Opini
Bank Indonesia Perkuat Jejaring UMKM Lokal di Kaltara
Sendirian hanya sedikit yang dilakukan, bersama bisa lakukan banyak hal”. Kebersamaan menjadikan kita lebih besar dan lebih makmur.
Karena itu ia membutuhkan; bahan baku, tenaga kerja dan bahan pembantu.
Dampak dari pemanfaatan itu akan meningkatkan nilai tambah. Bukan hanya penciptaan lapangan kerja tetapi juga peningkatan pendapatan dan kemakmuran.
Lalu, mengapa UMKM di Jawa, Bali dan Madura lebih antusias tumbuh?
Itu tidak bisa dipisahkan oleh ketersediaan bahan baku dan permintaan pasar. Berbeda dengan realitas kita di Kalimantan.
Di hamparan Pulau yang luasnya 5 kali lipat Jawa ini, simpul ekonomi kerakyatan masih kalah pamor dengan sektor pertambangan.
Kendala yang dihadapi bukan hanya keterbatasan input tetapi juga pasarnya sempit.
Karena penduduknya sedikit. Pulau yang luas ini hanya dihuni oleh sekitar 15 juta jiwa atau seper-sepuluh penduduk Jawa.
Keterbatasan lain adalah tanah di Kalimantan kurang subur sehingga tidak mampu sediakan bahan baku yang melimpah.
Namun kita paham bahwa, Kalimantan dikaruniai sumberdaya hutan dan tambang yang melimpah.
Tak tertandingi!. Sayangnya 4 dasa warsa terakhir karunia itu terus menyusut.
Baca juga: Omset UMKM Selama 4 Hari di Paras Perbatasan Capai Rp138 Juta Lebih, HUT ke-25 Kabupaten Nunukan
Dimulai dari pemanfaatan kayu oleh lebatnya hutan, kini sudah langka. Kayu mahal.
Disusul eksplorasi minyak bumi dan saat ini juga mengering. Lalu gas alam juga kembang kempis. Masuklah kita pada fase batubara yang sedang menggila.
Pertanyaan besar kita semua, jika batubara juga habis, apalagi apalagi yang bisa kita jual?. Betul bahwa, ada provinsi yang tambangnya besar namun UMKMnya juga subur, yaitu Kaltim.
Dalam konteks jaring pengaman ekonomi, Kaltim lebih baik dibanding 4 provinsi yang lain.
Faktanya Kalsel dan Kaltara tambang batubara masih jadi andalan. Sementara UMKMnya masih tertinggal. Jauh dibawah Kaltim.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Margiono-News.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.