Liga 1

Apa Itu Salary Cap? Jajaran Sadikin Aksa di PSM Makassar Nyatakan Dukungan Jelang Liga 1

Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.

Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
PSM Makassar. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

Sudah sepatutnya kerja sama terbangun dengan baik antara LIB dengan klub Liga 1.

"Memang harus terus terjalin kerja sama yang baik antara operator liga dalam hal ini LIB dengan klub peserta kompetisi," tutur pria akrab disapa Sule ini.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan, penerapan salary cap ini merupakan antisipasi operator kompetisi yang berencana menambah kuota pemain asing di Liga 1 musim depan.

 

FOTO Bos PSM Makassar Sadikin Aksa. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.
FOTO Bos PSM Makassar Sadikin Aksa. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1. (Kolase TribunKaltara.com/Instagram @psm_makassar dan PT LIB)

Baca juga: Agen Bocorkan Masa Depan Kenzo Nambu di PSM Makassar, Bagaimana Nasib Victor Mansaray di Liga 1?

Setiap tim juga dikenai deposit yang akan dijamin oleh pemilik klub sendiri.

"Iya, nanti kita memang akan membuat seperti (salary) cap.

Ada yang namanya deposit dari klub-klub yang menjadi seperti guarantee letter (surat jaminan) dari pemilik klub sendiri," terangnya.

Ia menuturkan, pihaknya bakal bekerja keras membantu pengelolaan finansial tim peserta Liga 1.

"Kita lagi merancang kayaknya yang akan kita gunakan adalah financial control," tuturnya.

Tapi pembatasannya ( salary cap ) itu tetap ada," tandasnya.

Sementara Pengamat Sepak Bola Toni Ho menilai, kebijakan pembatasan gaji akan mengendalikan harga pemain sepak bola Indonesia.

Ia melihat selama ini harga pemain naik gila-gilaan.

Penyebabnya, pembinaan sepak bola tidak menghasilkan pemain bagus.

Makanya, klub berusaha memperoleh pemainnya pilarnya meski harga tinggi.

"Karena pembinaan kita kurang menghasilkan stok (pemain) bagus, seandainya banyak stok bagus dari akademi, kita kelebihan pemain. Kalau jual mahal, langsung dilepas," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved