Berita Islami
7 Amalan di Bulan Syawal sebagai Penyempurna Ramadan: Niat dan Keutamaan Puasa Syawal
Simak amalan-amalan yang dapat dilaksanakan saat bulan Syawal setelah Ramadan, salah satunya Puasa Syawal diawali dengan niat Puasa Syawal.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Bulan Ramadan telah usai, sesuai dengan kalender Islam, saat ini telah memasuki bulan Syawal 1445 H.
Simak amalan-amalan yang bisa dilakukan di bulan Syawal untuk semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Syawal merupakan bulan kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan selama satu bulan penuh.
Keistimewaan dari bulan Syawal adalah sebagai pelengkap ibadah selama bulan Ramadhan, sehingga keberkahannya akan terus mengalir bagi semua muslim.
Ibadah yang disunahkan saat memasuki bulan Syawal yakni berpuasa selama enam hari.
Baca juga: Keutamaan Puasa di Bulan Syawal, Kumpulan Pantun yang Cocok Dibagikan Sebagai Pengingat dan Nasihat
Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah hadits, " Siapa saja yang puasa Ramadan, kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawal, maka jadilah puasanya seperti satu tahun."
Puasa Syawal tidak harus dilakukan langsung selama enam hari berturut-turut.
Ibadah puasa Syawal bisa dilaksanakan secara berseling, selama itu masih dilakukan pada bulan Syawal.
Selain ibadah puasa, ada banyak amalan sunnah pada bulan Syawal yang apabila dikerjakan mendapat pahala yang berlipat ganda, apa sajakah amalan-amalan itu?
Dilansir dari Tribunnews.com mengutip baznas-sumedang.org, inilah tujuh amalan yang dianjurkan dilakukan di bulan Syawal.

Amalan Utama di Bulan Syawal
1. Puasa Syawal 6 Hari
Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan sama dengan berpuasa sepanjang tahun.
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).
Puasa Syawal dapat dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal, lalu hingga akhir bulan Syawal.
Meski boleh dilakukan secara berseling, akan lebih baik puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut selama enam hari.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin Serta Artinya
2. Puasa Senin Kamis
Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin Kamis merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW saat memasuki bulan Syawal.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra:
"Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).
3. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah lain yang dapat dikerjakan pada bulan Syawal yakni puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan dan 15 dari bulan Hijriah pada setiap bulannya.
Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.
Baca juga: Ramadan 2024 Penyejuk Disela Pemilu-Pilkada, Ketua MUI Malinau: Momen Islah dan Perekat Silaturahmi
4. Silaturahmi
Syawal menjadi bulan yang baik untuk menjalin silaturahmi, baik dengan sanak saudara maupun tetangga.
Namun tidak hanya dapat dilakukan saat bulan Syawal saja, amalan ini juga dapat dilakukan kapan saja.
Silaturahmi biasanya dilakukan setelah Salat Idul Fitri, hal ini dapat memupuk rasa persaudaraan saat bermaaf-maafan atas dosa dan khilaf yang pernah dilakukan.
Perintah dan anjuran menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)
5. Bersedekah
Sedekah merupakan amalan yang dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan selama hidup di dunia.
Siapa pun umat muslim yang melakukan sedekah, maka akan mendapatkan pahala berlipat ganda, karena amalan ini menjadi salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Sedekah memiliki berbagai macam manfaat, di antaranya, kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.
Melaksanakan sedekah tidak akan membuat kita kekurangan harta.
Sebaliknya, sedekah akan semakin memperkaya hati dan membuka pintu rezeki seluas-luasnya.
Baca juga: 31 Contoh Pantun Hari Jumat Berkah, Berisi Ajakan Salat Jumat hingga Sedekah, Yuk Bagikan!
Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah).
6. Menikah
Membangun rumah tangga pada bulan Syawal menjadi salah satu amalan lain yang dianjurkan.
Menikah di bulan Syawal adalah salah satu sunnah Rasul pada zaman dahulu, sunnah ini ditujukan untuk menepis kepercayaan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan pada bulan Syawal dapat membawa kesialan atau bencana.
Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha:
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي
Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).
7. Iktikaf
Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di dalam masjid dalam tempo waktu tertentu.
Tak sekedar berdiam diri, iktikaf disertai dengan ibadah-ibadah tertentu guna mengharapkan ridha Allah SWT.
Iktikaf biasa dilakukan di bulan Ramadan, namun akan lebih baik lagi jika kebiasaan iktikaf saat bulan Ramadan dilanjutkan dikerjakan pada bulan Syawal.
Adapun berbagai macam amalan yang dapat dilakukan selama melakukan iktikaf adalah berzikir, melaksanakan salat lima waktu, mendirikan salat sunnah, serta membaca Al-Qur'an.
Baca juga: Waktu Puasa Syawal 2022 Sisa Berapa Hari? Ini Hukum Melaksanakannya Tidak Berturut-turut
Niat Puasa Syawal
Dikutip dari Tribunkaltara.com, niat puasa yang dapat diucapkan sebelum melaksanakan ibadah puasa di bulan Syawal adalah sebagai berikut.
نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى
Nawaitu Sauma Syahri Syawwal Sunnatan Lillahi Ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”
Melaksanakan Puasa Syawal ganjarannya diibaratkan seperti berpuasa selama 1 tahun.
Hal ini dikarenakan, satu hari puasa di bulan Ramadhan dan puasa di bulan Syawal, diibaratkan seperti berpuasa 10 hari.
Maka seseorang yang melaksanakan puasa Ramadhan selama 30 hari penuh, kemudian ditambah 6 hari di bulan Syawal, ia seperti orang yang berpuasa selama 360 hari, atau sama dengan 1 tahun.
Disebutkan juga bahwa dalam hukum Islan selama 1 tahun terdapat 365 hari, maka dalam satu tahun terdapat 5 hari yang diharamkan untuk menjalankan puasa.
5 hari tersebut ada di 2 hari raya yakni hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta tiga hari tasyrik, tanggal 11, 12, 13 pada bulan Zulhijjah.
Jadi apabila menjalankan puasa Ramadan selama 30 hari dan enam hari di bulan Syawal, maka dikalikan 10 menjadi 360 hari.
Keutamaan Puasa Syawal
1. Puasa sunnah Syawal menjadi penyempurna puasa di bulan Ramadan.
2. Menjadi penyempurna pahala puasa menjadi pahala puasa setahun.
3. Membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadan adalah tanda diterimanya puasa Ramadan kita.
4. Puasa sunnah Syawal sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.
5. Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan tidak terputus.
(*)
Baca juga berita menarik Tribun Kaltara di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.