Berita Nasional Terkini

Bontang Pilot Project Nyamuk Wolbachia, Epidemiolog Ingatkan Pemerintah Hati-hati: Sangat Bahaya

Kota Bontang, Kalimantan Timur jadi pilot project penyebaran Nyamuk Wolbachia, salah satu inovasi sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue

Editor: Sumarsono
Shutterstock
Ilustrasi - Kota Bontang, Kalimantan Timur jadi pilot project penyebaran Nyamuk Wolbachia, salah satu inovasi sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue. 

Jika Aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

Sebelumnya uji coba penyebaran nyamuk ber-Wolbachia telah dilakukan di Yogyakarta dan Bantul pada tahun 2022. 

Hasilnya, di lokasi yang telah disebar Nyamuk Wolbachia terbukti mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani juga menegaskan adanya penurunan penyebaran dengue yang signifikan setelah adanya penerapan Nyamuk Wolbachia.

DBD atau dengue fever adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengue (DENV), ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
DBD atau dengue fever adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengue (DENV), ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. (Shutterstock)

“Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma.

Meski begitu, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia. 

Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus seperti menguras, menutup dan mendaur-ulang. Serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Tidak Pindah ke Manusia

Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono Ahmad MPH, Ph.D mengatakan, bakteri Wolbachia layaknya seperti vaksin yang diberikan kepada nyamuk.

"Seperti vaksin tapi vaksin pada tubuh nyamuk. Nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dengue, ketika tidak bereplikasi lagi di tubuh nyamuk," ujarnya.

Tidak ada dampak atau efek lain yang muncul setelah nyamuk menggigit manusia. Dampak lain yang dirasakan hanyalah nyamuk aedes aegypti tidak lagi menularkan virus dengue. 

"Ketika efek gigitan pada nyamuk anak dan dewasa tidak ada bedanya. Nyamuk tidak mampu menularkan. Itu berlaku anak dan dewasa," jelasnya. 

Selain itu, tidak ada yang berubah dari nyamuk meski ada bakteri Wolbachia di dalamnya. 

"Yang terjadi semacam mekanisme blocking. Sehingga pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk sama saja.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved