Ramadhan

Ramadhan 1445 H Sudah Memasuki Hari ke-15, Simak Lafaz Doa Qunut yang Dibaca saat Shalat Witir

Ramadhan 1445 H sudah memasuki hari ke-15, simak lafaz Doa Qunut yang dibaca saat shalat witir.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Ilustrasi memanjatkan doa - Ramadhan 1445 H sudah memasuki hari ke-15, simak lafaz Doa Qunut yang dibaca saat shalat witir. 

TRIBUNKALTARA.COM -  Ramadhan 1445 H sudah memasuki hari ke-15, simak lafaz Doa Qunut yang dibaca saat shalat witir.

Untuk bacaan lengkap Doa Qunut dalam shalat witir di bulan Ramadhan tersaji di dalam artikel.

Hari ke-15 Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa (26/3/2024). 

Berikut ini juga terdapat juga penjelasan keutamaan Doa Qunut.

Dalam syariat, Doa Qunut menjadi wujud penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dikutip TribunKaltara.com dari gontor.ac.id, kata Qunut dalam bahasa Arab berasal dari akar kata qanata (قنت), yang artinya adalah ‘merendahkan diri kepada Allah SWT.

Membaca Doa Qunut dalam shalat  sangat dianjurkan.

Sebab doa tersebut menjadi salah satu faktor keutamaan shalat, baik itu sunnah maupun wajib.

Hal itu disinggung dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُوْلُ الْقُنُوْتِ

Artinya: “Shalat yang paling utama adalah yang panjang (bacaan) qunutnya.”

Banyak sumber dari hadits yang mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW membaca Doa Qunut ketika shalat Maghrib dan shalat subuh, sebagaimana dinukil dari Sahih Muslim:

عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ: قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفَجْرِ وَالْمَغْرِبِ

Lafaz Doa Qunut tertulis dalam banyak riwayat.

Akan tetapi, kesepakatan banyak ulama mengungkapkan bahwa lafaz yang lazim adalah sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabat Ali RA bacaan Doa Qunut sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allaahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fainnaka taqdhii walaa yuqdhaa ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku petunjuk bersama mereka yang telah Engkau berikan petunjuk, dan jadikanlah aku dalam keadaan sehat bersama mereka yang telah Engkau jaga kesehatannya, dan peliharalah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara, dan berkahilah untukku apa-apa yang sudah Engkau berikan (kepadaku)"

"Dan lindungilah aku daripada kejahatan apa-apa (takdir) yang sudah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkaulah Yang Menetapkan (takdir) dan tidak ditetapkan (takdir) kepada-Mu, dan sesungguhnya tidak akan menjadi hina siapa-siapa yang telah Engkau berikan pertolongan (dalam perkara-perkaranya), dan tidak akan mendapatkan kemuliaan siapa-siapa yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”

Macam-macam qunut

1. Qunut Nazilah

Merupakan qunut yang dibacakan ketika suatu kaum sedang ditimpa musibah.

Nazilah dapat diartikan pula dengan “musibah yang melanda”.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah membacakan qunut nazilah selama satu bulan penuh oleh sebab musibah terbunuhnya rombongan qurra’ berupa para penghafal Al-Qur’an sebanyak 70 orang yang diutus untuk mengunjungi kaum ‘Ushayyah namun ternyata mereka berkhianat dan membunuh semua utusan tersebut.

Adapun lafadz Qunut Nazilah tidak terikat pada nash tertentu, melainkan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh kaum tersebut.

2. Qunut Witir

Qunut witir dibaca ketika rakaat terakhir shalat witir pada setiap malam di bulan Ramadhan.

3. Qunut Fajar (Shubuh)

Qunut fajar dibaca ketika shalat shubuh.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik RA:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِي الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Dari hadis itu, dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah berqunut pada waktu shubuh dan maghrib.

Namun yang paling dijaga amalannya hingga wafatnya adalah qunut ketika subuh.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved