PLN Kaltimra

PLN Bersama Ditjen Gatrik Sinergi Kendalikan Perubahan Iklim pada Subsektor Pembangkit Listrik

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menyampaikan, pemerintah sangat serius dalam memitigasi perubahan iklim.

Editor: Amiruddin
HO/PLN
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu (kiri) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) menunjukkan nota kesepahaman untuk kerja sama terkait tata kelola satu data pengendalian perubahan iklim subsektor pembangkit tenaga listrik. Kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pemerintah dengan PLN dalam upaya menurunkan emisi guna mencapai net zero emission tahun 2060. 

Ke depannya, PLN dan Ditjen Gatrik juga dapat mengembangkan fitur lainnya guna meningkatkan tata kelola perubahan iklim.

"Dengan kolaborasi ini akan meningkatkan tata kelola mitigasi perubahan iklim yang semakin komprehensif," ucap Darmawan.

 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menyampaikan sambutan dalam acara peringatan Hari Bumi yang diselenggarakan di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, Rabu (08/05). Dirinya mengatakan, kerja sama antara PLN dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan semakin memperkokoh kolaborasi dalam upaya mengendalikan perubahan iklim pada subsektor ketenagalistrikan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat menyampaikan sambutan dalam acara peringatan Hari Bumi yang diselenggarakan di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, Rabu (08/05). Dirinya mengatakan, kerja sama antara PLN dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan semakin memperkokoh kolaborasi dalam upaya mengendalikan perubahan iklim pada subsektor ketenagalistrikan. (HO/PLN)

 

Baca juga: Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik di IKN, PLN Tambah 7 SPKLU Tersebar di Kalimantan Timur

Berkaitan dengan upaya memitigasi perubahan iklim, Darmawan mengutarakan, PLN bersama Pemerintah telah menerbitkan Rencana Usaha Penambahan Tenaga Listrik (RUPTL) terhijau sepanjang sejarah yang telah diselaraskan dengan Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Di dalam RUPTL terbaru, penambahan pembangkit baru di Indonesia pada tahun 2040 akan berasal dari energi baru terbarukan sebesar 75?n 25 % sisanya berbasis pada gas.

Hal ini sejalan dengan peta jalan transisi energi guna mencapai Net Zero emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.

”Ini adalah tantangan besar.

Hari ini, saya harus memberitahu semuanya, bahwa bumi sedang memanas dan kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca dan PLN berkomitmen penuh untuk melakukan hal tersebut,” tutup Darmawan.

(Adv)

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved