Profil Merry Riana, Pebisnis dan Motivator yang Ditunjuk AHY Jadi Staf Khusus Menko Infrastruktur

TRIBUNKALTARA.COM - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melantik pebisnis, penulis, sekaligus motivator Merry Riana sebagai Staf Khusus Menko Infrastuktur.

Pria yang akrab disapa AHY ini berharap Merry bisa membantu menyampaikan kepada masyarakat tentang membangun infrastuktur wilayah Indonesia.

"Saya minta menjadi salah satu staf khusus Menko yang saya harapkan bisa membantu menceritakan kepada masyarakat luas di dalam dan luar negeri," kata AHY di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2024).

"Apa yang Indonesia lakukan tentunya dalam konteks infrastruktur di seluruh wilayah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga menyejahterakan rakyat," sambungnya.

Penunjukkan itu disampaikan saat AHY hadir di acara Inspira Fest yang digelar oleh Merry Riana.

AHY mengatakan Merry dapat menyebarkan informasi secara luas kepada masyarakat, tidak hanya pencapaian tetapi segala tantangan yang dihadapi saat ini. 

Baca juga: Bocoran Kabinet Prabowo-Gibran, AHY dan Cak Imin Dapat Jatah Menko, PDIP Kebagian 3 Kursi Menteri

Sehingga, masyarakat dapat memahami masalah dan turut membantu pemerintah menyelesaikan masalah yang ada.

Profil Merry Riana

Merry Riana lahir di Jakarta pada 29 Mei 1980.

Wanita 44 tahun ini adalah putri dari pasangan Ir. Susanto Sosrosaputro dan Lynda Sanian.

Ia tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang sederhana.

Ayah Merry adalah seorang pebisnis, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Merry Riana merupakan sulung dari 3 bersaudara, ia memiliki dua adik laki-laki bernama Aris dan Erick.

Merry memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Don Bosco Pulomas, lalu melanjutkan pendidikan tingkat menengah di SMP Santa Ursula dan SMA Santa Ursula, sekolah Katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat.

Tamat SMA, Merry Riana sebenarnya telah berencana melanjutkan pendidikannya ke Universitas Trisakti, namun tidak terwujud karena kerusuhan besar yang terjadi di tahun 1998.