Liga Italia
Gabung AS Roma karena Bujuk Rayu Jose Mourinho, Paulo Dybala Kini Berpotensi Susul The Special One
Kini setelah Jose Mourinho dipecat, Paulo Dybala disebut-sebut tak punya alasan untuk bertahan. Dia berpotensi angkat kaki dari AS Roma pada Juni
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM - Gabung AS Roma karena bujuk rayu Jose Mourinho, Paulo Dybala berpotensi susul The Special One hengkang dari Trigoria.
Setelah pemecatan Jose Mourinho pada Januari lalu, masa depan Paulo Dybala kini mulai dipertanyakan.
Diketahui, bomber asal Argentina itu disebut-sebut bersedia gabung AS Roma karena rayuan Jose Mourinho.
Pada musim panas 2022 silam, Paulo Dybala berstatus sebagai pemain bebas transfer usai kontraknya tak diperpanjang Juventus.
Saat itu, pemain Timnas Argentina ini jadi rebutan tim Serie A Liga Italia.
Semula, Paulo Dybala dikaitkan dengan tim asuhan Simone Inzaghi, Inter Milan.

Baca juga: AS Roma vs Inter Milan di Liga Italia, Fokus Nerazzurri Terganggu Kontrak Lautaro Martinez
Bahkan, negosiasi Paulo Dybala dengan Nerazzurri pada saat itu sudah berlangsung selama berminggu-minggu.
Namun, eks Juventus ini batal teken kontrak dengan Inter Milan lantaran lini depan tim besutan Simone Inzaghi masih sesak.
Ya, Inter Milan pada saat itu cukup kesulitan melego Arturo Vidal dan Alexis Sanchez.
Lambatnya manuver Inter Milan itu membuat Paulo Dybala mempertimbangkan tawaran lain.
AS Roma menjadi tim yang kemudian agresif mendekati rombongan pemain 30 tahun tersebut.
Meski pada saat itu AS Roma tidak menawarkan kesempatan bermain di Liga Champions, Paulo Dybala secara mengejutkan menerima pinangan tim Serigala Ibu Kota.
Konon, adanya Jose Mourinho menjadi pertimbangan besar Paulo Dybala untuk bergabung AS Roma.
The Special One memiliki andil besar dalam mendatangkan Paulo Dybala.

Baca juga: Tantang AS Roma di Liga Italia, Inter Milan Dapat Suntikan Motivasi dari Mantan Pemegang Scudetto
Pelatih top asal Portugal ini bahkan beberapa kali menelepon Dybala guna meyakinkannya agar hengkang ke ibu kota.
Hasilnya, AS Roma berhasil menggaet Paulo Dybala dan menjadikannya bintang baru di skuad Giallorossi.
Diketahui, Paulo Dybala meneken kontrak selama tiga tahun hingga 2025 mendatang.
Dia bahkan bersedia menurunkan permintaan gaji demi bermain di tim asuhan Jose Mourinho.
Kini setelah Jose Mourinho dipecat, Paulo Dybala disebut-sebut tak punya alasan untuk bertahan.
Romapress melaporkan, mantan pemain Palermo ini bisa saja hengkang pada akhir musim nanti.
Apalagi, AS Roma sampai saat ini belum menawarkan perpanjangan kontrak kepada pemain 30 tahun tersebut.
Pun di pintu keluar, tim asal Spanyol, Barcelona dilaporkan tengah memantau situasi bomber AS Roma ini.
Klub besutan Xavi Hernandez itu dilaporkan tertarik menebus klausul Paulo Dybala pada Juni mendatang.
Direktur olahraga Barcelona, Deco diklaum sebagai salah satu pengagum berat Paulo Dybala dan ingin menjadikannya salah satu rekrutan terbaik Blaugrana di musim panas.
Sementara itu, Paulo Dybala di sisi lain masih fokus ke AS Roma tetapi jika tim asuhan Daniele De Rossi ini sekali lagi gagal lolos kualifikasi Liga Champions, bukan tidak mungkin jika eks Juventus itu mempertimbangkan tawaran klub lain.
Baca juga: Dybala soal Perbedaan Jose Mourinho dan De Rossi di AS Roma, Akui Sang Legenda Lebih Antusias
Dybala soal Perbedaan Jose Mourinho dan De Rossi di AS Roma
Bomber AS Roma, Paulo Dybala membeberkan perbedaan manajemen di bawah kepelatihan Jose Mourinho dengan Daniele De Rossi.
Diakuinya, legenda AS Roma tersebut membawa antusiasme yang lebih ke dalam skuad.
Keinginan Daniele De Rossi untuk membalikkan keadaan AS Roma yang sebelumnya cukup kacau berbuah manis sejauh ini.
Diketahui, semenjak Daniele De Rossi ditunjuk sebagai pelatih baru menggantikan The Special One, AS Roma perlahan merangkak ke papan atas klasemen Liga Italia Serie A.
AS Roma sejauh ini sudah memenangkan tiga pertandingan berturut di bawah arahan Daniele De Rossi.
Menurut Sky Sport Italia, tiga kemenangan perdana ini merupakan pencapaian terbaik pelatih pengganti sejak tahun 2000 silam.
Terakhir kali pelatih AS Roma yang berhasil mengumpulkan sembilan poin dari tiga pertandingan pertama saat mengambil alih pertengahan musim adalah Alfredo Foni (1962) dan Herbert Burgess (1929).
Kemenangan AS Roma atas Cagliari kemarin semakin menunjukkan kematangan Daniele De Rossi sebagai pelatih.
Diketahui, Giallorossi menang telak dengan skor 4-0 atas tim Claudio Ranieri.
Baca juga: 7 Potret Jersey Keempat AC Milan Hasil Kolaborasi dengan Brand Streatwear, Usung Konsep Gothic Style
Dua gol di antaranya dicetak oleh bintang AS Roma, Paulo Dybala.
Eks bomber Juventus itu tak hanya menjadi andalan Jose Mourinho tetapi juga Daniele De Rossi.
Di bawah asuhan pelatih baru, Paulo Dybala mendapat peran baru sebagai winger.
Meski perannya dirotasi, performa striker 30 tahun itu tidak berubah.
Bahkan, dia telah mencetak tiga gol dari dua pertandingan berturut-turut dengan posisi baru ini.
Diwawancarai soal perbedaan Jose Mourinho dengan Daniele De Rossi, Paulo Dybala mengaku legenda Giallorossi itu memiliki antusiasme lebih.
Hal itu disampaikannya kepada Sky Sport Italia pasca kemenangan AS Roma atas Cagliari.
"Mourinho dan De Rossi berbeda. Kami berintrospeksi setelah apa yang terjadi dan Daniele membawa antusiasme," ungkap Paulo Dybala.
Sebagai legenda AS Roma kata Dybala, Daniele De Rossi dianggap cukup memahami situasi skuad saat terpuruk di era Jose Mourinho.
Karena pengalamannya sebagai pemain, Daniele De Rossi pun mengetahui cara untuk mengembalikan tingkat kepercayaan diri para pemain AS Roma.
"Dia memahami para pemain. Kami mengeluarkan sesuatu yang kami pendam sebelumnya,"
"Kami bekerja selama berminggu-minggu tanpa ada pertandingan dan ini membantu kami memahami permainannya. Hari ini kami mendemonstrasikannya." jelas Paulo Dybala.

Baca juga: Inter Milan tak cuma Kehilangan Frattesi Jelang Hadapi AS Roma, Satu Nama Lain Ikut Absen
Adapun soal pemecatan Jose Mourinho, eks Juventus ini mengaku telah menyampaikan segala sesuatunya secara pribadi kepada pelatih top asal Portugal tersebut.
“Saya memberi tahu dia semua yang perlu saya sampaikan kepadanya secara pribadi," ungkap Paulo Dybala.
“Sangat disayangkan kehilangan pelatih dalam satu musim. Saya yakin semua orang harus disalahkan, tapi dalam sepak bola, pelatihlah yang menanggung akibatnya. Kami para pemain juga harus mencari ke dalam diri kami sendiri untuk menemukan penjelasan atas apa yang terjadi.” terangnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
YouTube Shorts TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.