Marak Uang Palsu Jelang Pilkada, Bankaltimtara KTT Tegaskan Tana Tidung Aman dari Peredaran Upal

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Menjelang Pemilu ataupun Pilkada marak ditemukan peredaran uang palsu( Upal ) di berbagai daerah di Indonesia, namun tidak dengan Kabupaten Tana Tidung.

Disampaikan Pemimpin Bankaltimtara Kantor Cabang Tana Tidung, Agus Setiawan kepada TribunKaltara.com sejak Pemilu hingga menjelang Pilkada serentak 2024 peredaran uang palsu tidak pernah ditemukan di Kabupaten Tana Tidung.

"Kalau uang palsu selama  Pileg sampai hari ini menjelang Pilkada kami tidak ada menemukan di area pelayanan Bankaltimtara Cabang Tana Tidung sama sekali tidak ada," ujar Agus Setiawan, Senin (2/9/2024).

Ia mengungkap, sejak ia bertugas di Bankaltimtara cabang Tana Tidung tahun 2022 hingga sekarang tahun 2024, ia tidak pernah mendapat adanya temuan uang palsu di Kabupaten Tana Tidung.

Baca juga: Tindaklanjut Kasus Pencetak Upal, Kejari Malinau Terima Pelimpahan Dua Tersangka Pemalsuan Rupiah

"Untuk KTT itu termasuk aman, mulai dari tahun-tahun sebelumnya sejak saya di sini tahun 2022 sampai saat ini tidak pernah ditemukan peredaran uang palsu baik itu di masalah Pilkada atau pun tidak," ungkapnya.

Ia menjelaskan uang palsu akan dengan mudah terdeteksi saat dilakukan verifikasi, meskipun begitu pihak Bank KaltimTara  tidak bisa memutuskan uang tersebut palsu atau asli.

"Kalau kami proses setoran dan verifikasi itu jelas kelihatan uang palsu itu, kalau ada pun kita tidak bisa langsung mengklaim bahwa itu palsu," jelasnya.

Ia menambahkan yang dapat memastikan keaslian atau tidaknya dari uang yang diduga palsu hanya dapat dilakukan Bank Indonesia ( BI ).

"Posisinya kan kita terima saja kami cek lah terlebih dahulu yang bisa memastikan palsu itu kan di BI mekanismenya kan memang seperti itu jadi kami hanya mengindikasikan saja," tambahnya.

Ia juga mengatakan baik Bank KaltimTara cabang Tana Tidung hingga Bank Indonesia sudah melakukan edukasi pemahaman mata uang rupiah.

"Untuk pencegahan dengan sosialisasi ke masyarakat pasti sering kami lakukan, jadi sempat ada OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ) datang, beberapa waktu lalu  BI juga ada datang untuk sosialisasi mengenai cinta, bangga dan paham rupiah kepada masyarakat," katanya.

Tidak hanya kepada masyarakat umum, sosialisasi juga dilakukan kepada siswa-siswi yang ada di sekolah-sekolah di Kabupaten Tana Tidung.

"Ada juga teman-teman prospek customer kami datang ke pelaku usaha kami sampaikan seperti apa itu rupiah itu yang biasa kami lakukan untuk edukasi ke pelaku usaha dan masyarakat termasuk ke sekolah-sekolah," terangnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan selama masa persiapan Pilkada transaksi keuangan baik dari Partai Politik maupun Calon Kepala daerah masih normal.

"Kalau perputaran uang menjelang Pilkada normal aja tidak ada yang signifikan pergerakannya," ungkapnya.