Liga Champions

Profil Joselu, Bomber Polesan Jose Mourinho yang jadi Pahlawan Real Madrid ke Final Liga Champions

Tayang: Kamis, 9 Mei 2024 18:59 WITA

Editor: Cornel Dimas Satrio

Profil Joselu, Bomber Polesan Jose Mourinho yang jadi Pahlawan Real Madrid ke Final Liga Champions

Twitter / @realmadrid

Selebrasi Joselu ketika mencetak gol untuk Real Madrid ke gawang Bayern Muenchen, pada semifinal leg kedua Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (9/5/2024). (Twitter / @realmadrid)

Baca Selanjutnya:

Link Live Streaming Arsenal vs Man City di Liga Inggris, Tayang Malam Ini Pukul 23.30 WIB

TRIBUNKALTARA.COM - Intip profil Joselu, bomber polesan Jose Mourinho saat masih muda, kini jadi pahlawan Real Madrid ke final Liga Champions saat usia uzur.

Penyerang bernomor punggung 14 milik Real Madrid, mencuri perhatian pada pertandingan semifinal leg kedua Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (9/5/2024).

Saat itu, Real Madrid dalam posisi tertinggal 0-1 oleh Bayern Muenchen yang sempat mengejutkan dengan gol Alphonso Davies pada babak kedua.

Tersisa 9 menit waktu normal berakhir, Penyerang bernomor punggung 14 mengambil tempat untuk menggantikan Fede Valverde.

Selebrasi Joselu dan Vinicius Junior Real Madrid 080524_1 — Selebrasi Joselu dan Vinicius Junior ketika mencetak gol untuk Real Madrid ke gawang Bayern Muenchen, pada semifinal leg kedua Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (9/5/2024). (Twitter / @ChampionsLeague)

Setelah itu, keajaiban tercipta, Real Madrid mampu membalikkan keadaan hingga menutup laga dengan skor 2-1.

Sosok pemain pengganti yang menjelma sebagai pahlawan Real Madrid malam itu adalah Joselu.

Bomber gaek tersebut mencetak gol penyeimbang pada menit ke-88 ketika menyelesaikan tendangan jarak dekat yang memanfaatkan kesalahan kiper Bayern Muenchen, Manuel Neuer.

Magis Joselu berlanjut beberapa menit kemudian, umpan silang Antonio Ruediger berhasil disempurnakan Joselu untuk menjebol gawang Bayern.

Tinjauan VAR mengonfirmasi bahwa Joselu berada dalam posisi onside, sehingga gol untuk Real Madrid sah.

Kemenangan tersebut membuat nama Joselu dielu-elukan publik Santiago Bernabeu.

Tak ada yang menyangka, Real Madrid lolos dari lubang jarum dengan bantuan bomber gaek yang kini berusia 34 tahun.

Sebelumn tampil menjadi pahlawan Real Madrid ke final Liga Champions, nyaris tak ada yang mengenal siapa itu Joselu.

Maklum, penyerang bertinggi badan 191cm tersebut hanya diplot sebagai penghangat bangku cadangan.

Bahkan pelatih Carlo Ancelotti kerap memasukkannya ketika Real Madrid dalam kondisi unggul atas lawan.

Namun, kepercayaan juru taktik Los Blancos itu berhasil dibalas dengan permainan apik dan hasil yang epik, membawa Real Madrid selangkah dengan decimoquinta, alias gelar ke-15 Liga Champions.

Siapa sebenarnya Joselu?

Joselu adalah penyerang yang memperkuat Real Madrid sejak musim panas 2023/2024 dengan status pinjaman.

Musim lalu, Joselu berstatus bomber lokal Spanyol tersubur di La Liga dengan gelontoran 16 gol.

Ia hanya kalah dari Robert Lewandowski yang mengoleksi 23 gol dan Karim Benzema 19 gol.

Sayangnya, meski gacor, Joselu gagal menghindarkan timnya (Espanyol) dari degradasi.

Musim ini, Joselu mendapat panggilan untuk memperkuat Real Madrid secara pinjaman, setelah Los Blancos kehilangan bomber utama, Karim Benzema.

Fakta unik ada dalam diri Joselu, sang pahlawan Real Madrid menuju final Liga Champions 2023/2024.

Joselu lahir di Stuttgart, Jerman, dari orang tua berdarah Spanyol.

Uniknya, Joselu menjadi mimpi buruk bagi raksasa Jerman Bayern Muenchen di Liga Champions, berkat brace menit akhir yang dicetaknya.

"Saya sangat senang, senang atas apa yang bisa saya sumbangkan, karena saya berusaha memanfaatkan momen sebaik-baiknya," ujar Joselu kepada Cadena SER, melansir Football Espana.

Lahir dan bertumbuh di Jerman, Joselu memutuskan bermain sepak bola ke Spanyol.

Ia mengawali petualangannya bersama tim junior Celta Vigo pada 2008.

Bersinar bareng Celta Vigo junior, Joselu mendapat ketertarikan dari Real Madrid, yang memasukkannya ke tim junior Castilla.

Penyerang tengah ini mulai mencetak gol secara reguler bersama Castilla dan pada musim terakhir kejuaraan 2010/11.

Pelatih Real Madrid senior saat itu, Jose Mourinho kepincut dengan bakat yang dimiliki Joselu.

Bahkan sang The Special One meramalkan bahwa Joselu bakal menjadi pemain besar.

Pada akhirnya, Joselu yang belum genap berusia 20 tahun, sudah mendapat kesempatan debut di skuad Real Madrid yang dihuni Cristiano Ronaldo, Kaka, hingga Xabi Alonso.

Enam menit di lapangan pada laga debutnya, Joselu sudah cukup untuk mengukir senyum di wajah Jose Mourinho setelah berhasil mencetak gol perdana untuk Real Madrid.

Sayangnya, Real Madrid tak berani mengandalkan pemain muda untuk tampil di skuad utama secara terus-menerus, sehingga, Joselu harus dilepas ke klub lain.

Pada 2012, Joselu dijual ke klub Bundesliga, Hoffenheim dan beberapa kali berganti klub.

Ia juga pernah merasakan atmosfer Premier League bersama Stoke City maupun Newcastle United.

Tetapi Joselu tak benar-benar bersinar di sejumlah klub tersebut.

Saat usianya menginjak kepala 3, Joselu memutuskan pulang kampung ke Spanyol dan tak berpikir akan memenangkan trofi penting di sisa kariernya.

Peruntungannya berubah ketika Real Madrid meminjamnya dari Espanyol untuk mengisi kekosongan penyerang utama.

Meskipun kerap berganti-ganti klub, Joselu tetap menyimpan Real Madrid dalam hatinya.

Itu terbukti ketika Joselu merelakan waktu untuk menyaksikan secara langsung final Liga Champions antara Real Madrid melawan Liverpool di Paris.

Joselu benar-benar menjadi penggemar Los Blancos, yang girang dari bangku penonton ketika menyaksikan Real Madrid juara Liga Champions.

Kini, Joselu bisa mengangkat decimoquinta sebagai protagonis Real Madrid.

Kisah luar biasa dari Joselu yang berusia 34 tahun, hati Blanco yang akhirnya mengambil Realnya

Musim ini dengan status sebagai pelapis, Joselu tetap menunjukkan kontribusi penting di Real Madrid.

Joselu telah mencetak 16 gol di semua kompetisi dari 26 penampilan.

Di La Liga, Joselu berhasil mengoleksi 9 gol, sedangkan di Liga Champions, ia sejajar dengan Vinicius Junior dan Rodrygo dalam hal mencetak gol yaitu 5.

Setelah memenangkan La Liga pertamanya baru-baru ini, Joselu kini bermimpi untuk meninggalkan jejaknya di Panggung Eropa.

Ia ingin mewujudkan mimpinya juara Liga Champions bersama Real Madrid.

Selain itu, Joselu tinggal mencetak hat-trick lagi untuk menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions.

Dia mencetak rata-rata satu gol setiap 54 menit di Liga Champions, dan satu gol setiap 119 menit sepanjang musim secara keseluruhan, menjadikannya pemain Real Madrid paling mematikan secara statistik musim ini.

"Tidak diragukan lagi, pada akhirnya, mencetak dua gol di semifinal yang memberi Anda tempat di final bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan oleh semua orang.

Malam seperti hari ini bahkan bukan bagian dari mimpimu. Ketika wasit meniup peluit akhir, saya merasa sangat senang, terutama terharu," ungkapnya.