Euro 2024

"Football is Coming Home" Menggema Usai Inggris Pastikan Tiket Final Euro 2024, Ini Maknanya

Kalimat "football is coming home" menggema usai Inggris pastikan tiket final Euro 2024.

Twitter/@England
Selebrasi pendukung Inggris atas keberhasilan timnya ke final Euro 2024 usai menaklukkan Belanda di semi final, Kamis (11/7/2024) dini hari WIB. (Twitter/@England) 

TRIBUNKALTARA.COM - Kalimat "football is coming home" menggema usai Inggris pastikan tiket final Euro 2024.

Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris dijadwalkan pada Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB.

Ungkapan "football is coming home" kembali disuarakan seiring kesuksesan Timnas Inggris yang kembali masuk final di Euro edisi kali ini.

The Three Lions menembus partai puncak dua kali beruntun.

Sayangnya di Euro 2020, Inggris takluk dari Italia.

Bagi yang belum tahu makna ungkapan football is coming home, berikut ulasan TribunKaltara.com yang disadur dari beberapa sumber.

Berdasarkan goal.com, kata tersebut merupakan refrain dari lagu yang digubah pada 1996, dengan judul ‘Three Lions’, dirilis oleh komedian David Baddiel dan Frank SKinner, dan band asal Liverpool - Lightning Seeds.

Baca juga: Spanyol Incar Trofi Euro 2024 Hadapi Inggris, Target Lamine Yamal Cetak Gol Kado Sweet Seventeen

Lagu itu dirilis 30 tahun setelah Inggris juara di Piala Dunia 1966 dan beberapa bulan sebelum mereka menjadi tuan rumah Euro 1996. Dengan judul ‘Three Lions’, judul lagu itu memang sama dengan julukan timnas Inggris.

Refrain ikonik itu memiliki arti harafiah bahwa sepakbola kembali ke Inggris, di mana permainan itu ditemukan. Sebagai dampaknya, jika mereka memenangkan Piala Dunia, trofi itu akan kembali ke tempat kelahirannya yang sakral.

Sementara asal muasal sepakbola masih jadi perdebatan - bahkan kabarnya Tiongkok lebih dulu menemukan permainan ini - lembaga resmi sepakbola pertama didirikan di Inggris. Asosiasi Sepakbola berdiri sendiri setelah memisahkan diri dari Rugby, tepatnya pada 1863.

Head to head Spanyol vs Inggris

Simak ulasan head to head Timnas Spanyol vs Inggris dalam perebutan juara Euro 2024.

Sebelumnya Spanyol lebih dulu mengamankan tiket final Euro 2024 setelah mengalahkan Prancis dengan skor 2-1.

Lalu Inggris menyusul Tim Matador dengan skor identik (1-2) saat menghadapi Belanda pada Kamis (11/7) dinihari tadi.

Bahkan baik Inggris maupun Spanyol mendapatkan skor 2-1 dengan cara yang sama, yakni comeback.

Inggris lebih dramatis. Pasalnya pertandingan hampir berakhir imbang 1-1 setelah gol kilat Xavi Simons (7') dan penalti Harry Kane (18') bertahan jelang pertandingan usai.

Namun pemain pengganti The Three Lions, Ollie Watskins sukses menjadi pahlawan Inggris setelah nyekor di menit 90.

Pertemuan Spanyol vs Inggris akan menjadi final paling ideal untuk Euro 2024 edisi kali ini.

Secara head to head, kedua tim memang saling sikut.

Namun Timnas Inggris lebih unggul empat kemenangan ketimbang Spanyol.

Dikutip dari 11v11, Inggris telah memenangkan 14 pertandingan dalam 27 pertemuan mereka dengan Spanyol.

Sementara Spanyol telah mengantongi 10 kemenangan. Dan tiga lainnya berakhir imbang.

Untuk ajang Euro, Inggris dan Spanyol baru dipertemukan lagi sejak perempat final 1996.

Kala itu, Inggris berhasil menang atas Spanyol lewat adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang tanpa gol.

Head to head Spanyol vs Inggris

Secara head to head, Inggris lebih banyak unggul ketimbang Spanyol.

Namun head to head adalah catatan statistik di atas kertas. Seluruh pertandingan tetap akan ditentukan dalam lapangan akhir pekan ini.

Tim Matador tetap wajib mewaspadai hasil ini, pasalnya sebelum Euro 2024 ini digelar, Opta menganalisis Inggris akan keluar sebagai juaranya.

Peluang Inggris menjadi juara Euro 2024 mencapai 19,9 persen. Paling tinggi ketimbang Jerman (12,4 persen) atau Spanyol (9,6 persen) yang berada di bawah mereka.

Dilihat dari perjalanan Spanyol maupun Inggris menuju final Euro 2024, La Furia Roja memang lebih mulus.

Spanyol mencatatkan rekor menyapu bersih seluruh pertandingan sejak fase grup hingga babak gugur.

Sementara Inggris mengandalkan keberuntungan sejak fase grup.

Anak asuh Southgate bahkan lolos sebagai juara Grup C hanya dengan satu kemenangan. Dua laga lainnya berakhir imbang.

Lalu memasuki babak gugur, Inggris tak pernah menang lebih dari satu gol.

Tercatat hanya menang 2-1 atas Slowakia. Lalu imbang 1-1 dengan Swiss hingga beradu penalti (5-3). Dan terakhir menang dramatis atas Belanda, 2-1.

Meski dilihat dari pola permainan Inggris mulai meningkat pada babak semifinal. Namun kekuatan Harry Kane cs masih tak konsisten.

Secara logika, Spanyol lebih superior menyegel gelar juara Euro keempat mereka tahun ini.

Terlebih La Roja memiliki pemain bintang Lamine Yamal yang digadang-gadang memiliki keajaiban.

Namun Luis De La Fuente tak bisa meremehkan keberuntungan Inggris jika tak ingin terjegal di waktu yang genting.

Seluruh catatan kemenangan Spanyol akan tercoreng dan runtuh jika tak membawa pulang trofi Piala Eropa dari Jerman.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved