PLN Kaltimra

Dirut PLN Paparkan Skema ARED untuk Meningkatkan EBT hingga 480 Gigawatt pada 2060

PLN telah merancang skema ARED untuk meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 480 gigawatt (GW) pada tahun 2060.

Dok PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan) saat sesi CEO Climate Talks di Indonesia Pavilion, dalam rangka Conference of the Parties ke-28 (COP28). (DOK PLN) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pada gelaran United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties ke-28 (COP28), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan langkah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE).

Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN telah memiliki skema Accelerating Renewable Energy Development (ARED) sebagai langkah agresif perseroan mendukung Pemerintah Indonesia mencapai NZE di tahun 2060

PLN telah merancang skema ARED untuk meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) hingga 480 gigawatt (GW) pada tahun 2060.

Bahkan dalam rencana penambahan kapasitas pembangkit PLN sampai tahun 2040, 75 persen akan berbasis EBT dan 25 persen berbasis pada gas.

ARED akan menjadi agregator utama PLN dalam melakukan inovasi teknologi ramah lingkungan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) saat menjadi pembicara pembicara di sesi CEO Climate Talks di Indonesia Pavilion, dalam rangka Conference of the Parties ke-28 (COP28).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) saat menjadi pembicara pembicara di sesi CEO Climate Talks di Indonesia Pavilion, dalam rangka Conference of the Parties ke-28 (COP28). (Dok PLN)

Baca juga: COP28 di Dubai, Dirut PLN Tegaskan Komitmen Transisi Energi

Inovasi ini dijalankan dari hulu hingga hilir, contohnya pembangunan Upper Cisokan pumped storage yang berkapasitas 1,040 MW dan PLTS Terapung Cirata yang berkapasitas 192 MWp di sektor pembangkitan.

Dari sisi transmisi, PLN merencanakan pembangunan green enabling trasnmission line yang didukung dengan smart grid. Darmawan menjelaskan, green enabling transmission line sangat krusial perannya untuk menyalurkan listrik dari lokasi sumber EBT yang terpisah dan terisolir ke pusat beban di kota-kota besar.

Darmawan Prasodjo optimis upaya ini adalah jalan keluar untuk mengatasi mismatch beban antar pulau yang mencapai 33 GW.

"Mengapa kita perlu mengembangkan infrastruktur ini? Karena hal ini penting untuk menjaga keseimbangan dalam sistem PLN begitu listrik EBT yang memiliki karakter intermittent masuk.

Hal ini sekaligus memungkinkan kami meningkatkan kapasitas sistem dalam menampung listrik EBT dari tenaga angin dan surya hingga 28 GW," ungkapnya pada sesi yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Sedangkan dari sisi distribusi PLN tengah menjalin kolaborasi untuk membangun pabrik solar PV, pasar karbon hingga pembangunan infrastruktur kendaraan listrik.

Kemudian, untuk transisi energi di sektor transportasi, PLN telah menjalin kolaborasi dengan 23 partner industri otomotif. Targetnya, PLN bisa membangun 1.000 charging station dan 1.900 pusat penukaran baterai secepatnya sehingga mendorong pengurangan emisi dari sektor transportasi secara signifikan.

"Event seperti COP 28 ini memberi kita rasa bangga, meyakinkan kita bahwa komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi telah bersatu. Di samping itu juga membuat kita percaya, apa pun tantangan yang ada di depan, kita mampu terus bergerak maju untuk memerangi perubahan iklim," pungkas Darmawan Prasodjo.

Executive Secretary of the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Simon Stiell memastikan COP 28 akan mengedepankan akses keadilan bagi seluruh umat manusia.

Ia berpendapat agenda transisi energi mesti mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi masing masing negara di dunia.

"Sebanyak 3,6 miliar orang rentan di seluruh dunia bergantung pada aksi iklim kita. Hal ini sekaligus membuka peluang dalam ekonomi hijau untuk menciptakan lapangan kerja baru, menjaga sekuritas energi, dan tentu saja memasok energi yang adil dan ramah terhadap lingkungan," tutup Simon.

(adv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved