Liga Italia

Terhormat Bersaing dengan Dua Allenatore Italia, Pep Guardiola Puji Simone Inzaghi dan Spalletti

Rebut gelar Pelatih Terbaik Dunia 2023 versi FIFA, Pep Guardiola terhormat bersaing dengan dua allenatore Italia, puji Simone Inzaghi dan Spalletti.

|
Instagram / @fifa
Pep Guardiola meraih penghargaan Pelatih Terbaik Dunia 2023 versi FIFA, juru taktik Manchester City ini terhormat bersaing dengan dua allenatore Italia, Luciano Spalletti dan Simone Inzaghi. (Instagram / @fifa) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pep Guardiola merasa terhormat bersaing dengan dua allenatore Italia dalam perebutan gelar Pelatih Terbaik Dunia versi FIFA, bos Manchester City ini puji juru taktik Inter Milan Simone Inzaghi dan Luciano Spalletti.

Momen spesial dirasakan pelatih Manchester City, Pep Guardiola saat menyabet penghargaan Pelatih Terbaik Dunia versi FIFA, di London, Inggris, Selasa (16/1/2024) dini hari WIB.

Dalam penghargaan itu, Pep Guardiola mendapat dukungan terbanyak dengan 28 suara.

Ia berhasil mengungguli mantan pelatih Napoli yang kini menukangi Timnas Italia, Lucianoi Spalletti dengan 18 suara, dan allenatore Inter Milan Simone Inzaghi 11 suara.

Keberhasilan Pep Guardiola meraih gelar Pelatih Terbaik Dunia versi FIFA tak lepas dari kerja kerasnya mengantarkan Manchester City ke jalur juara.

Sepanjang musim 2022/23, Pep Guardiola sukses mempersembahkan treble winners untuk Manchester City, dengan membawa pulang trofi Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.

Musim ini, Pep Guardiola juga berhasil menyabet dua trofi bergengsi untuk Manchester City yaitu Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub FIFA.

Pep Guardiola Pelatih Terbaik Dunia 2023 150124
Pep Guardiola berhasil meraih gelar Pelatih Terbaik Dunia 2023 versi FIFA, pada penghargaan yang berlangsung di London, Inggris, Selasa (16/1/2024) dini hari WIB. (Twitter / @ManCity)

Baca juga: AS Roma Resmi Pecat Jose Mourinho, Daniele De Rossi Kandidat Kuat Pengganti The Special One

Meski berhasil mendominasi torehan piala di kompetisi musim lalu, Pep Guardiola mengaku merasa terhormat bisa bersaing dengan dua allenatore terbaik Italia.

Ia adalah Luciano Spalletti dan Simone Inzaghi

Bahkan ketika hendak berdiri ke podium menerima penghargaan, Pep Guardiola lebih dulu menghentikan langkahnya untuk berjabat tangan dengan Simone Inzaghi dan Luciano Spalletti.

Kata-kata pertama yang diucapkan Pep Guardiola adalah pujian untuk dua allenatore Italia tersebut.

"Terima kasih banyak, pertama-tama saya ingin berbagi penghargaan ini dengan Simone Inzaghi dan Luciano Spalletti," kata Pep Guardiola yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Iapun melanjutkan pujiannya dalam bahasa Italia untuk Luciano Spalletti dan juru taktik Inter Milan.

"Luciano, untuk musim yang Anda jalani bersama Napoli, setelah memenangkan liga, Scudetto setelah bertahun-tahun," ucap Pep Guardiola.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi di Liga Champions.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi di Liga Champions. (inter.it)

Baca juga: Marko Arnautovic Disebut Tersandung Skandal di Tempat Hiburan, Begini Tindakan Manajemen Inter Milan

"Simone Inzaghi, hanya saya yang tahu dari final betapa sulitnya bermain melawan Inter Milan, skuad yang luar biasa," tambah pelatih berkepala plontos itu.

Pujian Pep Guardiola kepada Luciano Spalletti dan Simone Inzaghi memang pantas untuk dilayangkan.

Musim lalu, Luciano Spalletti menikmati tahun yang hebat bersama Napoli dengan meraih Scudetto untuk kali pertama setelah 33 tahun.

Mantan juru taktik Inter Milan itu juga turut mengantarkan Napoli mengukir pencapaian terbaik di Liga Champions dengan menyentuh perempat final.

Sedangkan Simone Inzaghi berhasil mengembalikan Inter Milan ke kompetisi elite Eropa dengan melaju ke final Liga Champions.

Meskipun tak diunggulkan sejak awal, Simone Inzaghi sanggup mengubah wajah Inter Milan menjadi tim yang ditakuti di Liga Champions.

Di final, Inter Milan kalah tipis 0-1 dari Manchester City besutan Pep Guardiola yang mencetak gol melalui Rodri.

Di sisi lain, Simone Inzaghi juga mampu menyumbangkan trofi Piala Super Italia dan Coppa Italia, serta mengantarkan Inter Milan duduk di peringkat 3 klasemen akhir Liga Italia.

Sekarang, Nerazzurri besutan Simone Inzaghi menjalani musim yang bagus di Serie A selaku pemuncak klasemen.

Inter juga masih akan bertarung di babak 16 besar Liga Champions menghadapi Atletico Madrid.

Uniknya, Spalletti dan Simone Inzaghi adalah satu-satunya wakil Italia dalam penghargaan yang diberikan FIFA tahun 2023 ini.

Respons Inzaghi

Sementara itu, Simone Inzaghi mengaku senang meski gagal menyabet trofi Pelatih Terbaik Dunia versi FIFA.

Inzaghi didukung 3 orang kapten, tiga pelatih, dan tiga media, serta dua fans yang memilihnya sebagai pelatih terbaik.

Meski demikian, juru taktik Inter Milan ini tetap senang dengan kerja keras yang dilakukan bersama timnya di skuad Nerazzurri.

"Ini suatu kehormatan besar bagi saya berada di sini bersama dua pelatih hebat seperti Pep Guardiola dan Luciano Spalletti," ungkap Inzaghi.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. (inter.it)

Baca juga: Torehan Bersejarah Calhanoglu, Spesialis Penalti Inter Milan, Tembus Jajaran Top Skor Liga Italia

Menurutnya momen ini patut dirasakan semua elemen di Inter Milan atas pencapaian mereka di bawah racikan Simone Inzaghi.

"Ini adalah malam yang penting, yang pantas untuk dibagikan kepada para pemain saya dari tahun ini, dari tahun lalu, dengan staf teknis saya, klub hebat tempat saya bekerja, dan semua fans Inter Milan," ujar Simone Inzaghi.

Tak didukung Lukaku

Uniknya, dalam pemilihan Pelatih Terbaik Dunia tahun 2023, Simone Inzaghi luput dari nama yang dipilih Romelu Lukaku.

Mantan penyerang Inter Milan itu memang menjadi salah satu yang berhak memberikan suaranya untuk nama Pelatih Terbaik Dunia 2023, sebab Romelu Lukaku adalah kapten Timnas Belgia.

Sayangnya, dalam 3 pilihan yang ditulisnya, Romelu Lukaku tak menulis Simone Inzaghi.

Padahal musim lalu keduanya bekerjasama di Inter Milan untuk musim fantastis di Liga Champions.

Alih-alih mendukung Simone Inzaghi, Lukaku kedapatan lebih memilih Pep Guardiola, Xavi Hernandez dan Luciano Spalletti.

Simone Inzaghi memeluk Romelu Lukaku pada pertandingan final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan, di Stadion Ataturk Olimpic, Minggu (11/6/2023).
Simone Inzaghi memeluk Romelu Lukaku pada pertandingan final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan, di Stadion Ataturk Olimpic, Minggu (11/6/2023). (inter.it)

Baca juga: Puas dengan Kinerja Romelu Lukaku, AS Roma Buka Negosiasi, Minta Diskon ke Chelsea

Anehnya, tiga pelatih itu tidak pernah bekerjasama dengan Romelu Lukaku di klub manapun.

Sky Sport Italia menilai, kemungkinan Romelu Lukaku memang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap gaya melatih Simone Inzaghi.

Setidaknya, tanda-tanda keretakan hubungan Romelu Lukaku dan Simone Inzaghi sudah terlihat pada penghujung musim lalu, ketika bomber Belgia itu tidak dimainkan sebagai starter pada partai puncak Liga Champions.

Pilihan Simone Inzaghi tersebut mungkin mempengaruhi keputusan Romelu Lukaku untuk tidak bertahan di Inter Milan, sekaligus ogah memilih mantan pelatihnya sebagai yang terbaik di dunia.

(*)

Berita tentang Liga Italia

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved