangan klub semakin baik
Selain fokus mengisi tim dengan pemain-pemain muda, AC Milan juga memperhatikan keuangan klub dengan baik.
Neraca keuangan klub lebih stabil dibanding musim lalu. Padahal pada bursa transfer musim panas ini, tim se-kota Inter Milan ini mendatangkan 11 amunisi baru.
Tepatnya musim 2022/2023, manajemen Milan mengeluarkan uang sebesar Rp 90 juta Euro (1,4 triliun).
Sebagai perbandingan, untuk gaji musim 2023/2024, klub sekota Inter Milan ini mengeluarkan 85 juta Euro (Rp 1,3 triliun) untuk skuad barunya.
AC Milan mendapatkan acungan jempol alias apresiasi dari beberapa media Italia seperti Calciomercato dan Gazzetta dello Sport dalam hal kebijakan transfer pemain.
Rossoneri memang membuang segilintir pemain, dan mayoritas berstatus pinjaman seperti Charles de Ketelaere, Lorenzo Colombo dan Divock Origi.
Paling sensasional ialah Sandro Tonali yang menghasilkan 80 juta euro (Rp1,3 triliun) ketika dilego ke Newcastle United.
Setelah mendapatkan dana segar, manajemen Milan melakukan gerak agresif atau bahkan 'ugal-ugalan' di bursa transfer pemain.
Manajemen AC Milan layak menjadi panutan karena tetap menjaga neraca keuangan klub agar tak terkena masalah FFP, plus bisa mendatangkan pemain anyar sesuai kebutuhan pelatih.
(*)
Man United Berniat Membajak Bremer dari Juventus, Kenan Yildiz Dirayu Arsenal |
![]() |
---|
Lautaro Martinez Paceklik Gol di Awal Musim, Chivu Pasang Badan untuk Kapten Inter Milan |
![]() |
---|
Manfaatkan Aji Mumpung Absen di Kompetisi Eropa, AC Milan Siap Putus Rekor Bagus Napoli di Serie A |
![]() |
---|
Ujian Sesungguhnya AC Milan di Liga Italia, Secara Beruntun Hadapi Napoli dan Juventus |
![]() |
---|
AC Milan Tampil Cukup Bagus di Awal Musim, Legenda Timnas Italia Malah Soroti Kinerja Allegri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.