Liga Italia

CEO Inter Milan Sebut Juventus Lebih Berpeluang Rebut Scudetto, Singgung Masa Lalu

Kontroversi pernyataan CEO Inter Milan, Beppe Marotta yang memprediksi Juventus lebih berpeluang rebut Scudetto musim ini ketimbang Nerazzurri.

|
Kolase TribunKaltara.com / legaseriea.it
CEO Inter Milan, Beppe Marotta membeberkan prediksi yang bernada kontroversi, ia menilai Juventus lebih berpeluang rebut Scudetto musim ini ketimbang Nerazzurri, singgung masa lalu. (Kolase TribunKaltara.com / legaseriea.it) 

TRIBUNKALTARA.COM - CEO Inter Milan, Beppe Marotta membeberkan prediksi yang bernada kontroversi, ia menilai Juventus lebih berpeluang rebut Scudetto musim ini ketimbang Nerazzurri, singgung masa lalu.

Setelah gagal meraih Scudetto dalam dua musim terakhir, Inter Milan mulai serius menatap gelar juara Liga Italia Serie A musim 2023/2024.

Jika Inter Milan sukses merebut Scudetto musim ini, itu akan menambah torehan gelar juara Liga Italia Serie A mereka menjadi 20.

Dalam tradisi klub Serie A, setiap klub yang meraih kelipatan 10 kali gelar Scudetto, maka berhak menyematkan satu bintang di atas logo.

Oleh sebab itu, Inter Milan menggaungkan misi bintang kedua musim ini.

Demi mewujudkan ambisi tersebut, perubahan dilakukan manajemen Inter Milan dengan mendatangkan pemain baru yang sesuai kebutuhan klub dan melepas sejumlah wajah lama.

Hasilnya, pencapaian Nerazzurri cukup bagus dengan tetap bersaing di papan atas klasemen Liga Italia hingga giornata 8 Serie A.

Anak asuh Simone Inzaghi untuk sementara menduduki peringkat ke-2 dengan 19 poin, terpaut dua angka dari AC Milan yang menempati Capolista.

Nerazzurri juga harus waspada dengan ancaman yang datang dari Juventus dan Fiorentina di posisi 3 dan 4 dengan 17 poin.

Adapula juara bertahan Napoli yang mengintip peluang di posisi 5 dengan 14 poin.

Skuad Inter Milan di Liga Italia Serie A.
Skuad Inter Milan di Liga Italia Serie A. (Twitter / @Inter)

Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan ke-9: Big Match AC Milan vs Juventus, Inter Milan Hadapi Torino

Baru-baru ini, CEO Inter Milan Beppe Marotta memberikan prediksi berbau kontroversi, lantaran menyebut Juventus sebagai tim yang lebih berpeluang merebut Scudetto musim ini.

Menurutnya, prediksi itu bukanlah tanpa alasan, mengingat Juventus menjadi satu-satunya tim di enam besar klasemen Serie A yang tidak terlibat di kompetisi Eropa manapun.

Berbeda dengan Inter Milan, Juventus, dan Napoli yang masih harus bertarung di Liga Champions.

Sedangkan Atalanta dan AS Roma berjuang di Europa League, serta Fiorentina di Conference League.

Berlaga di kompetisi Eropa menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah klub, mengingat jadwal padat akan terus menjadi momok sepanjang musim ini.

Sedangkan Juventus hanya berkonsentrasi di kompetisi domestik, yang memungkinkan fokus dan fisik pemain mereka tetap terjaga.

Apalagi Juventus punya pengalaman memenangkan Scudetto tanpa memikirkan kompetisi Eropa lainnya.

"Saya memenangkan Scudetto pertama saya di Juventus bersama Antonio Conte tanpa tampil di kompetisi Eropa manapun. Pengalaman memberi tahu saya bahwa kemampuan membuat rencana musim hanya dengan kompetisi domestik Serie A dan Piala Italia adalah sebuah keuntungan.

Itu sebabnya saya mengatakan bahwa Juventus adalah favorit untuk Scudetto," ungkap Beppe Marotta kepada La Gazzetta dello Sport.

