Kabar Artis
Saaih Halilintar Dihujat Gegara Konten Lepas Lovebird ke Alam Bebas, Netizen Sebut Aksinya Agak Laen
Keluarga Gen Halilintar, Saaih Halilintar dihujat di sosial media usai aksinya melepasliarkan burung lovebird di alam bebas, netizen sebut agak laen.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM - Saaih Halilintar dihujat netizen gegara melepaskan lovebird ke alam bebas.
Hal ini berawal dari konten Saaih Halilintar yang diunggah di sosial media TikTok miliknya @saiihalilintar, pada Senin (8/7/2024).
Dalam video berdurasi 23 detik tersebut, terlihat Saaih sedang berlari di sebuah trotoar dan berhenti di depan penjual burung.
Saat itu, ia mengenakan baju tanpa lengan berwarna hitam dan celana pendek putih.
Saaih kemudian tampak merogoh saku celana pendeknya dan mengeluarkan selembar uang yang diduga sebesar Rp 50.000.
Ia lalu membeli seekor burung lovebird dan memberikan uangnya kepada si penjual.
Usai membeli, Saaih membelai lembut burung tersebut dan kemudian ia lepaskan.

Baca juga: Harus Hadapi Petugas Pajak Imbas Konten YouTube Atta Halilintar, Tompi: Ini Kebodohan Konten Kreator
Burung tersebut tampak terbang tinggi sesaat setelah dilepaskan oleh Saaih.
Sang penjual burung melihat ke arah Saaih dan sekilas memandangi burung yang baru saja diterbangkan.
Saaih kemudian meneruskan berlari setelah berpamitan kepada penjual burung.
Warganet menyindir sikap anak-anak Gen Halilintar ini 'agak laen'.
Dikutip dari BangkaPos.com, beberapa komentar kritik dan kecaman dari netizen diantaranya sebagai berikut:
"Agak laen emang keluarga sarimi ini," ujar salah seorang netizen.
"Kalau burung Love Bird di lepas biasanya juga dia balik lagi ke sangkarnya karena situ ada makanan," komentar yang lain.
"Burung Love Bird kalo dipelas mlah kemungkinan bisa mati krna dia GK bisa cari makan sendiri," sahut warganet lain.
"Seminggu kemudian kalo loverbird nya ga di ambil orang udh pasti bakalan mati kalo di alam bebas."
Beragam komentar tersebut menyayangkan apa yang dilakukan oleh Saiih Halilintar, lantaran burung lovebird diduga tidak bisa mencari makanannya sendiri dan berpotensi mati jika dilepas di alam bebas.
Alasan Lovebird Tak Bisa Hidup di Alam Bebas
Mengutip dari Kompas.com, Pengamat burung dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rury Eprilurahman mengungkapkan pendapatnya soal aksi Saaih Halilintar.
Berdasarkan analisis pengamat dengan spesialisasi Sistematika Hewan dan Ornitologi ini, anggota keluarga Gen Halilintar tersebut salah memilih jenis burung bila ingin melepas-liarkannya di alam bebas, sebab lovebird bukan satwa asli Indonesia.
“Sebaiknya lovebird tidak dilepas di alam liar karena bukan burung asli Indonesia. Setahu saya lovebird dari Afrika dan Madagaskar. Burung tersebut khusus diimpor dan diperjualbelikan untuk hewan peliharaan,” ujar Rury ketika usai dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2024).
Baca juga: Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Resmi Bertunangan, Berencana Menikah dalam Waktu Dekat
Menurut Rury, burung lovebird sebenarnya bisa dilepas di alam liar, namun tergantung lokasinya.
Jika burung tersebut dilepas di wilayah dengan pasokan makanan cukup, maka ia akan mampu bertahan hidup.
"Tapi jika dilepas di perkotaan maka kemungkinan burung tersebut akan kembali ke lokasi pedagang burung, atau mencari burung-burung serupa yang dipelihara warga,” jelas Rury.
Lebih lanjut, Rury menjelaskan bahwa kebanykan burung lovebird memakan biji-bijian, namun terkadang juga makan buah dan makanan pendamping lain.
Burung dengan ciri khas paruh bengkok itu punya sifat suka menggerogoti kayu untuk mengasah paruhnya supaya tidak overgrow atau tumbuh terlalu panjang.
Apabila burung lovebird mampu bertahan hidup setelah dilepasliarkan, hewan ini akan menjadi spesies asing invasif.
Dampak dari Melepasliarkan Lovebird
Peneliti LIPI, Siti Nuramaliati Prijono mengatakan, jika lovebird dilepas di habitat yang cocok, maka keberadaannya akan mengancam keberadaan beberapa spesies burung lokal.
Hal itu karena burung lovebird akan menguasai wilayah barunya, merebut sumber pakan utama dari spesies lokal, bahkan cenderung mengambil alih sarang sarang burung lokal tersebut.
"Jadi, niat baik kita justru mengancam kelestarian plasma nutfah asli Indonesia," kata Siti melalui pernyataan tertulis kepada Kompas.com.
Sementara itu, apabila burung lovebird dilepas di habitat yang tidak sesuai, maka burung tersebut akan sulit bertahan hidup dan akhirnya mati karena tidak menemukan pakan yang biasa mereka peroleh di kandang penangkaran.
"Bahkan burung lovebird bisa dimakan hewan-hewan predator seperti kucing, musang, anjing, burung elang dan sebagainya," jelas dia.
Kekhawatiran lain bila burung lovebird dilepas ke alam adalah bila burung tersebut membawa penyakit yang bisa menularkan penyakit sehingga bisa mengancam spesies-spesies lokal.
(*)
Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.