Berita Nunukan Terkini
IDI Nunukan Kaltara Akui Masih Butuhkan Tenaga Dokter, dr Sholeh Rauf: Banyak Enggan ke Pelosok
Data Ikatan Dokter Indonesia Nunukan Kaltara, saat ini jumlah tenaga dokter yang aktif baik dokter umum maupun dokter spesialis sebanyak 104 orang.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Tenaga dokter di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) hingga saat ini masih terbatas.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Nunukan, dr Sholeh Rauf mengatakan saat ini jumlah tenaga dokter yang aktif baik dokter umum maupun dokter spesialis sebanyak 104 orang.
Sementara itu Kabupaten Nunukan memiliki 21 kecamatan.
"Di Kabupaten Nunukan ini ada 104 tenaga dokter yang aktif, baik itu dokter spesialis maupun dokter umum. Dokter spesialis itu kisaran 25 orang. Selebihnya dokter umum. Dokter 104 orang itu ada yang kerja di pemerintahan, perusahaan, maupun swasta lainnya," kata dr Sholeh Rauf kepada TribunKaltara.com, Minggu (17/11/2024), sore.
Baca juga: Gilbert Agius Bongkar Kondisi Sebenarnya Evandro Brandao, Ini Kata Dokter PSIS Semarang di Liga 1
Meski begitu, kata dr Sholeh Rauf, sudah ada Program Internsip dari Kementerian Kesehatan RI yang dapat membantu pelayanan kesehatan di daerah.
Bahkan dr Sholeh mengaku bahwa Kabupaten Nunukan menjadi pilihan favorit para dokter internsip.
"Untungnya ada dokter internsip. Setiap tahun kita di Nunukan selalu mendapatkan porsi dokter internsip cukup banyak. Kali ini sampai 16 dokter. Daerah kita ini dianggap favorit, karena hampir setiap tahun pendaftarnya ke Nunukan banyak. Itu yang sangat membantu pelayanan kesehatan di RSUD dan Puskesmas," ucapnya.
dr Sholeh berharap setiap Puskesmas nantinya 2 dokter umum yang siaga ditambah satu dokter gigi. Utamanya Pukesmas yang terletak di wilayah pelosok.
"Nunukan dan Sebatik, Alhamdulillah sudah terakomodir. Tapi Puskesmas di wilayah IV. Ada yang masih satu dokternya. Bahkan ada yang nihil dokternya. Di Puskesmas Binter, Mansalong, ada satu dokter yang meninggal. Tapi Alhamdulillah ada dokter dari Pulau Jawa yang sudah daftar," ujarnya.
Menurutnya, produksi tenaga dokter di Indonesia, setiap tahunnya meningkat. Hanya saja kata dia, tidak semua dokter mau mengabdi di daerah pelosok atau terpencil.
Baca juga: Kabupaten PPU Kekurangan Tenaga Kesehatan: Tak Ada Pelamar Formasi Dokter pada Penerimaan CPNS 2024
"Banyak dokter yang selesai pendidikan enggan ke pelosok. Tinggal bagaimana pemerintah daerah menyediakan fasilitas dan kesejahteraan yang layak bagi para dokter yang mau mengabdi di pelosok. Kalau dokter yang datang dan mengabdi di pelosok, biasanya mereka minta rekomendasi ke pemerintah daerah untuk bisa disekolahkan menjadi dokter spesialis," ungkap dr Sholeh.
Penulis: Febrianus Felis
| Berulang Kali Pindah Lokasi, Sekolah Rakyat di Nunukan Masuk Tahap Persiapan, Luas Lahan 5 Hektar |
|
|---|
| Petani di Nunukan Kaltara Keluhkan tak Dapat Membeli Solar Subsidi: Apa Gunanya Kartu Tani? |
|
|---|
| Masuk Secara Ilegal, Imigrasi Nunukan Kembali Deportasi Dua WNA Asal Malaysia |
|
|---|
| Kapasitas Siswa SDN 004 Nunukan Overload, Komisi I DPRD Desak Penambahan Rombel Baru |
|
|---|
| Sosialisasikan Perda Baru dan Layanan Pajak Terpadu, Bapenda Nunukan Kaltara Genjot Optimalisasi PAD |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/dokter-spesialis-anak-di-rsud-nunukan-dr-sholeh-rauf-rhn.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.