CEO Inter Milan, Beppe Marotta.
CEO Inter Milan, Beppe Marotta. (inter.it)

Baca juga: Pelatih Legend Timnas Italia Jagokan Inter Milan Rebut Scudetto, AC Milan dan Juventus Minggir Dulu

Kendati demikian, Beppe Marotta menegaskan Inter Milan tetap percaya pada misi bintang kedua musim ini.

Musim ini menjadi pembuktian Simone Inzaghi yang dalam tiga musim terakhir menukangi Inter Milan dengan progres yang baik.

"Jika Anda berada di klub seperti kami, Anda harus ambisius, standarnya harus tinggi. Kami harus memercayainya," ujarnya.

"Kami tidak mau mengatakan bahwa kami yang terbaik, sebab itu adalah bentuk arogansi. Tapi kami kami merasa kuat dan memiliki opini yang tinggi terhadap diri kami sendiri," ucapnya menambahkan.

Beppe Marotta menilai, Inter Milan besutan Simone Inzaghi harus bisa mengalahkan diri sendiri.

Pasalnya, kesalahan dan keteledoran sendiri-lah yang menjadi penghalang Nerazzurri untuk tampil konsisten di jalur kemenangan.

Kekalahan melawan Sassuolo dan hasil imbang kontra Bologna menjadi bukti nyata Inter Milan masih belum mampu mengatasi problem diri sendiri.

"Melawan Sassuolo dan Bologna keadaannya tidak menguntungkan, tentu saja, ada juga beberapa kesalahan di tim.

Sekarang kami perlu melatih diri kami sendiri untuk melawan penurunan ketegangan dan kelelahan mental," ungkap Beppe Marotta.

Selebrasi Henrikh Mkhitaryan dan Marcus Thuram ketika mencetak gol pada laga Derby della Madonnina antara Inter Milan vs AC Milan, giornata 4 Liga Italia Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (17/9/2023).
Selebrasi Henrikh Mkhitaryan dan Marcus Thuram ketika mencetak gol pada laga Derby della Madonnina antara Inter Milan vs AC Milan, giornata 4 Liga Italia Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (17/9/2023). (Twitter / @inter)

Baca juga: Pavard Borong 2 Gol Menangkan Timnas Prancis, Bek Inter Milan Ikuti Jejak Legenda Juventus

Selanjutnya, Inter Milan telah ditunggu jadwal padat di Liga Italia Serie A melawan Torino, AS Roma, dan Atalanta.

Di Liga Champions, Nerazzurri juga akan berhadapan dengan RB Salzburg.

Menurut Marotta, Inter Milan perlu melanjutkan permainan ofensif dengan pertahanan solid jika ingin memenangkan sejumlah pertandingan tersebut.

Sejauh ini Inter Milan menjadi tim paling produktif di Liga Italia Serie A dengan 21 gol.

Benjamin Pavard dkk juga kebobolan paling sedikit dengan 5 gol bersarang ke gawang Yann Sommer.

"Sektor ofensif bekerja dengan baik: tidak ada satu pertandingan pun kami tak mencetak gol.

Sebaliknya, kami kebobolan gol-gol yang bisa dihindari.

Pada akhirnya, Scudetto dimenangkan dengan pertahanan terbaik," kata Marotta.

Reaksi pelatih Nerazzurri, Simone Inzaghi pada laga Inter Milan vs Sassuolo, giornata 6 Liga Italia Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (28/9/2023).
Reaksi pelatih Nerazzurri, Simone Inzaghi pada laga Inter Milan vs Sassuolo, giornata 6 Liga Italia Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (28/9/2023). (inter.it)

Baca juga: Inter Milan Lanjutkan Proyek Rekrut Pemain Gratisan, Striker Asal Nigeria Masuk Radar Nerazzurri

Tak lupa, Beppe Marotta memuji Simone Inzaghi yang visinya sejalan dengan klub.

Keuntungannya sebagai pelatih muda membuat Simone Inzaghi mudah mengintegrasikan dirinya dengan para pemain Nerazurri.

"Dia berbeda dari pelatih-pelatih lain yang pernah saya miliki di masa lalu.

Karakternya adalah permainan sepak bola terbuka, spektakuler, dan menghibur," tutur Marotta.

"Kita adalah Inter: tontonan harus dipadukan dengan kemenangan, jika tidak, bermain bagus tidak ada gunanya. menjadi sia-sia," tambah eks petinggi Juventus ini.

(*)

Berita tentang Liga Italia

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved