Viral di Medsos

Viral Atap Stasiun Jebol saat Hujan Deras, DPR Soroti soal Kualitas LRT Jabodebek dan Kereta Cepat

Anggota DPR semprot Kemenhub karena atap stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat jebol gegara hujan deras hingga viral di media sosial

Editor: Fawdi
Instagram/@txtdrjkt
Viral stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat jebol karena hujan deras, jadi sorotan DPR 

TRIBUNKALTARA.COM - Anggota DPR semprot Kemenhub karena atap stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat jebol gegara hujan deras hingga viral di media sosial.

Kondisi stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat saat hujan deras di Jakarta sempat viral di media sosial.

Hal itu terjadi lantaran atap stasiun tak mampu menahan derasnya air hujan.

Akibatnya atap stasiun jebol oleh air hujan dan menggenangi bagian lantai stasiun.

Sejumlah Warganet pun menyoroti jebolnya atap stasiun di LRT Jabodebek dan Kereta Cepat.

Sebab dua proyek tersebut belum berumur satu tahun sejak dioperasionalkan secara resmi.

Tak hanya Warganet, anggota DPR RI juga ikut menyoroti kualitas stasiun tersebut.

Salah satunya ialah Robert Rouw yang mempertanyakan hal itu kepada Kemenhub.

Viral stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat jebol karena hujan deras, jadi sorotan DPR
Viral stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat jebol karena hujan deras, jadi sorotan DPR (Instagram/@txtdrjkt)

Baca juga: Viral Pria di Tapanuli Tengah Sumatera Utara Pamer Uang di Tengah Jalan, Polisi Turun Tangan

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi V dengan Kemenhub pada Selasa (7/11/2023).

Dilansir Kompas.com, Robert Rouw menyentil Kemenhub terkait insiden atap stasiun LRT Jabodebek dan kereta cepat Whoosh yang bocor pada Sabtu (4/11/2023). Robert mengatakan, kedua proyek itu padahal baru diresmikan pada 28 Agustus dan 2 Oktober 2023.

Namun, saat hujan deras pada Sabtu lalu, atap Stasiun LRT Cawang dan Stasiun Kereta Cepat Halim bocor.

"Ini proyek baru selesai, baru hujan sehari, ini belum masuk ke musim hujan itu sudah plafonnya jebol, airnya turun kaya air bah dari atas, ini apa ini?" ujarnya saat rapat kerja Komisi V dengan Kemenhub di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Robert melanjutkan, terlebih proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Whoosh ini molor dari target pengoperasian awal yang menyebabkan biaya pembangunannya bengkak.

Berdasarkan catatan Kompas.com, biaya pembangunan LRT Jabodebek bengkak dari Rp 29,9 triliun menjadi Rp 32,5 triliun atau terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar Rp 2,6 triliun.

Sementara itu, biaya pembangunan kereta cepat Whoosh bengkak menjadi 8 miliar dollar AS atau setara Rp 114,24 triliun, bertambah 1,9 miliar dollar AS (Rp 27,09 triliun) dari rencana awal sebesar 6,07 miliar dollar AS yang ekuivalen dengan Rp 86,5 triliun.

"Sedangkan kita tahu anggaran itu yang tadinya cuma berapa, ada pembengkakan anggaran di situ begitu besar tapi kualitas pembangunannya seperti itu," ucapnya.

Oleh karenanya, dia meminta agar Komisi V DPR RI secara khusus mengawasi operasional LRT Jabodebek dan kereta cepat Whoosh. "Karena ini kami yang menyetujui anggarannya tapi hasilnya seperti itu, maka harus ada pengawasan," kata Robert.

"Kami minta untuk bisa pengawasan juga dari aparat terkait yang membawahi, itu berarti ada penyalahgunaan di dalam pembangunan maka itu bisa terjaid seperti itu. Ini proyek baru, baru diresmikan kok bisa terjaid seperti itu," tuturnya.

 

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "DPR Soroti Stasiun LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Whoosh Bocor: Kayak Air Bah", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/11/07/152500026/dpr-soroti-stasiun-lrt-jabodebek-dan-kereta-cepat-whoosh-bocor--kayak-air-bah?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved