Viral di Medsos

Petisi Tolak Pembangunan Beach Club Gunungkidul Ramai, Raffi Ahmad Ungkap Mundur dari Proyek

Presenter Raffi Ahmad mundur dari pembangunan beach club di kawasan bentang alam karst Gunungkidul, Yogyakarta usai viral petisi tolak proyek tersebut

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
@raffinagita1717/@walhijateng
Presenter kondang Raffi Ahmad menarik dari dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta usai ramai petisi penolakan. 

TRIBUNKALTARA.COM - Suami Nagita Slavina, Raffi Ahmad sekaligus presenter kondang tanah air mengaku mundur dari proyek beach club Gunungkidul.

Sebelum mundur dari proyek ini, telah viral petisi tentang penolakan pembangunan sebuah beach club di Gunungkidul, Yogyakarta.

Dalam petisi tersebut tertulis pemerintah menyebut pembangunan tersebut belum memiliki perizinan.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi juga mengatakan bahwa proyek ini belum memiliki Analisis Dampak Lingkungan ( Amdal ).

Organisasi peduli lingkungan Walhi Yogyakarta menyebut dampak negatif dari pembangunan resort ini bisa berupa kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor.

Tidak hanya itu, proyek ini juga disebut menabrak Permen ESDM No 17/2012 yang mengatur tentang penetapan bentang alam karst.

Erigo bersama Raffi Ahmad sukses pecahkan rekor penjualan sebesar 5 Milyar dalam waktu kurang dari 10 menit dalam sesi live streaming di Shopee Live.
Presenter Raffi Ahmad mundur dari proyek pembangunan beach club di Gunungkidul, Yogyakarta. (Istimewa)

Ayah dari dua anak ini, menyadari bahwa proyek tersebut belum sejalan dengan peraturan yang berlaku.

Hal tersebut diutarakan oleh Raffi Ahmad lewat akun Instagram pribadinya @raffinagita1717 pada Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Raffi Ahmad Investasi Bangun 300 Villa Mewah, Resort dan Spa di Pantai Krakal Gunung Kidul

"Pada momen ini saya ingin menyampaikan pernyataam terkait berita yang sedang ramai dibicarakan terkait proyek di Gunungkidul."

"Saya sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum, saya juga mengerti bahwa terdapat beberapa kekhawatiran dari masyarakat terkait proyek ini yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku," ujar Raffi Ahmad.

Presenter kondang itu memutuskan untuk menarik diri dari proyek, karena tidak ingin melanggar aturan yang berlaku.

Menurut Raffi, prinsip bisnisnya adalah harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan saya dalam proyek ini.

Bagi saya, apa pun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia terutama harus dapat memberikan manfaat yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia," tegas Raffi Ahmad.

Raffi mengatakan tidak ingin melanjutkan proyek yang dinilai dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan juga lingkungan.

Ia menambahkan bahwa dirinya ingin apa yang dijalankan dapat bermanfaat untuk sekitar.

Putra sulung Amy Qanita ini berharap pernyataannya itu dapat menjawab isu yang beredar.

"Jika hal ini memang belum memberikan manfaat serta menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan, saya akan menarik diri dari projek ini."

"Dan saya berharap pernyataan yang saya sampaikan dapat memberikan kejelasan terkait berita ini."

"Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya dari rekan-rekan semua," tutup Raffi.

Baca juga: Siapa Bayi Lily? Balita Perempuan Hadir di Keluarga Raffi Ahmad dan Nagita, Kesayangan Rafatar

Meskipun begitu, sejumlah netizen mengajak untuk tetap mengawal isu ini.

Mereka berpendapat, jangan sampai nantinya hanya Raffi Ahmad yang menarik diri, namun proyek pembangunan tetap berjalan.

Isi Petisi Penolakan Pembangunan Beach Club

Petisi penolakan pembangunan resort Raffi Ahmad di Kabupaten Gunungkidul muncul di laman Change.org oleh Muhammad Raafi dengan judul 'Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul' yang diunggah pada 21 Maret 2024.

Adapun isi dari petisi tersebut adalah sebagai berikut:

Meskipun sama-sama Raffi, saya nggak sepakat dengan rencana Raffi Ahmad membangun resort di Gunungkidul. Katanya bakal jadi beach club terbesar di Indonesia.

Jujur, waktu dengar Gunungkidul mau dibangun resort, saya lumayan seneng. Ada tempat nginep kalau wisata ke Gunungkidul. Dan pemandangan di Gunungkidul itu indah banget loh.

Tapi setelah tahu info pembangunan resort ini lebih jauh, ternyata dampak negatifnya ngeri juga ya. Pembangunan proyek Raffi Ahmad ini termasuk dalam Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu. Itu kawasan lindung geologi. Yang harusnya nggak boleh dibangun apa-apa.

Kata WALHI Jogja, dampak negatif pembangunan resort di Gunungkidul berupa: kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor.

Sebagai warga Jogja, saya lihat sekarang Gunungkidul udah krisis air. Kalau resort dibangun, nanti malah makin parah krisis airnya.

Kok bisa sih Bupati Gunungkidul Sunaryanta kasih izin bangun resort? Padahal kata WALHI Jogja, proyek itu belum ada Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) nya.

Kalau resort itu dibangun, pastinya yang banyak dapat keuntungan adalah investor dan pengusaha. Masyarakat cuma dapat yang nggak enaknya aja.

Baca juga: Didukung Raffi Ahmad, Perolehan Suara Jeje Govinda Masih Belum Banyak: Lumayan Lah Urutan Kedua

Makanya lewat petisi ini, saya meminta rencana pembangunan proyek resort dan beach club di Gunungkidul dibatalkan.

Saya juga meminta Bupati Gunungkidul Sunaryanta untuk memperketat pemberian izin hotel dan resort. Apalagi yang mau dibangun di kawasan bentang alam karst yang harusnya dilindungi.

Cah Jogja dan kawan-kawan yang peduli lingkungan, tolong dukung dan sebarkan petisi ini ya.

Harusnya sih kalau kita bersuara bersama-sama, pembangunan resort yang nggak ada izin AMDAL nya ini bisa distop

Salam,

Raafi

(*)

Baca berita menarik Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved