Advertorial
Cegah Penyakit Diare pada Sapi, Karantina Kaltara Lakukan Pemantauan
Karantina Kaltara melakukan kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara, ini tujuannya.
TRIBUNKALTARA.COM – Bovine Viral Diarrhea merupakan penyakit diare pada sapi yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi siginifikan pada industri peternakan.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina Indonesia Nomor 7198 tahun 2024 tentang Pedoman Pemantauan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2024 ditetapkan bahwa target pemantauan HPHK prioritas yaitu Bovine Viral Diarrhea.
Pada tanggal 30 September sampai 31 Oktober 2024, Karantina Kaltara melakukan kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam pelaksanaan pemantauan Daerah Sebar HPHK, dilakukan pengambilan sampel terhadap serum darah pada sapi di Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan.

Baca juga: Karantina Kaltara Pantau Sebaran OPTK di Lapangan
Ketua tim pemantauan, Rifqi Faisal Luthfi mengungkapkan bahwa tujuan pemantauan daerah sebar HPHK yaitu sebagai bahan kajian dalam rangka pengambilan kebijakan terhadap penetapan HPHK, penetapan area, tindakan karantina berbasis risiko, dan lalu lintas media pembawa serta melengkapi penyusunan peta sebaran HPHK.
"Selain melakukan kegiatan pengambilan sampel, kami juga bersinergi dengan dinas yang membidangi kesehatan hewan untuk memberikan edukasi terkait biosekuriti ke peternak," ujar Rifqi.
Sementara itu, secara terpisah Obing Hobir Asari selaku Kepala Karantina Kalimantan Utara menyampaikan adanya kegiatan pemantauan diharapkan dapat menjadi data informasi yang bermanfaat.
"Harapan kami nantinya data yang didapat bisa saling melengkapi antara data dari Balai Veteriner, dan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai program tindakan pencegahan penyakit pada ternak," jelas Obing.
Dalam pelaksanaan pemantauan Karantina Kalimantan Utara melakukan koordinasi dengan Balai Veteriner Banjarbaru, serta dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kesehatan hewan.
"Sinergi kami lakukan untuk meningkatkan pencegahan penyebaran HPHK di wilayah Kaltara," pungkas Rifqi.
(Adv)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.