Berita Tarakan Terkini

Satu Pasien Suspek Cacar Monyet di Tarakan Dinyatakan Negatif, Usai Dilakukan Uji Laboratoium 

Setelah diperiksa di uji laboratorium, satu pasine suspek cacar monyet atau monkeypox di Tarakan Kalimantan Utara dinyatakan negatif.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala Dinkes Kota Tarakan, dr.Devi Ika Indriarti. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Hasil pemeriksaan satu sampel Suspek cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Tarakan, Kalimantan Utara  dinyatakan negatif

"Hasil laboratorium terhadap satu pasien yang suspek cacar monyet kemarin adalah negatif," ungkap Kepala Dinkes Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, Senin (16/9/2024).

Diketahui awal September lalu, Dinkes Tarakan telah mengirimkan pemeriksaan sampel pasien yang suspek cacar monyet ke laboratorium. Kemudian sampel tersebut diperikas di uji laboratoium dan negarif.

Dengan hasil negatif ini, Dinkes Tarakan imbau masyarakat Tarakan tidak perlu khawatir dan sampai saat ini aman dari penyebaran cacar monyet.

Baca juga: Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian? Begini Penjelasan Kepala Dinkes Tarakan, Disiapkan Vaksin

"Kami imbau masyarakat tidak usah panik dan khawatir karena hasil pemeriksaan terhadap pasien suspek cacar monyet tersebut adalah negatif," ujarnya.

dr Devi Ika Indriarti mengatakan, untuk sampel diperiksa kemarin tidak dirilis resmi karena masih berstatus suspek. Definisi suspek sendiri adalah belum tentu hasilnya positif dan masih perlu pembuktian lewah uji laboratorium.

"Suspek itu belum berarti dia positif cacar monyet, namun suspek itu menunjukkan ciri-cirinya seperti cacar monyet sehingga perlu dipastikan apakah yang bersangkutan itu terjangkit virus cacar monyet atau tidak," beber dr.Devi Ika Indriarti.

Setelah menunggu kurang lebih dua pekan, satu sampel suspek tersebut dinyatakan hasilnya pasien hanya menderita cacar biasa.

dr Devi Ika Indriarti menceritakan  kronologis satu orang pasien kemarin sempat diduga atau suspek Monkeypox diimana, diketahui sebelumnya pernah bepergian dari suatu wilayah. Meski demikian pihaknya kemarin tidak mendetailkan wilayah asal bepergian pasien suspek tersebut.

Baca juga: Waspada Penularan Cacar Monyet, Dinkes Tarakan Tetap Lakukan Pemeriksaan Sampel

“Langkah yang kami kemarin, sebagai pencegahan jangan sampai masuk ke Tarakan, maka ketika ada suspect diperiksa sampelnya, dikirim dan dilakukan perawatan untuk memperbaiki keadaannya,” terangnya.

Saat itu masih status suspek, sehingga tidak didetailkan informasinya untuk menghindari stigma di masyarakat yang belum siap menerima informasi Monkeypox.

“Jadi kami sampaikan kemarin terduga, suspek. Kami sampaikan ke masyarakat, sekarang eranya sosmed, hati-hati menerima berita, jangan menelan mentah-mentah kemudian menjauhi orang yang belum tentu positif, padahal masih terduga tapi dijauhi,” ujarnya.

Ia melanjutkan pihaknya tetap melakukan langkah kewaspadaan dini dan semua prosedur sudah dijalankan. Pengobatan kepada pasien juga sudah dilakukan termasuk sosialisasi.

“Jadi kemarin satu sampel diperiksa. Ciri-cirinya sama seperti cacar. Cuma kan, bentuknya beda. Lebih besar dari cacar, ada perbedaannya. Tapi tidak menutup kemungkinan juga itu cacar biasa karena virus kan itu, bisa berbeda bentuk pada orang, zaman dulu beda bisa bentuk bitnik kecil ada airnya. Sekarang ada cacar dengan korengnya atau lukanya lebih lebar. Makanya saat ditemukan langsung diperiksa sampelnya,” jelasnya.

Ia menegaskan lagi Monkeypox awalnya adalah penularan dari monyet ke monyet dan belakangan berkembang dari manusia ke manusia. Perkembangan penyakit ini, masyarakat harus tetap waspada. 

Ilustrasi Cacar Monyet.
Ilustrasi Cacar Monyet. (Shutterstock.com via Kompas.com)

“Tidak menutup kemungkinan pasti masih ada  lagi virus baru. Apalagi dengan bebasnya bepergian keluar negeri, ke kota lain tetap waspada, menjaga diri, kalau sakit jangan keluar rumah. Karena daya tahannya turun, mudah terkena penyakit. Penyakit kan ada di mana-mana,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved