Potensi Gibran Cawapres Prabowo, Pengamat Politik Sebut Anak Presiden Jokowi Tidak Hitam Putih

TRIBUNKALTARA.COM - Gibran Rakabuming disebut masih mau tapi malu soal peluang menjadi Cawapres dari Capres Prabowo Subianto namun di sisi lain masih menjadi kader PDIP.

Menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres ke KPU, poros koalisi pendukung Prabowo Subianto masih belum umumkan nama Cawapres.

Diketahui terdapat sejumlah nama tokoh yang disebut berpeluang menjadi pendamping Prabowo Subianto.

Mulai dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

Adapun nama terbaru yang menguat ialah putra Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming.

Meski berstatus sebagai kader PDIP, namun Gibran Rakabuming tak menunjukan sikap yang jelas di Pilpres.

Di mana Gibran Rakabuming enggan bergabung ke dalam Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Presiden.

Sikap tersebut dikatakan masih abu-abu atau tidak hitam putih.

Sebab Gibran Rakabuming disebut masih malu tapi mau.

Hal itu diungkapkan oleh pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

Menurutnya, sikap tersebut berbeda dengan aturan yang selama ini berlaku di PDIP, partai di mana Gibran menjalani karier politiknya.

Baca juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Jokowi Langgengkan Dinasti Politik? Respons Santai Presiden

"Di PDIP itu aturannya tegas, haram hukumnya kadernya bersikap abu-abu karena itu dianggap pembangkangan secara tidak langsung," terang Adi Jumat (13/10/2023), dikutip Tribunnews.com dari TribunJakarta.com.

"Nah, itu kan belum terdengar secara gamblang oleh Gibran ke publik (menolak ditawarkan jadi cawapres Prabowo)," katanya.

Adi melanjutkan, kegaduhan terjadi di ruang publik karena Gibran tak memberikan jawaban tegas menolak wacana tersebut. Padahal Prabowo Subianto bukan kader PDIP.

Ia merupakan Ketua Umum Partai Gerindra yang diusung sebagai bakal calon presiden (bacapres) oleh Koalisi Indonesia Maju.

Sementara PDIP memiliki bacapres sendiri dengan mengusung mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Jawabannya kan malah terkesan malu tapi mau, tidak hitam putih sehingga banyak spekulasi bahwa jawaban Gibran karena ada kemauan (jadi cawapres Prabowo)," ujar Adi.

Baca juga: MK Disebut Mahkamah Keluarga, Gibran Tanggapi Santai, Ponakan Anwar Usman: Biar Warga Menilai

Sejauh ini, nama Gibran memang paling banyak digaungkan untuk mengisi posisi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju.

Namun, peluangnya itu masih terhalang aturan batas usia capres-cawapres.

Saat ini untuk mencalonkan diri sebagai capres-cawapres harus berusia minimal 40 tahun sedangkan Gibran pada tahun ini baru berumur 36 tahun.

Namun, di Mahkamah Konstitusi (MK), sedang bergulir gugatan untuk menurunkan batas usia capres-cawapres.

Keputusan soal gugatan tersebut akan dibacakan pada Senin (16/9/2023) mendatang.

Jika gugatan tersebut dikabulkan dan batasnya turun menjadi 35 tahun, itu bisa menjadi karpet merah bagi Gibran untuk meniti karier politik yang lebih mentereng.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Gibran Tak Secara Gamblang Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo: Malu tapi Mau, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/10/13/pengamat-sebut-gibran-tak-secara-gamblang-tolak-tawaran-jadi-cawapres-prabowo-malu-tapi-mau?page=all.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati